Jungkook terus berlari di sepanjang trotoar jalanan sembari terus berteriak memanggil nama Yuna seperti orang gila, membuat orang-orang memandangnya dengan tatapan aneh. Namun Jungkook seolah tak peduli, yang ia inginkan hanyalah—menemukan Yuna.
Jungkook telah mencari Yuna sejak beberapa jam yang lalu, namun ia tak terlihat lelah sekali pun peluh telah membasahi tubuhnya.
Malam semakin larut, otak Jungkook sudah tak bisa berpikir dengan jernih lagi. Segala macam cara telah ia lakukan untuk menemukan Yuna, namun usahanya sama sekali tak membuahkan hasil.
Jungkook marah dan kecewa … pada dirinya sendiri. Seandainya ia tak berbohong kepada Yuna dan menerima ajakan Lalisa untuk bertemu, semuanya pasti akan baik-baik saja.
Seandainya …
Jungkook tahu dia sudah melakukan kesalahan yang amat sangat fatal, namun ia tak akan siap kehilangan Yuna.
Jungkook tak akan pernah siap.
Namun, jika sudah begini … maka siap mau pun tidak siap, Jungkook harus menerima kenyataan bahwa ia akan segera kehilangan Yuna.
Lagi pula, istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya tidur dengan wanita lain?
Jungkook menggeleng kuat, tidak! Semua itu tidak akan pernah terjadi. Jungkook yakin ia tidak akan kehilangan Yuna.
***
Yuna terus berjalan tak tentu arah, ia tidak tahu harus pergi kemana. Karena Prancis adalah tempat terasing dalam hidupnya.
Dengan pikiran kosong, Yuna hanya pasrah membiarkan kakinya melangkah kemana pun tanpa ia ketahui di mana langkahnya akan berakhir.
Ketika ada sebuah video yang dikirim kepadanya, alangkah terkejutnya Yuna saat melihat video tersebut. Hatinya begitu sakit saat melihat Jungkook bercinta dengan Lalisa.
Siapa yang tak mengenal Lalisa?
Tak hanya orang Korea saja, bahkan seluruh dunia pun tahu siapa wanita itu. Ia merupakan seorang artis yang memiliki jutaan ribu fans di seluruh dunia...
Yang membuat hati Yuna hancur berkeping-keping adalah, kenapa Jungkook berbohong padanya? Yuna sangat ingat apa yang Jungkook katakan saat itu.
“Aku ingin keluar sebentar, cari udara segar. Kau istirahat saja dulu, pasti semalam sangat melelahkan bukan?”
Apakah maksud Jungkook 'cari udara segar' adalah … bercinta dengan wanita lain?
Demi Tuhan … kenyataan itu sangat menyakitkan bagi Yuna.
Apakah selama ini Jungkook hanya pura-pura mencintainya? Itu benar, bukan? Mana mungkin seseorang yang begitu sempurna seperti Jungkook mau menikahi dia—si gadis bisu.
“Yuna?!”
Tengah asik melamun, sebuah suara tiba-tiba membuat mata Yuna terbelalak. Disana—tepat lima meter di hadapannya. Berdiri seorang pria dengan balutan setelan formal yang sudah tak beraturan.
Jeon Jungkook, suaminya.
Yuna segera berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Jungkook, tapi tentu saja pria itu tidak akan diam saja. Ia langsung berlari menyusul Yuna.
Lelehan air mata kembali membasahi pipi Yuna, sembari terus berlari. Yuna berdoa semoga ia mati saja, karena jujur. Kembali melihat wajah Jungkook merupakan hal yang paling menyakitkan.
Yuna terus berlari bahkan ketika ia melihat sebuah truk berada beberapa meter lagi di depan matanya, hingga tabrakan itu tak terelakkan.
Di dalam kubangan darah, bibir mungil Yuna mengukir senyuman penuh kelegaan. Dengan matanya yang memandang Jungkook yang tercengang di trotoar jalanan dengan tatapan sayu.
Ini lebih baik … selamat tinggal, Jung.