Chapter 23

1K 208 0
                                    

Yuna duduk di tepi ranjang dengan kedua tangan saling bertautan di atas pahanya. Jungkook sedang berada di kamar mandi dan sudah lebih setengah jam pria itu berada di sana, namun ia tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Entah apa yang sedang dia lakukan.

Suara pintu terbuka membuat Yuna spontan menoleh kearah sumber suara, ia menemukan Jungkook yang keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalutkan sehelai handuk putih yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

Sisa-sisa air mengalir dari rambut hitamnya, terus mengalir ke rahang tegas hingga ke dada bidangnya. Membuat Yuna tanpa sadar meneguk saliva-nya susah payah saat melihat pemandangan itu.

Jungkook menyembunyikan senyum geli di wajahnya, pria itu lantas mendekati Yuna sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.

Menyadari arah pandang Yuna, Jungkook tak kuasa menahan hasrat untuk menggoda gadis bisu itu. Dia berdiri tepat di hadapan Yuna, membuat gadis itu dapat melihat dengan jelas otot perutnya yang terbentuk dengan sempurna.

“Apa yang kau lihat?”

Yuna langsung mendongkak untuk melihat Jungkook yang sedang menyeringai kecil, gadis itu segera menyadari kebodohannya.

Dia buru-buru menoleh ke samping, mencoba untuk menyembunyikan rona merah di pipinya yang sudah tampak seperti tomat yang sudah matang.

Jungkook terkekeh geli dan mengacak rambut hitam Yuna dengan gemas, kemudian berjongkok di hadapan gadis cantik itu.

“Tolong keringkan rambutku.”

Yuna segera menoleh, menatap Jungkook yang sedang menyodorkan handuk kecil padanya. Dia lantas menerimanya dan mulai mengeringkan rambut pria itu.

Mengeringkan rambut Jungkook memang sudah menjadi rutinitasnya setelah dia semakin dekat dengan pria itu.

“Apa kau merindukan orang tuamu?”

Gerakan tangan Yuna spontan terhenti, sesaat setelah Jungkook menyelesaikan ucapannya. Gadis itu langsung menatap Jungkook yang juga tengah menatapnya.

Yuna tak langsung menyahut, gadis itu terdiam dan tatapan matanya tiba-tiba menjadi kosong. Jungkook segera meraih tangan mungil Yuna dan menggenggamnya lembut.

Hal itu membuat Yuna kembali tersadar, dia menggigit bibir bawahnya dan mengangguk lemah. Membuat Jungkook langsung tersenyum hangat dan mengecup punggung tangannya.

“Aku sedang mencari mereka.”

Kalimat itu membuat Yuna membelalakkan matanya, apakah dia tidak salah dengar?

“Aku sudah mengirim orang-orang untuk mencari keberadaan orang tuamu. Tapi sepertinya ini ... Tidak akan mudah, karena dirimu pun tidak mengingat siapa nama orang tuamu dan dimana mereka tinggal dulu ...”

Jungkook kembali tersenyum saat melihat tatapan Yuna yang berubah sendu. Dia berdiri kemudian mengecup kening gadis bisu itu cukup lama.

“Jangan khawatir ... Aku pasti akan menemukan mereka.” ia tersenyum hangat dan mengusap lembut pipi Yuna.

Yuna menggerakkan kedua tangannya.

“Kenapa kamu melakukan ini untukku?”

Jungkook tersenyum dan mengecup bibir Yuna sekilas. “Karena aku mencintaimu.”

M U T E [✔]Where stories live. Discover now