Chapter 17

1.1K 214 0
                                    

Yuna menggigit kecil bibir bagian dalamnya kala menemukan mata Jungkook yang sudah terselimuti dengan kabut gairah. Gadis cantik itu meneguk saliva-nya susah payah saat tangan Jungkook mengelus lembut pipinya.

Jungkook tersenyum tipis kemudian memberikan kecupan lembut di bibir Yuna saat menyadari kegugupan wanitanya.

Pria itu beranjak bangun dan merapihkan pakaiannya, lalu mengulurkan tangan pada Yuna yang masih terdiam kaku.

“Ayo pulang, ini sudah sore.”

Yuna tanpa sadar menoleh ke samping, kamar minimalis ini memiliki dinding kaca yang mengarah langsung pada posisi matahari terbenam.

Mendapati hari sudah hampir malam, dia segera menerima uluran tangan Jungkook kemudian merapihkan gaunnya yang sempat berantakan karena ulah pria itu.

Keduanya keluar dari kamar, yang di sambut dengan pemandangan seorang pria berambut biru yang terlihat sangat frustasi.

“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Jungkook, membuat pria berambut biru itu segera mendongkak dan mendengus.

“Sialan kau, Jung!”

Jungkook mengerutkan kening, tidak mengerti dengan tingkah aneh sepupunya ini. “Kenapa kau mengutukku?”

Taehyung melihat Jungkook dan Yuna yang keluar dari dalam kamar dengan penampilan yang terlihat sedikit berantakan, membuat amarahnya semakin meledak.

“Kau sengaja mengirimku ke acara makan siang bersama keluarga Yoon, kan? Agar aku bertemu dengan pelacur kecil itu lagi sedangkan kau bersenang-senang dengan wanitamu, bukan?!”

Satu alis Jungkook terangkat, kemudian tiba-tiba saja pria itu terkekeh geli dan memandang Taehyung dengan tatapan jahil.

“Seharusnya kau senang mendapatkan service dari gadis kecil itu lagi.”

“Jeon Jungkook sialan!”

Jungkook mengangkat kedua bahunya acuh, dia mengecup pelipis Yuna dan terkekeh geli saat gadis bisu itu menyenggol lengannya dengan mata melotot tajam. Lalu pria itu kembali menatap Taehyung.

“Sudahlah, Tae. Dia 'kan memberikannya kepadamu secara cuma-cuma, kau beruntung hanya terima enaknya saja.”

Taehyung langsung mengeram kesal saat mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Jungkook.

“Ini sudah yang ketiga kalinya ... Dan aku tidak pernah menggunakan pengaman, lalu bagaimana kalau dia hamil?”

Jungkook meraih jas yang ia sampirkan di kursinya, lalu berucap dengan santai.

“Kalau kau merasa dirimu adalah seorang pria sejati, kau harus bertanggung jawab dan menikahinya.” Jungkook menatap Taehyung yang memberinya tatapan horor, pria itu terkekeh geli.

Mengabaikan tatapan horor Taehyung, Jungkook mendekat kearah Yuna yang berdiri gugup namun diam-diam mencuri dengar dari percakapan dua pria itu.

Siapa yang mereka bicarakan?

Yuna menjadi penasaran, tapi tentu saja dia tidak akan pernah mengutarakan rasa penasarannya itu.

“Ayo sayang, kita lebih baik tinggalkan dia.” Jungkook meraih pinggang kecil Yuna dan menuntun gadis cantik itu itu keluar dari ruangannya.

Keduanya pergi, meninggalkan Taehyung yang tengah mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Sial!"

Pria berambut biru itu tersentak kaget saat merasakan getaran yang berasal dari dalam saku celana formal yang ia kenakan. Ia langsung meraih gawai-nya dan melotot horor saat membaca pesan yang barusaja masuk.

Oppa, tadi itu sangat menyenangkan! Bagaimana kalau nanti malam kita main lagi?

“Arghhh! Dasar pelacur kecil! Sialan kau!”

M U T E [✔]Where stories live. Discover now