Chapter 10

1.3K 230 0
                                    

"Apa yang terjadi?"

Taehyung mengambil tempat duduk di sebelah Jungkook, pria itu memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong. Sementara mulutnya terjahit rapat, tak bersuara.

Keheningan menguasai mereka berdua, Jungkook masih membisu sementara Taehyung dengan sabar menunggu pria itu membuka mulutnya.

Ada banyak hal aneh yang di dapati Taehyung dari seorang pria bernama lengkap Jeon Jungkook itu hari ini.

Mulai dari kedekatannya dengan gadis bisu itu. Hingga dirinya yang kembali dari kantor dengan keadaan yang tidak bisa di katakan baik-baik saja.

Taehyung adalah satu-satunya orang yang sangat mengenal Jungkook, bahkan bisa di katakan bahwa dia lebih mengenal pria itu dari Jungkook mengenal dirinya sendiri.

Pria berambut biru itu menoleh untuk kembali melirik Jungkook, tapi pria bermarga Jeon itu masih berada di posisi yang sama dan tak menunjukkan tanda-tanda akan membuka mulutnya.

Dia kemudian menghela napas pelan, kabut tipis tampak keluar dari mulut Taehyung saat ia menghembuskan napas melalui mulutnya. Menunjukkan suhu udara yang lumayan dingin malam ini.

Terlebih keduanya sedang berada di atap mansion, dengan latar belakang langit malam yang di hiasi kerlap-kerlip ribuan bintang.

"Dia kembali..."

Setelah sekian lama keheningan menguasai mereka, akhirnya Jungkook membuka suara. Pria itu tak menoleh sedikit pun pada Taehyung, menimbulkan kerutan di dahi pria berambut biru itu.

"Siapa yang kau maksud?"

Taehyung menggaruk pelipis menggunakan jari telunjuknya, kerutan di dahinya semakin dalam seiring Jungkook yang tak kunjung kembali bersuara.

Beberapa saat kemudian, pria berambut biru itu membelalakkan matanya dan menatap Jungkook dengan tatapan tak percaya.

"Maksudmu ... Lalisa!?"

Anggukan kepala Jungkook menjadi jawaban untuk pertanyaan Taehyung. Pria berambut biru itu menutup mulutnya dan menggeleng tak percaya.

"Untuk apa dia kembali?" tanya nya, heran sekaligus tak suka.

Bagaimana tidak?

Lalisa adalah dalang dari segala penderitaan yang di rasakan Jungkook!

Jungkook kembali membisu.

Keterdiaman Jungkook membuat Taehyung terselimuti kabut amarah. Pria itu bangkit dari posisinya dan menatap nanar pada Jungkook yang masih terdiam.

"Kau tidak berniat kembali pada wanita itu, kan?" Demi Tuhan, Taehyung tidak akan pernah setuju bila Jungkook kembali pada Lalisa!

"Aku ... Mungkin ... Aku ..."

Jungkook terbata, membuat tatapan mata Taehyung menajam. Pria berambut biru itu sedikit memiringkan kepalanya.

"Kau?!"

Jungkook tiba-tiba saja terkekeh geli, membuat Taehyung kembali mengerutkan dahinya.

"Aku sudah punya wanita yang kucintai."

Senyuman lembut terbit di wajah tampan Jungkook, senyuman yang tampak begitu tulus.

"Maksudmu ... Gadis bisu itu?"

Jungkook mengangguk.

"Aku jadi penasaran dengannya."

Taehyung mengusap dagunya pelan, Jungkook yang mendengar itu segera menoleh dengan senyuman di wajah tampannya.

"Jangan penasaran padanya, nanti kau jatuh cinta sepertiku."

Taehyung langsung memasang ekspresi aneh.

"Apa yang kau katakan? Itu terdengar sangat menggelikan!"

Jungkook tertawa keras, ekspresi murung di wajahnya menghilang setelah mengingat Yuna-nya yang polos dan menggemaskan.

Pria itu segera beranjak pergi meninggalkan Taehyung yang masih bertahan di bawah langit bertaburkan bintang-bintang.

Senyuman Jungkook melebar saat melihat tubuh kecil Yuna yang meringkuk di bawah selimut tebal berwarna abu-abu yang membalut tubuhnya.

Jungkook mengunci pintu terlebih dahulu sebelum melangkah mendekati Yuna yang terlelap begitu damai di atas ranjangnya.

Satu kecupan mendarat di atas kening Yuna, kemudian berlanjut pada kedua matanya yang tertutup. Lalu berakhir dengan lumatan lembut di bibirnya.

Yuna tampak sedikit terusik, gadis cantik itu menggeliat dalam tidurnya membuat Jungkook menghentikan aksinya.

Pria itu lantas menaiki ranjang dan menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut yang sama dengan Yuna.

Sebelah tangan pria itu menarik pinggang ramping Yuna dan memeluknya posesif, sedangkan tangan yang lain di jadikan bantalan kepala wanita-nya.

Satu kecupan lembut kembali mendarat di kening Yuna, kali ini di susul dengan suara bisikan lirih.

"Aku mencintaimu..."

M U T E [✔]Where stories live. Discover now