Jungkook menutup sambungan dan meletakkan benda pipih itu keatas nakas. Kemudian mengacak rambutnya gusar, pria itu tersentak kaget saat melihat Yuna keluar dari kamar mandi dengan balutan jubah mandi berwarna putih.
Melihat Jungkook yang terlihat gusar, Yuna segera mendekati pria itu kemudian menggerakkan kedua tangannya.
“Kenapa?”
Namun Jungkook hanya tersenyum tipis kemudian mencium bibir Yuna, tangan kanannya ia gunakan untuk memeluk pinggang ramping gadis bisu itu, sedangkan tangan kirinya menekan tengkuk Yuna.
Yuna awalnya terkejut dengan tindakan tiba-tiba pria itu, namun lama-kelamaan dia mulai menikmati dan membalas ciuman Jungkook yang penuh tuntutan.
Setelah merasa sudah cukup, Jungkook melepaskan ciumannya kemudian mengusap bibir Yuna dimana terdapat saliva mereka yang telah bercampur.
Jungkook tersenyum dan mengecup kening Yuna selama beberapa detik, sebelum melangkah memasuki kamar mandi dengan pikiran kacau.
Tiba di dalam kamar mandi, pria itu segera mengunci pintu kemudian berdiri di bawah guyuran air dingin tanpa melepaskan pakaiannya terlebih dahulu.
“Apa yang harus kulakukan?” lirihnya.
***
Seperti yang di katakan Jungkook sebelumnya, setelah sarapan. Yuna akan bercerita mengenai mimpi buruknya semalam, namun mereka membicarakan hal itu saat dalam perjalanan pulang menuju rumah Jungkook.
“Jadi, nama orang tuamu adalah Jang Bi dan Hyun Seok?” tanya Jungkook, setelah Yuna menyelesaikan ceritanya.
Yuna mengangguk kecil.
Jungkook terdiam seribu bahasa, dia sebenarnya sudah tahu nama orangtua Yuna saat menerima telepon dari orang kepercayaannya ketika Yuna sedang berada di kamar mandi.
“Itu berarti ... Aku masih memiliki harapan untuk bertemu mereka, bukan?”
Jungkook merasa seolah ada seseorang yang meremas hatinya, apalagi saat melihat kedua mata Yuna yang berbinar dengan harapan.
“Benar, kau pasti akan segera bertemu dengan mereka.” ucap Jungkook seraya menarik Yuna kedalam pelukannya.
Yuna tersenyum senang sambil melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Jungkook, mimpi yang dia alami semalam memang mengerikan, namun ia bersyukur karena dengan itu. Dia bisa mengingat kedua orang tuanya.
“Apa kau senang?” tanya Jungkook.
Dan sahutan gadis bisu itu adalah, anggukan kepala serta senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.
Jungkook tersenyum tipis dan mengelus punggung Yuna dengan penuh kelembutan, di hirupnya dalam-dalam rambut hitam Yuna yang beraroma buah apel tersebut dengan kedua mata terpejam.
Besok, besok kita akan bertemu mereka, sayang ... tolong kuatkan dirimu.
Kedua tetap dalam posisi seperti itu bahkan sampai mobil yang membawa mereka telah memasuki pekarangan mansion Jungkook.
Setelah mobil berhenti, Yuna langsung melepaskan pelukannya dan mengecup bibir Jungkook sekilas. Membuat pria itu membelalakkan matanya karena tindakan Yuna yang tiba-tiba.
Dengan wajah memerah, Yuna mengulum bibirnya kemudian keluar dari mobil. Meninggalkan Jungkook yang masih terpaku di tempatnya.
Jungkook yang sudah tersadar seketika menoleh ke samping, terkekeh geli saat melihat Yuna yang berlari masuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/195128649-288-k86264.jpg)