Chapter 16

1.2K 222 0
                                        

Tepukan pelan di bahunya membuat Jungkook yang tengah fokus memeriksa berkas-berkas yang berceran di atas mejanya, seketika menoleh pada Yuna yang duduk tenang di atas pangkuannya.

Pria itu tersenyum tipis kemudian mengecup bibir manis Yuna sekilas, sembari tangannya bergerak menyelipkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah cantik wanitanya.

"Kenapa?"

Jungkook menarik pinggang ramping Yuna untuk membuat tubuh keduanya semakin merapat, Yuna langsung memukul dada Jungkook karena semakin tak nyaman dengan posisi ini. Sementara sang pelaku malah menyengir lucu.

"Aku ingin duduk di sofa!"

Jungkook langsung menggeleng dengan tegas. "Tidak, sayang. Kau tidak di izinkan duduk di manapun selain di pangkuanku."

Yuna menghela napas kasar, gadis cantik itu memilih untuk kembali diam dan menunggu Jungkook menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa di duga, dia tertidur di atas pangkuan pria itu.

Dagunya bertumpu di bahu Jungkook, sedangkan kedua tangannya melingkari leher pria itu. Jungkook yang menyadari itu seketika terkekeh geli.

Ia dengan hati-hati berdiri dengan kedua tangan memegangi tubuh Yuna agar tak terjatuh, bertepatan dengan itu. Sekretaris Jungkook memasuki ruangan.

Wajah wanita itu memerah mendapati sang pemimpin tengah memegangi wanitanya dengan posisi yang sangat intim. Dia segera menunduk saat Jungkook menatapnya.

"Taruh berkas itu di meja, dan tolong bilang pada siapa pun bahwa aku sedang tidak bisa di ganggu. Kalau ada investor atau client. Minta mereka untuk datang lain kali saja."

"Baik, Pak."

Jungkook memasuki sebuah kamar yang sudah tersedia ranjang berukuran single disana, ranjang ini hanya ia gunakan untuk melepas penat setelah lelah bekerja. Dan sepertinya dia harus segera menggantinya dengan ukuran king size untuk antisipasi jika Yuna datang kemudian tertidur di ruangannya lagi.

Dia dengan hati-hati membaringkan tubuh Yuna di atas ranjang, sebelum ikut berbaring di samping wanitanya. Jungkook menjadikan lengan kirinya sebagai bantalan kepala Yuna, sementara tangan kanannya memeluk erat pinggang ramping gadis cantik itu.

Satu kecupan lembut mendarat di atas kening Yuna, Jungkook tersenyum manis dan terus memandangi wajah cantik Yuna yang tampak damai dalam tidurnya.

Tanpa sadar, dia ikut terlelap.

Saat terbangun, Jungkook menyadari bahwa waktu telah menyenja. Sinar oranye matahari yang menerpa halus wajah cantik Yuna membuat gadis itu tampak sangat lembut.

Pria itu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Yuna, tak hanya sekedar bertengger. Bibirnya mulai melumat lembut bibir ceri wanitanya.

Yuna yang terusik dengan bibir nakal itu pun seketika terbangun, dia mengerjap berkali-kali sebelum mencubit pelan perut berotot sang pelaku.

Jungkook malah terkekeh geli, dia terus mendaratkan kecupan-kecupan lembut di setiap inci wajah Yuna. Membuat gadis itu mengeram marah.

Bibir Jungkook kembali menyerang bibir ceri Yuna, melumat dan menghisap lembut. Membuat gadis yang kini berada di bawah tubuhnya mulai terhanyut dengan permainannya.

Yuna melingkarkan kedua tangannya di leher Jungkook, dan membalas ciuman Jungkook. Yang berhasil mengundang senyum penuh kepuasan di bibir pria itu.

Yuna mencengkeram erat bantal di sampingnya saat merasakan lidah hangat Jungkook menyapu bersih permukaan lehernya. Tak hanya sekedar menjilat, terkadang Jungkook juga menghisap dan menggigit kecil. Meninggalkan karya seni abstrak di lehernya.

"Yuna..."

Tubuh Yuna meremang saat mendengar suara yang hanya berupa bisikan itu.

"Aku menginginkanmu..."

M U T E [✔]Where stories live. Discover now