Chapter 33

1K 147 2
                                        

Elusan lembut di kepalanya membuat tidur nyenyak Yuna sedikit terganggu, gadis cantik itu menggeliat dan mencoba menyingkirkan tangan tersebut dari kepalanya. Namun tak berselang lama setelah tangan itu berhasil ia singkirkan, sesuatu berupa benda kenyal yang terasa sedikit lembab terus mendarat lembut di area wajah kecilnya.

Hal itu berhasil membangunkan Yuna seutuhnya, sang empunya bibir nakal tersebut hanya mengukir senyum manis saat melihat Yuna yang sudah membuka kedua kelopak matanya.

“Tidak bosan tidur terus?”

Yuna merenggut kesal lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh hingga wajahnya, membuat Jungkook terkekeh geli dengan tingkah sang gadis.

“Oh, ayolah ... Ini sudah pagi sayang.”

Jungkook menarik selimut yang menutupi tubuh mungil Yuna, membuat gadis bisu itu mengeram kesal hingga memukul lengannya dengan sangat keras.

Yang mendapat pukulan malah terkekeh geli dan menarik tubuh Yuna hingga gadis cantik bersurai hitam panjang itu dalam posisi duduk sekarang.

Yuna mendadak diam saat mengingat kedua orang tuanya yang telah meninggal, membuat Jungkook yang tak sedikit pun mengalihkan matanya dari gadis cantik itu seketika mengerutkan kening.

“Kenapa?”

Yuna mengangkat kepalanya dan menatap Jungkook yang juga tengah menatapnya.

“Orang tuaku ...”

Jungkook mengerutkan kening saat Yuna tak melanjutkan kalimatnya, dia mengecup pipi Yuna sekilas sebelum bertanya.

“Kenapa dengan orang tuamu?”

Kali ini Yuna ikut mengerutkan kening, dia tak mengerti dengan respons Jungkook yang malah bertanya padanya.

Gadis cantik itu kemudian menghela napas lega saat sadar bahwa kejadian beberapa saat yang lalu hanyalah mimpi.

Yuna menatap pria berparas tampan di depan matanya sebelum memeluk erat tubuh Jungkook yang memiliki aroma yang sangat memabukkan.

Senyum manis pun terukir indah di wajah cantiknya kala ia menenggelamkan kepalanya di dada bidang pria itu.

Jungkook membalas pelukan Yuna, namun berbeda dengan gadis cantik itu. Raut wajah Jungkook justru terlihat sendu.

“Aku minta maaf, karena belum berhasil menemukan keberadaan mereka.”

Yuna sontak mengendurkan pelukannya dan menatap Jungkook, pria tampan itu tersenyum tipis seraya mengelus lembut surai hitamnya.

Tidak masalah.”

Tangan Jungkook beralih mengelus kulit wajah Yuna yang sangat lembut, raut wajahnya memang sudah terlihat tenang. Namun matanya tidak bisa berbohong.

Yuna tahu, Jungkook sangat tertekan.

“Aku berjanji, akan segera menemukan mereka dengan secepat mungkin.”

Yuna tersenyum manis, di usapnya lembut rahang tegas Jungkook yang terbentuk dengan sempurna. Lalu menarik tangannya kembali.

Tidak usah di paksakan.”

Jungkook mengecup bibir ceri Yuna dengan secepat kilat, dan tersenyum hangat.

“Aku tetap akan mencari mereka.”

Yuna mendengus geli dengan kekukuhan Jungkook, dia tahu Jungkook memang sangat keras kepala. Tak peduli apa.

Terimakasih, aku mencintaimu.”

M U T E [✔]Where stories live. Discover now