Chapter 38

986 146 0
                                    

Ketika Yuna membuka mata, hal pertama yang tertangkap oleh netra cokelat gelap miliknya adalah punggung tegap Jungkook yang tengah membelakanginya.

Dia tidak dapat melihat ekspresi Jungkook dengan jelas, namun ia dapat mendengar pria itu membentak seseorang di telepon.

Yuna beranjak duduk, pergerakan kecilnya ternyata di sadari oleh Jungkook. Ia segera menoleh kemudian mengucapkan beberapa kata sebelum memasukkan benda persegi panjang itu kedalam kantong celana formal yang di kenakannya.

Jungkook langsung menghampiri Yuna dan duduk di tepi ranjang, ia mengecup kening Yuna sekilas sebelum menarik tubuhnya kembali.

“Maaf, apakah aku membangunkanmu?”

Dia sangat takut jika Yuna terbangun karena suaranya yang terlalu keras saat membentak bawahannya barusan, namun ia dapat menghela napas lega saat gadis bisu itu menggelengkan kepalanya.

“Aku ketiduran?”

Jungkook mengangguk singkat, sebagai jawaban atas pertanyaan Yuna. Membuat gadis bisu itu menghela napas seraya memijat pelipisnya.

“Jam berapa ini?”

Jungkook melirik pergelangan tangan kirinya, dimana sebuah jam tangan hitam mengkilap melingkari tangannya.

“Baru jam delapan, kenapa?”

Yuna menggeleng kecil, gadis bisu itu kemudian mengerutkan kening saat melihat pakaian Jungkook yang terlihat seperti seseorang yang hendak pergi.

Mau kemana?”

Jungkook menelan ludahnya kasar, jawaban apa yang harus ia berikan pada Yuna? Apakah dia harus berbohong pada gadis yang sebentar lagi akan menggelar status sebagai istrinya?

“Aku ... Aku harus pergi.”

Kerutan di kening Yuna semakin dalam, dia sangat bingung kenapa Jungkook terlihat sedikit gugup saat menjawab pertanyaannya. Apakah pria itu menyembunyikan sesuatu darinya?

Pergi kemana?”

Jungkook kembali menelan ludahnya kasar. “Ke suatu tempat, di luar kota.”

Berapa lama?”

“Aku tidak tahu pasti, tapi aku janji. Sebelum hari pernikahan, aku sudah kembali.” kata Jungkook.

***

Dua hari sebelum pernikahan, Yuna semakin resah ketika Jungkook tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Pria itu bahkan tak menghubunginya sama sekali, dan setiap kali Yuna menelepon. Ponsel pria itu selalu tidak aktif.

Ibu Jungkook yang melihat keresahan Yuna selalu mengatakan pada gadis bisu itu untuk tetap tenang dan percaya jika Jungkook akan segera kembali.

Semua orang mengatakan jika mereka pun tak tahu kemana Jungkook pergi, tapi Yuna sangat yakin. Sebenarnya mereka tahu, sangat tahu. Tapi mereka dengan sengaja menyembunyikan itu darinya.

Satu hari menjelang pernikahan, Jungkook belum juga kembali. Bahkan sampai hari pernikahan telah tiba, di saat Yuna sedang di make up oleh seorang make up artist profesional. Jungkook tak kunjung kelihatan batang hidungnya.

Hal itu membuat Yuna merasakan mata serta hidungnya mulai memanas, air mata pun mulai mengenang di pelupuk matanya.

Kemana calon suaminya pergi?

Dan kenapa dia melupakan janjinya?

M U T E [✔]Where stories live. Discover now