Chapter 32

1K 150 5
                                    

Yuna mengerutkan kening saat Jungkook terus berkendara dalam diam, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan tak mengatakan kemana mereka akan pergi.

Sejauh mata memandang, Yuna hanya dapat melihat pohon-pohon tinggi berjajar rapih di tepi jalan. Dengan sesekali terlihat rumah-rumah sederhana.

Hampir empat jam perjalanan, akhirnya mobil yang di kendarai Jungkook berhenti di tempat—pemakaman umum?

Yuna menoleh kearah Jungkook dengan alis berkerut, namun pria itu hanya tersenyum tipis kemudian mengajak Yuna untuk turun.

Jungkook mengenggam tangan Yuna dan membawa gadis bisu itu melangkah dengan hati-hati melewati makam-makam yang terlihat sudah tidak terawat.

Setelah melewati puluhan makam, Jungkook berhenti tepat di tengah dua makam yang berdampingan. Pria itu menoleh kearah Yuna yang masih terlihat bingung.

“Mereka ... Orang tuamu.”

Kalimat itu terdengar seperti petir yang menggelegar di siang bolong, Yuna menatap mata Jungkook. Berharap bahwa pria itu berbohong padanya, namun Jungkook malah menggelengkan kepalanya. Seolah menjawab keraguan gadis bisu itu.

“Mereka meninggal ... Tiga bulan setelah dirimu di culik,” Jungkook terdiam sesaat, sebelum melanjutkan. “Mereka meninggal karena kecelakaan.”

Yuna menggelengkan kepalanya dan menangis, membuat Jungkook segera menarik gadis itu kedalam pelukannya.

Meski tanpa suara, tangisan Yuna begitu memilukan. Membuat siapa pun yang melihatnya seolah hatinya teriris oleh belati.

Begitu pula yang di rasakan Jungkook.

Jungkook tahu, kematian kedua orang tua Yuna tidak sesederhana itu. Dia yakin bahwa di culiknya Yuna dan kecelakaan orangtua gadis bisu itu ada hubungannya.

Sebenarnya, mudah untuk mengetahui hal ini. Dan soal Bibi Yeon, Jungkook yakin dia adalah orang yang sama di balik dua peristiwa ini.

Namun, kabar yang dia dapati. Bibi Yeon sudah berada di rumah sakit jiwa sejak sepuluh tahun yang lalu.

Wanita itu gila ... Beberapa tahun setelah kecelakaan yang menimpa orangtua Yuna.

Jungkook harus menahan perih di hatinya saat tangisan Yuna semakin menjadi, punggung gadis bisu itu bergetar hebat. Dan air matanya sudah membasahi kemeja putih yang di kenakan oleh Jungkook.

Yuna melepaskan pelukan Jungkook kemudian bersimpuh di samping makam kedua orang tuanya. Gadis malang itu mengelus pusara dimana terdapat nama sang Ibu disana.

Jungkook berjongkok di samping Yuna yang tengah mengelus pusara sang Ayah sambil terus menangis tersedu-sedu.

Pria itu mengelus punggung Yuna yang bergetar semakin hebat, dan di rangkulnya erat bahu rapuh itu.

Jungkook tersentak kaget saat tubuh Yuna ambruk di dalam pelukannya. Ia segera membopong tubuh lemas Yuna kedalam mobil, di usapnya lembut pipi Yuna yang masih basah oleh air mata. Sebelum pergi meninggalkan area pemakaman.

M U T E [✔]Where stories live. Discover now