Chapter 26

1.1K 187 1
                                        

Yuna tersenyum canggung kala matanya bertemu pandang dengan Ibu Jungkook yang setia memasang senyum menawan di wajahnya, wanita berusia lima puluh tahunan itu masih terlihat sangat cantik dan anggun meski usianya sudah tidak muda lagi.

Tadi setelah makan malam bersama, wanita itu langsung membawa Yuna pergi dari ruang makan. Meninggalkan Jungkook yang tampak sedikit tak rela saat wanitanya di bawa pergi.

Saat ini, Yuna bersama Ibu Jungkook sedang berada di sebuah ruangan besar yang tampak seperti ruang keluarga.

Kedua wanita cantik itu duduk saling berhadap-hadapan, Ibu Jungkook mempersilahkan Yuna untuk minum teh terlebih dahulu sebelum ia berbicara.

“Aku sudah tahu semua tentangmu, jauh sebelum Jungkook membawamu kemari.”

Kalimat tersebut sontak membuat Yuna terkejut, dia menatap Ibu Jungkook yang tersenyum tipis. Meminta penjelasan atas ucapannya barusan.

Ibu Jungkook terkekeh kecil, dia menyesap tehnya dan kembali meletakkan cangkir berukiran indah tersebut ke meja.

“Aku tahu kau pasti akan penasaran.”

Wanita itu tersenyum hangat, membuat Yuna tertegun sesaat. Dalam hati gadis itu bertanya-tanya. Kenapa dia begitu lembut?

“Jungkook adalah anak kami satu-satunya, dia juga anak yang sudah sangat kami nantikan ...” Ibu Jungkook menjeda kalimatnya dan tersenyum.

“Kami sangat menyayanginya ... Tentu saja kami akan sangat memperhatikannya. Meskipun kami sudah lama tinggal terpisah, bukan berarti kami akan berhenti memperhatikannya. Saat mengetahui Jungkook sudah kembali menyukai seseorang. Awalnya aku sempat terkejut kenapa anakku bisa jatuh cinta kepadamu ... Tapi setelah aku mencaritahu siapa kamu dan seperti apa dirimu, aku benar-benar bangga pada Jungkook.”

Ibu Jungkook tersenyum hangat dan meraih sepasang tangan mungil Yuna, menggenggamnya dengan lembut.

“Aku sangat takut bila Jungkook akan terus menerus tenggelam dalam kenangan masa lalunya yang tidak menyenangkan ... Tapi aku sangat lega saat mengetahui ada seorang gadis cantik yang berhasil mencuri hati putraku lagi ...”

Yuna mengulum bibirnya untuk menyembunyikan senyumanya, rona merah tergambar jelas pada kedua pipinya.

Ibu Jungkook terkekeh kecil, dia merasa bahwa Yuna sangat manis dan menggemaskan. Tak heran putranya begitu tergila-gila pada gadis bisu ini.

Tangannya terangkat mengelus lembut pipi Yuna yang sehalus kulit bayi, gadis ini seolah memiliki magnet yang membuat siapa pun ingin mencintai dan melindunginya.

“Yuna ... Jangan pernah berpikiran bahwa kau tidak pantas untuk bersanding dengan Jungkook.”

Kalimat tersebut membuat Yuna berkedip berkali-kali. Dia menggigit bibir bawahnya dan tersenyum canggung.

“Orang lain mungkin memandangmu rendah karena kekuranganmu ... Tapi kau harus tahu satu hal, di balik satu kekuranganmu, ada sejuta kesempurnaan yang sudah Jungkook sadari. Begitu pun aku dan suamiku.”

“Aku sangat mengerti orang seperti apa dirimu ... Kau pasti akan berpikir bahwa dirimu tidak pantas untuk Jungkook. Kau mungkin berpikir bahwa Jungkook terlalu sempurna untukmu. Tapi ketahuilah, Jungkook yang harus merasa bersyukur karena memilikimu.”

Elusan lembut di pipinya tergantikan dengan belaian di kepalanya, Yuna memandang Ibu Jungkook yang tengah mengukir senyum hangat khas keibuan.

Yuna merasa ... Jungkook memang terlalu sempurna untuk dirinya.

M U T E [✔]Where stories live. Discover now