Maaf ya men temen lama gak muncul ke permukaan, authornya lg diserang sakit tk kunjung sembuh😣
Temen² jgn lupa jaga kesehatan ya, biar gak ikutan sakit😚
Semoga part ini bisa mengobati rindu kalian sama babang tamvan ya😘__________
Mobilio kuning itu melesat dijalan, membawa lima penumpang didalamnya. Dua orang di jok belakang duduk tanpa ada celah sedikitpun, saling menempel seperti disirami lem fox.
Jok tengah diisi satu orang yang disulap menjadi bagasi. Satu koper beserta tiga tas ransel besar saling menumpuk. Ditambah satu tas gitar besar dipangkuan penghuni jok tengah. Sukses membuat wajah itu cemberut sepanjang perjalanan.
Sementara di jok depan, diisi oleh dua orang. Satu pengemudi dan satu lagi penumpang wanita. Duduk sambil memeluk tas besar dipangkuan. Wajahnya juga sama cemberutnya dengan penumpang di jok tengah. Harusnya ia tolak saja ajakan preman itu untuk berangkat bersama ke tempat KKN.
Tau gini, naik bis aja tadi. Rutuknya kesal.
Mana mobilnya kecil. Hentak kaki sekali.
Bawa barang banyak. Memukul tas dipangkuan.
Bawa dua orang mesum lagi. Kibas rambut gerah.
Ayra melirik dua orang di jok belakang lewat kaca spion tengah, pada Abhi yang berpelukan mesra dengan Jennika.
Ayra tak mengalihkan lirikannya saat ketahuan oleh Abhi sedang mengintipnya lewat kaca spion. Malah, Ayra sengaja memicingkan mata disertai gelengan kepala sambil mengangkat jari tengahnya. Fuck you.
Abhi tak bereaksi, hanya matanya sedikit melebar mendapat hadiah jari tengah dari Ayra.
Disebelahnya, jennika menempelkan kepalanya dengan nyaman didada Abhi. Menikmati rasa nyaman yang selalu diinginkan bisa dinikmati setiap waktu. Waktu pagi, siang, sore, dan malam.
Mulutnya bernyanyi-nyanyi riang. Sesekali mencuri cium di bibir, pipi dan leher Abhi. Tangannya bergerak-gerak lincah dari satu tempat ke tempat lain ditubuhnya.
Percuma saja melepaskan diri, Jennika seperti punya tentacle yang kembali menarik tubuh Abhi setiap kali Abhi meronta, menepis, menjauh dari jangkauan Jennika. Kekuatan Jennika seperti telah mengalahkan kekuatan Abhi sebagai seorang laki-laki tangguh. Membuatnya diam tak bergerak bagai gedebong pisang.
Eh, apa dulu nih yang kalah? Kuatnya otot apa kuatnya iman?
"Sayaaaang, mami kamu cantik banget ya, baik, murah senyum, ramah lagi. Kapan-kapan aku mau dong jadi model buat brand fashion mami kamu.." Kata Jennika dengan suara manjanya."Tadi sampai lupa mau bilang makasih gara-gara terpesona sama kecantikan mama kamu."
Abhi menepis tangan Jennika yang bergerilya didagunya.
"Kamu gak penasaran gitu aku bilang makasih buat mama kamu karena apa?"tanya Jennika melihat Abhi tidak merespon ucapannya.
Ayra mengetuk-ngetuk kaca jendela dengan tangan. Linda memutar bola mata BT keatas di jok tengah. Zidan curi-curi pandang ke belakang dengan senyum kikuk. Penyakit kikuk nya kambuh bila menyangkut satu nama itu, Jennika.
"M-makasih buat apa emangnya Jenn?"tanya Zidan. Sok ikut nyambung dengan obrolan Abhi dan Jennika.
"Makasih karena udah lahirin anak se tampan kamu ke dunia iniiiiiii,"sahut Jennika. Mencubit pipi Abhi gemas. Lalu mendaratkan ciuman ke bibir Abhi sampai terdengar bunyi muach nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh tak Bersyarat (End)
RomanceKatanya, Love is blind. Tidak memandang rupa, kasta juga status. Asal hati sudah memilih, dan jika cinta sudah memanggil maka tiga kata diatas itu sudah tak penting lagi. Namun bagaimana jika seorang Abhimanyu, lelaki yang tidak pernah serius dengan...