Eh, ketemu lagi sama Mamas😁
Hepi riding, jangan lupa tinggalkan jejak yess😚Ayra menggulung rambut dengan handuk bersih. Ia berdiri didepan cermin besar di kamar mandi. Tangannya terangkat. Mengusap titik - titik embun di cermin.
Apa aku tidak menarik lagi? Tidak cantik lagi?
Ayra menepuk pipinya perlahan. Menatap seksama pantulan wajahnya di cermin. Katanya, jika sudah menikah dan melahirkan, wajah seseorang akan berubah. Otot - otot kencang di wajah mulai mengendur. Gurat keriput mulai terlihat. Begitu juga dengan bentuk tubuh yang mulai memelar.
Ayra memutar badannya berkali - kali.
Nggak kok. Tubuhnya masih sama seperti dulu. Meski sekarang terlihat sedikit berisi. Justru menurutnya penampilannya yang sekarang lebih fresh dari sebelum menikah. Ia terlihat lebih seksi.
Wajahnya juga semakin glowing karena Mami rajin memanjakannya ke salon.
Terus, kenapa Mas Abhi masih suka genit sama Mikha?
Membayangkan suaminya berjalan berdua dengan Abhi, saling tertawa bercanda bersama Bhima membuat dada Ayra kembali memanas.
"Cantik mana sama ibu?"
"Ibu dong. Tapi kata Deddy, Ibu cantik Tante itu juga cantik. Cantik semua."
Ayra membuang nafas keras - keras. Sekali brengsek tetap brengsek. Beginikah rasanya menikah dengan mantan preman dan mantan bad boy? Begitu mudahnya menyebut kata 'Cantik' pada setiap wanita.
Tapi, cantik kan memang milik semua wanita? Tapi tetap saja kesal. Harusnya setelah menikah, kata itu memang hanya diperuntukkan untuk isterinya saja. Tidak untuk wanita lain. Apalagi untuk mantan.
Lagi - lagi Ayra membuang nafas. Rasa kesal itu masih ada, bahkan sekarang telah berubah menjadi benci dan dendam.
Yah, Ayra benci pada Abhi. Ayra juga benci pada Mikha. Haruskan ia menelpon Mikha dan mengajaknya bertemu?
Banyak sekali yang ingin ditanyakannya pada wanita itu. Kenapa ia masih sering muncul dan mengganggu kehidupan rumah tangganya? Kenapa ia harus menebar kebaikan dan sifat manis pada Bhima? Kenapa juga ia … seakan - akan memang sengaja menjadi pihak ketiga diantara hubungannya dengan Abhi? Kenapa Mikha seperti sengaja ingin meretakkan hubungannya dengan Abhi?
Tapi,
Ayra menahan jemarinya ketika membuka kontak Whatssap Mikha.
Apa dirinya sudah seperti isteri - isteri pencemburu yang curigaan pada suaminya? Apakah pikirannya tidak keterlaluan menanggapi hubungannya dengan Mikha? Apa perasaan Abhi tidak terluka jika tahu kalau isterinya tidak mempercayainya? Bagaimana kalu dia kecewa?
Ayra menyender pada tembok sambil memutar - mutar handphone ditangan.
Tidak ada yang berubah pada Abhi. Dia tetap seoarang Abhi yang menatapnya dengan tatapan penuh cinta. Dia tetap Abhi yang memeluknya sepanjang malam ketika terlelap. Dia tetap Abhi yang tersenyum dan mencium bibirnya ketika pagi datang. Dan dia tetaplah Abhi yang meletakkan handphone dibawah bantal dengan kode sandi tanggal lahirnya.
Pantaskah kepercayaan yang ia bangun selama ini runtuh hanya gara - gara kejadian yang belum tentu sama seperti yang ia pikirkan?
Ayra menggigit bibir bimbang.
Tapi kembali lagi pada kejadian dan perbuatan Abhi dibelakangnya. Wajar saja kalau ia mencurigai suaminya. Wajar saja kalau ia merasa marah dan kesal seperti perasaan sedang dikhianati. Wajar saja kalau ia uring - uringan dan mendiamkan Abhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh tak Bersyarat (End)
RomanceKatanya, Love is blind. Tidak memandang rupa, kasta juga status. Asal hati sudah memilih, dan jika cinta sudah memanggil maka tiga kata diatas itu sudah tak penting lagi. Namun bagaimana jika seorang Abhimanyu, lelaki yang tidak pernah serius dengan...