Pagiii gaaaeess😁
Hepi reading ya, cemilan dikala libuur😁
Jangan lupa votmennya ya gaes😘_________________
Pernahkan mendengar kata Dejavu? Atau adakah yang sudah pernah mengalaminya? Dejavu adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa familiar dengan keadaan disekitar seolah - olah sudah pernah mengalami hal tersebut dengan keadaan persis sama. Padahal apa yang dialami sekarang mungkin adalah pengalaman yang pertama.
Begitu juga yang dirasakan Abhi sekarang. Kursi panjang didepan UGD. Dokter dan perawat berjas putih hilir mudik didepannya. Jantung yang berpacu cepat. Keringat dingin membanjiri pelipis. Tangan yang diremas kuat sampai urat disekitarnya terlihat semua. Yah, Abhi merasa pernah berada dalam keadaan seperti ini.
Otaknya bisa mencerna keadaan sekitar. Rhinal cortex diotaknya juga berfungsi mendeteksi rasa familiar yang entah mengapa justru bagian hipokamus yang berfungsi sebagau memori dalam otaknya tidak mau bekerja. Sehingga Abhi tidak bisa mengingat persis kapan dan dimana dia pernah merasakan keadaan yang sama.
Menunggui seseorang dibalik tirai putih dengan perasaan campur aduk. Duduk termenung seorang diri. Menanti dokter selesai menangani Ayra dan memberinya kabar baik bahwa kondisi Ayra sudah stabil. Masa kritisnya sudah lewat.
Ayra pendarahan. Selain luka dikepala akibat benturan pada sisi bak mandi saat terjatuh tadi, darah juga mengalir dari arah paha. Merembes berceceran dimana - mana.
Abhi sempat kalap tadi. Bagaimana bisa darah itu keluar dari selangkangan Ayra? Dia sedang tidak hamil lalu keguguran kan? Hamil? What? Why? Sebenarnya pertanyaan terpentingnya bukan itu, Ayra tidur dengan siapa? Anak siapa didalam kandungannya itu?
Spekulasi tak berdasar yang hampir membuat Abhi masuk dalam daftar orang gila baru di RSJ lawang, membubung hilang diterpa angin saat dokter menjelaskan singkat diagnosa kondisi Ayra.
Darah itu mungkin berasal dari rahim yang infeksi akibat siklus menstruasi yang tidak teratur. Untuk mengetahui penyebab pastinya, Ayra harus menjalani beberapa tes laboratorium. Selain disebabkan oleh pendarahan, kemungkinan virus tifus juga menyerang tubuhnya. Ditambah kadar hemoglobin yang berada di angka 6 g % dari HB normal 12 - 16 g % mengharuskan Ayra mendapat transfusi darah secepatnya.
Dan semua itu tidak bisa dilakukan di rumah sakit ini. Bukan rumah sakit. Puskesmas tepatnya. Fasilitas di puskesmas tidak memadai untuk merawat keseluruhan penyakit Ayra. Dokter dan perawat tadi hanya memberikan penanganan darurat untuk menstabilkan kondisi Ayra.
"Wali dari pasien Ayra?"
Abhi mendongak saat ssorang perawat berdiri tak jauh didepannya."Iya saya,"
"Bisa ikut saya sebentar untuk melengkapi data pasien?"
Abhi mengangguk. Kepalanya celinguk mencari keberadaan Zidan. Abhi merogoh ponsel, hendak menelpon Zidan. Namun urung saat makhluk satu itu muncul dengan dua botol kaleng kopi ditangan.
Sodoran kaleng kopi dari Zidan dijawab gelengan kepala oleh Abhi. Gak minat minum. Gak minat ngapa - ngapain sebelum melihat kedua kelopak mata itu terbuka. Bahkan untuk bernafas saja rasanya susah. Abhi seakan kekurangan stok oksigen.
Sesak napas coy!
"Gue urus administrasi dulu,"
"Gue ikut nyeett,"
"Lo disini aja jagain Ayra, kasian kalau pas dia bangun gak ada orang disampingnya."
Zidan mengangkat bahu sekali. Pertanda oke. Pulen amat ya ngomongnya, kek beras ketan. Zidan membatin sambil menyeruput kopi ditangan. Bergidik ngeri campur geli melihat wajah kusut Abhi. Sudah sekian purnama ekspresi wajah seperti itu tidak ditunjukkan oleh seorang Abhimanyu. Kecuali pas kejadian beberapa tahun silam bareng si ono.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh tak Bersyarat (End)
Roman d'amourKatanya, Love is blind. Tidak memandang rupa, kasta juga status. Asal hati sudah memilih, dan jika cinta sudah memanggil maka tiga kata diatas itu sudah tak penting lagi. Namun bagaimana jika seorang Abhimanyu, lelaki yang tidak pernah serius dengan...