27. Kamu (2)

3K 225 24
                                    

Rajin setor gaaaeess😁😁😁
Yuk ah lanjot riding lagi,
Playlistnya diputer yak biar kepalanya ikut geleng - geleng angguk - angguk😂😂😂

____________________


Abhi berdecak setiap bagian tubuh Zidan, Rendy, Ricky atau makhluk lain diatas panggung itu bersenggolan dengan Ayra. Sementara Ayra asik bergerak kekanan dan kekiri mengikuti gerakan instruktur senam. Sesekali bibirnya ikut menyanyikan lagu Maumere yang dipakai sebagai musik latar untuk gerakan senam.

Semua teman - temannya naik ke atas panggung begitu istruktur senam meminta pihak panitia dari adek - adek KKN untuk ikut bersenam bersama diatas panggung. Abhi yang saat itu sedang menerima panggilan dari Om Aswin tidak bisa mencegah Ayra yang sudah lebih dulu naik keatas karena ditarik Zidan.

Zidan kampret.

Bukan hanya yang diatas panggung semangat menggerakkan badan sesuai irama musik. Warga dibawahpun tak kalah hebohnya. Mereka bergoyang sambil sesekali bersorak ketika instruktur senam cantik nan seksi itu mengeluarkan jargon - jargon yang semakin membuat tubuh mereka tak henti bergerak.

Lagu Maumere iramanya bernada ringan, musiknya terdengar meriah, membangkitkan semangat. Gerakan senamnya sederhana tetapi dapat membuat tubuh lebih rileks sehingga semua warga yang hadir, mulai dari yang tua sampai anak - anak hampir dipastikan anggota tubuh mereka bergerak sesuai ritme musik.

Tak terkecuali nenek Rukmini. Wanita sepuh itu menaikkan lengan sebatas bahu dibagian depan dengan posisi tangan mengepal yang kemudian digoyang - goyangkan. Lalu gerakan mengayun tangan naik turun dan kekiri kekanan. Abhi tersenyum geli melihatnya. Tak jarang orang - orang juga bersorak disertai gelak tawa melihat aksi luwes nenek Rukmini.

Abhi kembali berdecak galak kearah panggung. Tangannya yang semula terlipat didepan dada terlepas begitu melihat Zidan memegang tangan Ayra karena gadis hampir jatuh ketika tubuhnya berputar kekiri - kekanan dengan salah satu kaki sebagai poros.

Tatapan galak beserta decakan Abhi ternyata hanya sebagai angin lalu saja bagi mereka. Kedua orang itu malah kembali asik berputar sambil tertawa. Abhi menggeram.

Apa sebaiknya dia matikan saja jensetnya? Biar semua orang yang bergoyang berhenti lalu bubar dan acara selesai.

"Maumere da gale kota ende,
Popin gisong gasong,
La leluk ele, rebin ha
Puta kekire e…
Nona manis
Putarlah kekiri kekiri kekiri kekiri,"

Terdengar suara sorakan menggema dihalaman balai luas itu. Zidan dan beberapa teman lainnya bersorak paling nyaring dibelakang Ayra.

Suara siapa itu?

"Dan kekiri kekiri kekiri kekiri manise…
Sekarang kanan e…"

Gerakan berputar kekanan. Mirip seperti gerakan poco - poco.

"Nona manis
Putarlah kekanan kekanan kekanan kenanan
Dan kekanan kekanan kekanan kekanan manise…"

Abhi tertawa kecil sampai kepalanya tertunduk menyadari bahwa memang Ayra yang sedang memegang mic diatas. Tangannya melambai - lambai, meminta Abhi ikut bergabung keatas. Abhi menggeleng dan hanya memandang gadisnya itu dengan tatapan penuh cinta.

"Kok gak ikut keatas juga?"Ayra berdiri didepan Abhi dengan nafas ngos - ngosan setelah lagu Maumere selesai diputar. Berganti dengan lagu selow sebagai gerakan penutup dari lagu utama tadi.

Abhi mengelap bulir keringat diwajah Ayra sambil menggeleng.

"Ehm? Orang kaya ya? Senam - senam gitu bukan levelnya ya? Orang kaya maennya di gym - gym gitu ya?"

Jodoh tak Bersyarat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang