EXP. My Love

4.2K 242 18
                                    

Meski telat,
Selmat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin😊😇

Ayra memindahkan tangan Abhi yang tidak mau lepas barang sedetikpun memeluk perutnya. Bahkan kepala itupun juga menempel sempurna disana.

Sejak perutnya mulai terlihat membuncit dan sesekali ada yang bergerak dari dalam, Abhi mengikrarkan bahwa perut Ayra adalah zona favoritnya. Jadi jangan heran, jika setiap malam suaminya itu lebih sering tidur sambil menempelkan kepalanya diperut daripada dibantal.

Dengan perlahan, Ayra juga memindahkan kepala itu dari perutnya. Kram. Semalam penuh tidur dengan posisi seperti ini membuat tubuh Ayra kesemutan.

Tapi, tingkah dia yang seperti ini cute sekali. Ayra tersenyum menahan gemas. Memgelus sayang kepala Abhi sebelum benar beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana?"

"Mau beli durian,"

"Hmh?"Abhi membuka sebelah matanya yang terasa berat.

"Mau beli durian terus mau makan durian,"

"Ya ampuuunn yaaang, malam - malam gini …"Abhi mengucek - ngucek matanya." … mau cari buah durian dimana? Besok aja ya, sayang. Aku ngantuk. Lagian tumben kamu pengen makan durian. Katanya gak doyan,"

"Dih, GR,"Ayra beringsut bangun."Orang aku mau beli sama Mas Akmal."

"Ay!"

"Terus makannya juga sama Mas Akmal,"

"Ay!"

"Digratisin juga sama Mas Akmal,"

"Ayra!"

"Apa?"Ayra menoleh dengan tangan bersidekap didada. Sementara Abhi sudah duduk tegak dengan wajah masam.

Abhi membuka mulut bersiap mengomel namun tidak jadi karena ia tiba - tiba sadar akan sesuatu. Sebagai gantinya, Abhi menghela nafas lalu menghembuskannya perlahan.

"Kejadian itu kan sudah lewat, Ay,"Abhi berucap dengan suara rendah. "Sudah beberapa bulan yang lalu. Itupun terjadi hanya sekali dan momentnya bertepatan dengan acara kantor. Kita juga belinya rame - rame, makannya juga rame - rame bareng anak kantor. Gak ada sesuatu yang spesial."

Ayra mengangguk - angguk mengerti karena Abhi juga sudah mengulang kalimat itu berkali - kali. Tapi entahlah, rasa kesal itu masih membekas dan terkadang meluap begitu saja ke permukaan dan mengakibatkan mood boosternya berubah dalam sekejap.

Seperti malam ini contohnya. Padahal mereka sedang tidak ada maslah. Mereka juga sedang tidak bertengkar. Justru mereka melewati malam ini dengan penuh gairah akibat sentuhan dan rayuan maut sang kapten.

Jadilah Abhi junior ditengokin sebanyak tiga kali.

"Aku juga mau sekali aja kok, Mas. Makannya juga rame - rame. Aku bisa ajak Jihan sama Zidan. Kebetulan juga ini acara reuni antara mahasiswa sama dosen pembimbing. Jadi mas Abhi balik tidur aja gih,"

"Ay, kamu tuh ya,"Abhi gregetan sendiri sampai giginya bergemeretak. Ia melompat bangun. Ingin rasanya menggigit atau bahkan memakan Ayra jika bisa.

Keterlaluan sekali isterinya itu berani menyebut nama Akmal dalam ruangan bersejarah ini. Pakai ditambah Mas segala lagi.

Bukannya takut dengan reaksi berlebihan Abhi, Ayra malah tertawa sambil berlari ke arah pintu. Ingin kabur.

"Masss,"pekik Ayra ketika lengan Abhi berhasil menangkap tubuhnya. Lalu menggigit bagian rahang, dagu dan lehernya sampai membuat Ayra lagi - lagi memekik menyebut nama Abhi. Kali ini disertai tawa geli.

Jodoh tak Bersyarat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang