Ayra sedang serius menatap layar ponsel yang menampilkan konten yutube tentang sepuluh artis Indonesia yang menikahi janda.
Diurutan pertama ada Giring Nidji yang menikah dengan Cyntia Riza yang merupakan janda satu anak. Urutan kedua ada sultan Djorgi menikah dengan Annisa Trihapsari yang bersatus janda dari dua pernikahannya yang gagal. Urutan ketiga diisi oleh Olla Ramlan yang menikah dengan Aufar Hutapea setelah gagal di pernikahan pertamanya.
Ayra menepis jari Abhi yang mengelus pipinya."Sana iiih, jauhan. Jangan deket - deket,"usir Ayra yang disambut gelak tawa Abhi.
"Kenapa?"tatapan Abhi menggoda pada gadis yang berbaring menghadapnya.
"Kamu nyeremin,"lirih Ayra tersipu mengingat adegan panas mereka tadi.
"Sama. Kamu juga nyeremin. Aku sampai ditelanjangin."
Ayra mencubit perut Abhi gemas untuk membuat laki - laki itu berhenti menyinggung kejadian tadi.
"Kamu ngapain kasih aku liat video ini?"tunjuk Ayra pada gawai yang Ayra pause tayangan videonya.
"Supaya kamu tau. Bukan cuma kamu seorang yang punya status janda. Banyak teman - teman janda kamu diluar sana yang kamu lihat sendiri kan, mereka menikah dan bisa melanjutkan hidup dengan bahagia. Artis - artis itu contohnya."
"Ah, disitu juga ada Andika pratama yang nikah sama Ussy. Andika perjaka, Ussy janda beranak dua. Ada juga si Steven William yang digilai emak - emak berdaster itu, nikah sama Celia. Celia juga janda dua anak. Rumah tangga mereka langgeng, adem ayem sampai sekarang. Jadi sekali lagi aku tegaskan, perbedaan status itu bukan penghalang. Bukan juga sebuah dosa."
Ayra terkikik."Kamu … ngafalin semua nama - nama artis itu ya? Sampai lancar banget sebut nama mereka satu persatu."
Abhi mengangguk."Aku gak suka lihat kamu sedih, Ay. Paling gak suka lagi, kalau harus berjauhan sama kamu,"Abhi meraih tangan Ayra. Lalu dikecupnya jemari itu dengan syahdu.
"Umur kamu berapa, sih?"
"Tujuh belas tahun,"
"Hahaha,"Ayra menoyor pelan rahang Abhi.
"Beneran aku masih tujuh belas,"tegas Abhi."Masih unyu - unyu ya wajah aku?"Abhi meletakkan ibu jari dan jari telunjuk membentuk hurur V dibawah dagu. Lalu berpose dengan senyumnya yang menawan.
"Bohong. Mana ada umur kamu tujuh belas,"
"Serius. Aku menolak untuk tua soalnya. Kalau umur kamu, berapa?"
"Rahasia,"Ayra menjulurkan lidah."Gak bakal aku kasih tau sebelum kamu sebutin dengan jujur umur kamu berapa."
Abhi mencibir."Aku tau. Tahun ini, umur kamu 25 tahun. Diiih, udah tua. Pantes aja wajahnya mulai timbul keriput. Nih, nih, disini keriput, disini juga keriput,"
Ayra tertawa sambil menepis telunjuk Abhi yang menuding - nuding beberapa bagian wajahnya. "Enggak, iih. Mana? Gak ada keriput. Aku rajin perawatan. Skincare aku mahal,"bela Ayra disela tawanya.
"Gak ada apanya?"Abhi mendekatkan wajah dengan mimik muka lucu. Alisnya bertaut meneliti bagian wajah Ayra yang menurutnya terdapat keriput."Ini keriput semua, wah penuaan dini ini namanya,"
"Haha, apa sih, Bhi,"Ayra mengusap wajah yang menjadi sasaran keusilan Abhi."Muka kamu nih yang penuh dosa,"cubit Ayra di kedua pipi Abhi. "Muka pendosa si otak mesum,"
Abhi tertawa, diikuti oleh Ayra. Tawa bahagia sebab hal - hal kecil dan sederhana. Bukankah memang semudah ini mencipta bahagia? Lalu, kenapa semesta malah membuatnya menjadi rumit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh tak Bersyarat (End)
RomanceKatanya, Love is blind. Tidak memandang rupa, kasta juga status. Asal hati sudah memilih, dan jika cinta sudah memanggil maka tiga kata diatas itu sudah tak penting lagi. Namun bagaimana jika seorang Abhimanyu, lelaki yang tidak pernah serius dengan...