24. Pertemuan

3.2K 221 14
                                    

Ya ampuuun ntahlah, garae gak bisa tidur blaaass😅🙈
Hepi ridiiing gaaees😘
Ditunggu votmennya kaka😁😁

_______________


Ayra bangun kesiangan. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh empat puluh lima menit. Sementara dirinya masih rempong berganti baju didalam kamar ganti ditempatnya menginap dirumah pak kades.

Tega sekali teman - temannya itu tidak membangunkannya. Alarm dan panggilan berkali - kali dari Akmal tak mampu membangunkannya. Tidurnya begitu nyenyak semalam setelah melewati bermalam - malam sepi memandang kosong chat WA yang masih tidak berubah sejak seminggu lebih. Berharap centang satu itu berubah dua lalu berubah lagi berwarna biru.

Dan kemarin, tepat setelah duhur. Apa yang diharapkan terjadi. Ceklist dua itu berubah biru. Ayra tersenyum sampai tidak sadar langsung mencium layar gawainya. Menimbulkan tatapan heran dari teman - temannya yang kebetulan sedang rapat membahas persiapan akhir acara jalan santai.

Sungguh besar pengaruh warna biru dalam aplikasi whatsap itu. Walau hanya dibaca, tidak dibalas padahal yang dikhawatirkannya berhari - hari sedang online, Ayra merasa sudah cukup. Tidurnya bisa lelap semalam. Nafsu untuk makan perlahan mulai kembali. Wajahnya berubah ceria, tak sekusut baju yang tidak disetrika selama satu tahun.

Ayra tidak butuh lebih. Mengetahui bahwa orang itu baik - baik saja meski tidak tahu sedang berada dimana dan bersama siapa, Ayra sudah merasa sangat bersyukur.

Selesai memoles bibir dengan lipblam beraroma cherry, Ayra meraih tas laptop beserta beberapa lembar kertas yang berserakan diatas kasur.

Hari ini dia harus pergi ke kampus bersama Akmal. Menghadap dekan dan rektor terkait pengajuan tanggal penarikan KKN dari desa Sindang Asih.

Ya, masa bakti selama dua bulan hampir selesai. Dirinya akan kembali pada rutinitas sehari - hari. Rumah - Resto - rumah - skripsi. Kira - kira begitu kesibukan yang akan dilakoninya setelah keluar dari desa ini. Dia rindu Ayah. Rindu rumah. Rindu resto. Rindu Jihan. Rindu semua hal yang ditinggalkannya selama dua bulan ini.

Ayra menstater Micky. Membawanya pelan menuju balai desa sambil sesekali membungkuk menyapa warga yang kebetulan berpapasan dijalan.

Ayra melirik kaca spion. Hari ini dia terlihat cantik. Rambut yang diikat saparuh kebelakang dengan  poni didahi. Atasan kemeja berwarna pastel bersanding dengan rok selutut berwarna serupa.

Sebenarnya pakaian dan dandanannya biasa saja. Seperti gayanya setiap hari. Tapi entah mengapa hari ini terasa beda saja. Tubuhnya seakan memancarkan aura kecantikan yang tidak biasa.

Ayra tersenyum malu - malu. Apa karena hari ini dia akan jalan berdua dengan Akmal dan sudah siap untuk memberikan jawaban pada Akmal tentang ajakannya waktu itu atau karena pengaruh dari centang biru di whatsap?

Ayra tersenyum lagi. Membenarkan rambut yang sedikit berantakan setelah memarkirkan Micky didepan balai.

Jantung Ayra seperti diremas begitu netranya melihat motor ninja hitam berdiri gagah tak jauh dari tempatnya berdiri. Terparkir bersebalahan dengan mobil Zidan. Dia kenal motor itu. Dia tahu siapa pemilik motor itu.

 Dia tahu siapa pemilik motor itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodoh tak Bersyarat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang