28. Bertemu Dia

3.2K 221 19
                                    

Ada yang nungguin apdetan gak?😁😂
Ada yang nyariin gak kalau si mamas seharian absen?😂😁

________________

Ayra mencari Abhi yang tidak terlihat dimanapun disudut balai. Bertanya pada yang lain, kompak menjawab tidak tahu. Telpon dan chat nya tidak ada yang dijawab.

Kemana sih, dia?

Ayra cemberut. Kesal sendiri memandangi layar gawainya hanya menampilkan wallpaper dirinya, angka jam digital juga prediksi cuaca. Tidak ada gambar gelembung hijau dengan gambar ganggang telpon ditengahnya. Pasti dia sengaja nih. Awas aja kalau giliran dia yang butuh dirinya. Pasti akan Ayra abaikan juga.

Kemarin mereka memang sempat cekcok soal aksi Ayra diatas panggung. Meski awalnya memuji suara Ayra bagus, tapi tetap saja ujung - ujungnya Ayra dikata - katai sebagai perempuan genit yang sukanya tebar pesona didepan laki - laki. Suara pas - pasan, lagu yang dibawakannya pun sangat kampungan serta caci makian pedas lainnya.

Saat itu, Ayra tidak menjawab. Tidak juga melawan. Hanya diam mendengarkan omelan Abhi dengan tangan sibuk berselancar didumay.

Abhi memanggil. Tanpa menunggu lama langsung diangkatnya panggilan itu drngan nafas memburu.

"Hal-..."

"Kamu dari mana aja sih?! Aku telponin mulai tadi gak diangkat - angkat. Kamu sengaja ya, mau bales aku gara - gara kemarin aku diemin pas kamu ceramah soal aku yang nyanyi diatas panggung? Iya?"

" Apa sih, Ay. Aku lagi di pintu masuk desa. Ngecat tugu. Iya maaf, hapenya aku taruh disaku belakang trus di silence, jadi gak denger."

Kekesalan Ayra menguap seketika. Lalu dipukulnya kepala beberapa kali. Menyesal karena sudah berpikiran negatif dan marah - marah karena alasan sepele terhadap Abhi.

"Halo, Ay. Ada apa?"

Ayra menggigit bibir bawahnya. Dia bahkan gak marah balik pas aku semprot tadi, duh. "Aku kesitu ya,"

"Pakai topi sama jaket biar gak panas,"

Ayra hanya mengangguk dan tentu saja tak bisa dilihat Abhi. Ayra memutuskan sambungan, bergegas mengambil topi Abhi dan jaket sesuai instruksi si bos lalu memacu Micky menuju TKP.

"Mas Akmal sakit,"lapor Ayra ketika sudah sampai ditempat Abhi."Dia masuk rumah sakit, Bhi. Aku boleh pergi jenguk ya?"

"Ck,"hanya terdengar suara decakan dari laki - laki yang sedang berjongkok dengan kuas cat ditangan.

"Sebentar aja. Aku sama anak - anak kok. Rame - rame. Dia juga dosen kita, masak dosen kita sakit gak dijengukin."

"Dosen kita?"ulang Abhi.

Ayra mengangguk.

"Ngarang kamu,"

"Kok ngarang? Kan emang bener dia dosen kita,"

"Kamu aja sama yang lain, aku nggak."

"Berarti aku boleh pergi kerumah sakit?"

Abhi tampak berpikir serius."Gak boleh,"sahutnya langsung disambut wajah cemberut Ayra.

"Gak boleh,"sahutnya langsung disambut wajah cemberut Ayra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodoh tak Bersyarat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang