22. Galau (1)

3.2K 209 30
                                    

Hepi wekeend gaaes😂
Ini hasil gak bisa tidur semalem😥
Yang kangen mas Abhi, bisa cek IG akkoh yaa, tak kasik bonus pideo mamas😘
Klik vote nya gaaes😚

_______________


Jalanan kota masih basah akibat guyuran hujan deras beberapa menit lagu. Malam kian merajai. Langit gelap. Tak ada rembulan disana. Bintangpun enggan berkerlip.

Meski masih gerimis, jalanan tetap dipadati oleh kendaraan lalu lalang. Aroma masakan dari warung tenda pinggir jalan menguar diudara. Mengeluarkan aroma sedap, membuat perut siapa saja yang melintas didepannya keroncongan.

Tak terkecuali Abhi. Perutnya lapar. Aroma masakan itu begitu menggoda. Tapi selera untuk makan sama sekali tidak ada. Akhirnya dia abai. Menarik gas ditangan. Memacu motor besarnya memebelah aspal licin menuju satu tempat yang mungkin bisa memberinya sedikit ketenangan.

Selang berapa menit Abhi menghentikan motornya didepan bengkel reparasi motor. Cengiran khas bang Tigor menyambut kedatangan Abhi. Dihampirinya Abhi lengkap dengan tangan penuh oli.

"Bos, tumben kali kau muncul disini?"

Abhi tersenyum kecil. Menepuk pundak bang Tigor lalu berjalan masuk kedalam. Melewati beberapa anak buah bang tigor yang menyapanya sopan. Lalu duduk dikursi panjang terbuat dari bambu dibelakang bengkel.

Beng tigor menghela nafas melihat wajah kusut Abhi."Pasti ada kejadian gawat darurat ini, emerjensi ini pasti," gumamnya. Menggeleng - gelengkan kepala. Menyuruh salah satu anak buahnya untuk menyelesaikan pekerjaannya membongkar motor. Sementara bang Tigor ke kamar mandi. Mencuci tangan sekaligus membersihkan diri.

Abhi merebahkan diri diatas kursi bambu. Kedua tangannya dia jadikan alas dibawah kepala.

Ya, suasana seperti ini yang diinginkannya. Tenang, sunyi, damai, persis seperti ditempat KKN nya.

Abhi terdiam menatap kosong ke langit. Wajah Ayra silih berganti bermunculan dimata. Kemudian berganti dengan sosok Akmal yang tersenyum mengejek padanya. Abhi mendengkus kesal.

Dia sudah pergi jauh dari tempat KKN. Mematikan handphone. Memberi jarak sejauh mungkin diantara mereka. Memutus segala koneksi yang memungkinkan dia kembali mendengar kabar tentang Ayra. Berharap ingatan dan bayangan itu enyah selamanya dari kepala.

Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Semakin dia mencoba melupakan semakin jelas bayang Ayra muncul. Biasanya muncul hanya dalam waktu tertentu semisal saat akan tidur atau bangun tidur, sekarang tidak lagi.

Sebelum tidur, bangun tidur, saat makan, saat berhadapan dengan mami, saat boker dikamar mandi, saat bermain game, bahkan didalam mimpipun sosok itu selalu muncul. Abhi sampai frustasi dibuatnya. Ada bayangnya dimana - dimana.

Daripada manusia, Ayra lebih mirip hantu   yang selalu menggentayanginya setiap saat. Sosoknya tidak tampak didepan mata, tapi kehadirannya sungguh sangat terasa mengusik jiwa.

Shit.

Abhi memukul kursi bambu geram.

Kenapa dia harus kembali merasakan perasaan ini? Memikirkan seseorang sampai ingin gila rasanya. Abhi pikir perasaan ini hanya cukup terjadi saat bersama Mikha dulu. Abhi kira perasaannya untuk Ayra bisa - biasa saja. Dimana jika ada satu hal dalam diri Ayra yang tidak sesuai dengan kriterianya, Abhi akan melepasnya. Membuang jauh rasa sukanya dengan mudah. Merelakannya untuk dimiliki orang lain. Lalu mencari lagi wanita lain yang cocok sesuai kriteria.

Abhi melompat duduk. Membuang nafas keras lalu melepas jaket denimnya.

Baru turun hujan, tapi kenapa masih sangat panas disini? Abhi melihat sekeliling. Pada sepetak tanah kosong milik bang Tigor dibelakang bengkel. Tempat yang dijadikan basecamp bersama teman geng motornya dulu.

Jodoh tak Bersyarat (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang