Sekarang Viona sedang menunggu kedatangan Kevin untuk menjemputnya karena para orang tua menyuruh mereka pergi dan pulang bersama. Mau tidak mau Viona dan Vino harus mengikutinya.
Beberapa menit kemudian datanglah kevin dengan gaya coolnya dan motor ninja merahnya itu yang menambah tingkat ketampanannya.
"Cepat," ucap Kevin singkat.
Dengan cepat Viona langsung mengambil alih helm tersebut dan memakainya dengan terburu-buru lalu dengan segera naik ke motor Kevin. Saat ingin naik Viona bingung harus memegang apa karena motornya tinggi. Dia ingin memegang pundak Kevin tapi nanti dia akan marah.
"Pegang pundak gue," perintah Kevin dengan nada dinginnya.
Dengan cepat Viona langsung memegang pundak Kevin untuk naik ke motor nya, kemudian memperbaiki duduknya. Ia langsung memeluk pinggang Kevin.
Kevin berkata, "Jangan modus!"
"Nggak papa kali!"
"Pundak gue aja!"
"Nih orang jutek banget sih."
Mau tidak mau Viona harus menuruti perkataan Kevin.
****
"Woy!" teriak Naya tepat di telinga Viona yang membuat Viona tersadar dari lamunannya.
"Apa?" tanya Viona santai.
"Kenapa ngelamun?" tanya balik Naya.
"Lagi mikirin gimana caranya ngecairin es batu," jawab Viona.
"Lo nggak lagi sakit kan?" Naya memegang dahi Viona yang langsung di tepis.
"Nggak!"
"Ohh iya, tumben perginya nggak sama Vino. Emang dia kemana?" heran Naya, pasalnya setiap hari pasti Viona akan selalu datang bersama dengan Vino.
"Nggak tau, mungkin kesangkut di pohon beringin" jawab Viona asal. Hari ini ia merasa sedikit badmood karena keputusan Ayahnya kemarin.
"Hai everyone gue udah dateng!!" teriak Vika mmebuat teman kelasnya berdecak kesal dengan suara nyaring Vika.
"Berisik banget lo," jawab Viona dan Naya dengan nada pelan.
"Lo kenapa Vio?" heran Vika sebab muka Viona telihat begitu kusut.
"Dia lagi badmood," bisik Naya pada Vika. Vika menanggapinya hanya dengan anggukan saja karena dia sudah tau apa alasannya dia badmood. Vika lalu duduk disamping Viona sambil meletakkan tasnya di atas meja menjadikannya sebagai bantal, Kemudian dia menghadap Viona.
"Gara-gara kemarin kan?" tanya Vika dengan suara pelan. Untungnya Naya sedang sibuk mengerjakan tugasnya yang belum selesai.
Viona menajawabnya hanya dengan anggukan saja dengan muka datarnya. Saat sedang badmood seperti ini biasanya Vino lah yang akan menghibur Viona.
Bukan masalah nggak mau nerima perjodohan ini, tapi nikah nya terlalu cepat. Orang pengen buat dia luluh dulu, tapi nggak papa lah. Ucap Viona dalam hati.
Saat tengah melamun tentang perjodohan kemarin membuatnya tersentak karena ciuman yang mendarat di pipi kanannya dan pelakunya adalah Vino.
"Gara gara kemarin?" tanya Vino dengan suara pelan membuat Viona hanya menggangguk saja sebagai jawabannya. Vino langsung mengambil posisi duduk di hadapan Viona sambil menangkup kedua pipi adiknya itu lalu mencium kening Viona lama dan Kevin memperhatikan sikap Vino kepada Viona yang sangat manis.
"Gue mah nerima aja apa yang di bilang sama Ayah, lagian itu buat untung kok. Kalau kalian?" balas Viona. Viona mau menerima perjodohan ini karena tidak mau membuat orang tuanya kecewa, selain itu peluang nya untuk berjuang lebih mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PROSES REVISI MUNGKIN AKAN ADA ALUR YANG BERUBAH W a r n i n g ! Mengandung kata-kata yang membuat baper, ngakak, sedih, dan membuat emosi! ! T y p o B e r t e b a r a n ! •••••• KEVIN ALVARO BASKARA Cowok yang memili...