Jangan lupa Vote ✨
****
Terkadang Melepaskan lebih baik daripada Mempertahankan apa yang seharusnya tidak di pertahankan.
~Raina Alnisya Pratama~***
Masih seperti hari-hari sebelumnya, Viona masih menutup matanya membuat banyak orang merasa cemas karna hari ini sudah 1 minggu Viona Koma.
Kevin dan yang lainnya bergantian untuk menjaga Viona yang masih di tempatkan di ruang rawatnya. Hari ini giliran Vino yang menjaga adik nya itu.
Vino menatap wajah cantik Viona, Vino kasihan kepada adik tersayangnya itu karna harus memakai Ventilator. Kata dokter Nashar Keadaan Viona sudah mulai stabil tapi sampai sekarang Viona masih setia menutup matanya.
Vino dan Viona memang tidak kembar identik tapi meski begitu banyak hal yang kembar diantara mereka berdua.
Vino ingat saat Viona yang masih kecil dulu, Hobi adiknya itu memang tidak pernah berubah. Viona sangat suka bermain bola basket, Sepak bola, balap sepeda, manjat pohon, menjahili orang, Bernyanyi, bermain gitar.
Dulu Viona lebih sering bermain mobil mobilan di bandingkan bermain boneka, Sampai sampai di rumah orang tuanya dulu hampir tidak ada Boneka.
Ia ingat apa yang bisa membuat Mata Viona berbinar, Jika melihat seoarang bayi atau hal yang lucu pasti matanya akan berbinar. Ia tau bagaimana tatapan suka dan kecewa adiknya. Ia bahkan tau semua tentang Viona.
Lahir di jam yang sama, rahim yang sama, Ayah yang sama dan tumbuh bersama membuatnya hafal dengan apa yang adiknya itu sukai, benci, dan juga membuatnya bahagia. Dulu jika disalah satu antara mereka ada yang menangis pasti yang satu juga menangis dan jika yang satu disakiti maka yang satu juga akan menyakiti.
Vino sangat menyayangi adiknya itu, Bahkan ia lebih sayang kepada Adiknya dibandingkan Bundanya. Ia rela berkorban nyawa untuk adiknya, ia rela jika ia harus tersakiti asalkan adiknya tidak.
Dari dulu Vino dengan penuh kasih sayang berusaha menjaga adik nya itu, dimata Vino, Viona masih sama seperti dulu. Masih sama seperti Viona kecil yang selalu merengek untuk di gendong Vino, Masih sama seperti Viona yang suka mengambil barang-barang Vino, masih sama seperti Viona yang suka Vino jahili, Masih sama seperti Viona yang suka mengadu ke Vino jika ada apa-apa.
Kini adiknya yang selalu terlihat kuat itu terbaring diatas brankar dan dinyatakan Koma. Hati seorang kakak yang mana, yang tidak sakit ketika melihat adik kesayangannya Dinyatakan Koma dan mengidap penyakit Leukimia?
Sakit? Sangat sangat sakit yang dirasakannya.
Vino meyentuh wajah cantik adiknya.
"Lo harus bangun, kalo lo nggak bangun gue nggak bakalan maafin lo Vio, Gue bakalan marah sama lo."*****
Disisi lain Kevin dan Raina berada di dalam cafe, mereka berdua berencana akan berbicara sesuatu dan itu berhubungan dengan Viona.
"Alvaro, maafin aku," Ucap Raina sambil menatap mata Kevin.
"Kamu nggak salah apa-apa Rai, Semuanya salah Naina. Andai bukan kamu atau Vika yang larang aku buat kasih dia hukuman pasti aku udah hukum tuh anak," Kesal Kevin.bRaina menatap Kevin begitu intens.
"Aku tau kalo kamu cinta Sama Viona. Rasa kamu ke aku cuman sebagai sepupu atau pun adik, Maafin aku karna selama ini aku yang buat jarak antara Kamu sama Viona." Raina memberanikan diri menggenggam tangan Kevin. Kevin hanya membiarkann itu.
"Rai, maafin aku juga. Aku bingung sama perasaan aku sendiri, Dulu kamu yang paling utama dan yang paling berharga bagi aku tapi semnejak ada Viona semuanya berubah. Viona udah berhasil buat aku jatuh cinta sama Dia. Maafin aku karna selama ini aku yang salah,baku nggak tau gimana perasaan aku yang sebenarnya. Maafin Aku," Sesal Kevin. Kevin membalas genggaman Tangan Raina.
"Dari pertama aku kenal sama Viona aku udah tau kalo Viona itu sayang sama kamu. Terbukti dari cara dia natap kamu, perhatian tapi nggak langsung, dan banyak hal yang buat aku tau kalo Viona itu cinta sama kamu." Raina melepas genggaman tangannya. Kevin hanya membirakan itu saja, kini dipikirannya hanya Viona, Viona dan Viona.
"Aku pernah liat Viona nangis, dia nangis dan ngelampiasin semuanya ke Vika dan Naya. Ngeliat Viona nangis kayak gitu buat aku merasa bersalah banget, Sakit hati aku ngeliat dia nangis. Awalnya aku tanya dia kenapa tapi dia bilang dia lagi marah sama seseorang tapi dia nggak nyebutin namanya. Aku cuman iyain aja karna nggak tau sebenarnya, tapi setelah tau sebenarnya aku ngerasa paling buruk karna udah nyakitin dia secara nggak langsung." Raina mengusap air matanya yang sudah mulai mengalir. Kevin mengusap air mata Raina.
"Aku yang salah karna nggak ngasih tau kamu, Aku takut kalo kamu tau kamu bakalan kecewa dan ninggalin aku. Tapi itu salah, dengan begitu aku nyakitin dua cewek sekaligus. Aku nggak mau kamu ataupun Viona pergi dari kehidupan aku. Aku nggak bisa."
"Aku sayang kamu Al, sayang banget tapi sekarang rasa sayang aku cuman harus jadi rasa sayang seorang sahabat dan juga rasa sayang seorang adik ke kakaknya," Jelas Raina. Rasanya begitu sakit saat mengucapkannya tapi apa boleh buat itu yang harus ia lakukan.
"Aku sayang kamu sebagai adik Rai, maafin aku." Kevin langsung meninggalkan Raina yang masih meneteskan air matanya.
Apa ia harus merasakan hal ini? Orang yang ia cintai kini hanya menyayanginya sebagai adik ataupun sahabat bukan seorang yang spesial.
Raina memegang dadanya yang terasa sesak. Bagaimana pun yang ia rasakan sekarang adalah resiko dari perkataannya, ia yang harus mundur bukan Viona. Viona lebih berhak merasakan kasih sayang Kevin dibanding dirinya.
Raina harus kuat ,ia tidak mau Terlalu sedih dihadapan Kevin ataupun yang lainnya. Ia tidak mau menjadi penghancur hubungan orang lain, ia tidak mau di cap sebagai orang yang buruk. Ia rela melakukan ini semua demi Viona.
*****
Kevin melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata , sekarang pikirannya sedang kacau. Yang ia pikirkan sekarang tentang Raina, Viona, dan juga ujian yang akan dilaksanakan.
Ia begitu paham dengan sifat Raina yang pasti akan terus menangis makanya ia pergi agar tidak melihat tangisan itu lebih lama lagi. Viona, masih dengan hari
-hari sebelumnya Viona masih terbaring diatas brankar dengan alat pernafasan yang membantunya bernafas dan beberapa alat medis yang ada di tubuhnya.Viona belum sadar sedangkan ujian akan dilaksanakan 3 Minggu lagi, ia takut kalo keadaan Viona akan semakin drop. Ia sangat menyayangi Viona, sebisa mungkin ia terlihat tegar melihat keadaan Viona sekarang.
"Vio, Gue sayang lo. Lo tau nggak kalo gue kesiksa tahu gara-gara Lo. Gue pengen denger omelan lo ke gue kalo gue buat salah, gue pengen liat senyum lo, binar mata lo, dan banyak lagi yang gue rinduin." Kevin mencengkram erat stir mobilnya itu ketika rasa sesak di dadanya kembali lagi.
"I Miss You Vio," Lirih Kevin
****
Jangan lupa Vote dan follow akun author ✨
Jangan lupa Follow Instagram author:
@aulliatillahAulliaTillah
Telah di Revisi
27 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PROSES REVISI MUNGKIN AKAN ADA ALUR YANG BERUBAH W a r n i n g ! Mengandung kata-kata yang membuat baper, ngakak, sedih, dan membuat emosi! ! T y p o B e r t e b a r a n ! •••••• KEVIN ALVARO BASKARA Cowok yang memili...