🔥48:Harapan

20.5K 1.4K 7
                                    

Hargailah karya seorang penulis ✨

Jangan lupa Vote ✨

Tandai jika ada kesalahan.

***

Besok adalah jadwal operasi Viona, Hari ini Viona sudah berada dirumah sakit untuk persiapan besok.

Para sahabat dan juga keluarganya berusaha membuat kondisi Viona stabil dengan cerita dan candaan yang dilontarkan.

Kondisi Viona saat ini dinyatakan stabil dan diharapkan keadaan stabilnya ini bisa dijaga sebelum operasi. Kondisi Viona memang stabil tapi sekarang ada yang berubah dengan Viona, yaitu rambutnya.

Rambut Viona sudah rontok semua karena penyakitnya jadi sekarang Viona sudah botak. Meski begitu Viona tetap merasa nyaman.

Kevin dengan setia selalu berada disisi Viona dan selalu menggenggam tangan Viona. Sekarang masih pukul 16.43 dan cuaca luar pun bagus.

Sekarang yang berada diruangan Viona ada sahabat dan juga keluarganya. Sungguh sebenarnya Viona merasakan kesedihan saat melihat sahabat dan keluarganya berusaha tertawa dan tersenyum untuknya.

****

VIONA POV

Tuhan? Apa aku akan bertahan atau justru harus meninggalkan semua orang yang aku sayangi? Apa Engkau akan mengambilku dari mereka atau membiarkan ku kembali kepada orang orang yang menyayangiku? Sekarang aku hanya bisa berharap kepadamu. Semua keputusan berada ditanganmu.

Sekarang aku mungkin bisa melihat senyum dan tawa sahabat dan juga keluarga ku tapi untuk esok hari aku tidak tau.

Melihat semua orang berusaha menyembunyikan kesedihannya membuatku merasa bersalah dan juga aku merasa menyusahkan semua orang.

Begitu sakit rasanya ketika mendengar perkataan Dokter yang mengatakan bahwa aku terkena penyakit mematikan dan harus ketergantungan obat untuk bisa bertahan hidup.

Kalian tahu? padahal dulu aku orang yang paling tidak suka minum obat selama itu tidak parah. Dulu Bunda sering marahin aku karena nggak mau minum obat padahal aku lagi sakit.

Tapi sekarang aku hanya bisa bertahan hidup berkat Obat dan juga bantuan medis. Sungguh aku nggak pernah berfikir kalo aku akhirnya akan seperti ini.

Kenapa harus sekarang? kenapa ketika orang yang kucintai juga membalas perasaanku? Apa mungkin aku ditakdirkan untuk mencintainya hanya sementara?

Begitu banyak kesedihan dan juga masalah yang aku pendam selama ini. Selama ini hidupku tidak sesenang yang kalian bayangkan.

Apa kalian berfikir mempunyai banyak kelebihan membuatku merasa senang dan memiliki banyak teman, bisa mendapatkan apa yang aku inginkan? Tapi itu semua salah.

Selama ini banyak orang yang tidak suka ke aku karena mereka pikir aku yang akan menyingkirkan mereka. Menjalani hobiku menjadi pemain basket putri dan juga balap motor kadang membuatku merasa tidak nyaman karena itu.

Yang aku pikirkan saat ini adalah apakah bakalan ada yang ngingetin ayah makan dan minum obatnya? Siapa yang bakalan bantuin bunda rawat tanamannya? Siapa yang bakalan awasin Vino? Siapa yang bakalan temenin Vika kalo dia lagi marahan sama Naya? siapa yang balalan marahin Rangga, Naya dan juga Vino saat mereka bertengkar? Dan siapa yang bakalan gantiin posisi aku untuk Kevin kalo aku udah pergi.

Tuhan...
Sekarang kuserahkan semuanya padamu, hidup dan mati semua adalah kehendakmu. Entah itu engkau mau mengambilku atau malah mengembalikanku kepada orang-orang yang sangat berharap akan kesembuhanku..

****

"Sekarang waktunya kamu makan malam," Ucap Kevin sambil mengambil mengkuk yang berisi bubur. Ya Dokter menyarankan Viona memakan Bubur.

"Aku nggak lapar Vin," Lirih Viona. Kevin yang mendengarnya menghembuskan nafasnya kemudian kembali tersenyum dan mengangkat sendok berisap untuk menyuapi Viona.

"Kamu harus makan, kalo nggak makan yang ada keadaan kamu kembali drop. Sekarang makan ya?" Bujuk Kevin dan langsung diangguki oleh Viona. Bagaimana pun sekarang Viona harus membuat keadaan nya stabil.

Beberapa menit kemudian makanan Viona sudah habis membuat Kevin mengembangkan senyumnya.

"Kamu udah makan?" Tanya Viona. Kevin mengangguk sembari tersenyum.

"Udah tadi sama yang lainnya."

"Kapan? perasaan dari tadi kamu disini mulu deh!" Heran Viona. Bukannya sedari tadi Kevin terus menemaninya lalu kapan ia makan?

"Tadi kan kamu tidur yang," Kevin menggenggam tangan Viona yang diinfus.

"Ohh emangnya aku tidur yah?"

"Nggak! tadi kamu pingsan," Balas Kevin kesal.

Pletak

"Rasain! siapa suruh bilang sembarangan!" Ucap Viona setelah mendaratkan jitakan dikepala Kevin membuat sang empunya meringis.

"Dasar cewek, serba salah mulu gue," Gumam Kevin yang masih bisa didengar oleh Viona.

Pletak

kali ini jitakan mendarat dikening Kevin untuk kedua kalinya membuat Kevin menatap Viona dengan kesal.

"Kenapa lagi coba?"

"Nggak apa-apa cuman mau ngejitak doang!!" Balas Viona sambil menyengir.

*****

Setelah Viona tertidur, Kevin keluar dari ruang inap Viona dan menuju taman rumah sakit Kevin duduk di bangku yang tersedia ditaman itu sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.

Entahlah sekarang rasanya Kevin tidak mengantuk sama sekali, jujur sekarang fikirannya bercabang kemana-mana.

Besok, besok adalah hari yang begitu sulit untuk Viona dan semuanya juga merasakan itu, begitupun Kevin.

Ia tidak pernah membayangkan kalo Viona akan berada di posisi seperti ini, dimana ia harus berjuang antara hidup dan mati.

Ia tidak menyangka kalo Viona akan mendapat penderitaan seperti ini. Tanpa sadar Kevin meneteskan air mata kala mengingat semua perlakuannya dulu kepada Viona.

Perlakuaan yang mungkin menyakiti hati Vioan atau memang menyakiti Viona. Dimana Viona yang berusaha untuk menerima perjodohan itu tapi dirinya malah menyakiti hati Viona.

Sungguh ia menyesal atas perlakuannya dulu.

Harapan Kevin semoga besok operasinya berjalan lancar.

'Tuhan, berikanlah aku kesempatan untuk tetap melihat senyumnya, izinkan lah aku untuk membahagiakannya, Aku Mohon' ucap Kevin dalam hati.

****

AulliaTillah

Telah di Revisi
15 Februari 2021


My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang