🔥2 7 : I k h l a s ?

35.6K 2.1K 29
                                    

Jangan lupa Vote ✨

****

Kini Viona berada disuatu tempat yang membuat hati dan perasaannya menjadi tenang dengan suasananya. Viona berada di sebuah taman dekat dengan rumah yang ia tinggali bersama kembarannya, Vika dan Kevin.

Termenung menatap Beberapa orang terlihat begitu bahagia dengan pasangan masing masing. Apa Viona bisa seperti orang lain? Bahagia bersama orang yang ia cinta dan sayangi tanpa ada orang lain diantaranya.

Viona bingung bagaimana cara agar Kevin tetap bersamanya dan bukan bersama Raina. Apa yang harus ia lakukan agar Kevin tetap bersamanya? Apa ia harus merebut paksa Kevin dari Raina? Tapi itu tidak mungkin, Viona tidak mau memaksa kevin karena Nanti Raina pasti sangat terluka dengan itu.

Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang, apa Viona tahan melihat Raina dan Kevin yang selalu mesra di depannya bahkan bukan sekali tapi berkali kali.

"Apa gua harus kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinya?!" Ucap Viona yang lebih tepat seperti teriakan. Untung saja tidak ada disekitarnya sepi karena orang orang jauh dari tempat yang ia duduki.

"Apa gue harus mengalah lagi?! Apa yang harus gue lakuin?!" Teriak Viona frustasi.

"Gu--Gue bakalan lepasin dia kalo memang itulah yang terbaik!! Gue relain Kevin bahagia ama Raina kalo itu memang yang takdir yang harus gue terima! Gue ikhlas Raina Gue ikhlas kalo Kevin lebih bahagia ama lo daripada sama gue! Gue ikhlas Raina Gue ikhlas, hiks." Viona sudah muak, muak dengan semuanya. Semakin ia mempertahankan Kevin semakin Kevin menjauh darinya, Semakin ia menguatkan Hatinya untuk bertahan tapi selalu ada yang membuatnya menyerah.

"Gue Ngelepasin Lo Kevin gue ngelepasin Lo, Gue tau kalo Bahagia Lo itu ama Raina bukan ama Gue. Lo beruntung Raina lo beruntung," Lanjutnya lagi dengan nada yang bergetar menahan tangis. Semakin ia menahannya tapi dadanya semakin sesak.

Sakit? tentu saja itu yang ia rasasakan, Mendapatkan luka yang membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Viona akan menjadi lemah ketika menyangkut orang yang ia cintai. Banyak yang bilang kalo Viona itu kuat buktinya hobinya yang persis laki laki, bermain basket, balapan motor, ikut tawuran dan masih banyak lagi.

Viona tidak sekuat apa yang dilihat orang lain,sekuat kuat nya dia, dia akan lemah ketika itu menyangkut orang yang ia cintai.

Meskipun kemarin Viona dan Kevin saling bicara tapi masalah mereka belum selesai.

Saat termenung dengan air mata yang terus mengucur turun membasahi pipinya ada seseorang yang memegang pundaknya tapi ia belum sadar.

"Viona!" Ucap Orang itu yang tak lain adalah Raina. Viona yang merasa terpanggil pun menoleh dan mendapati Raina dengan keadaan yang sama seperti dirinya yaitu menangis.

Tapi kenapa Raina menangis?

"Raina," Gumam Viona sambil menghapus air matanya, Tapi sialnya air mata itu tidak mau bekerja sama. Air matanya tetap turun dan semakin keras saat melihat Raina datang bukan hanya sendiri tapi dengan Kevin yang merengkulnya.

"Iya kenapa?" Tanya Viona sambil berusaha menahan air matanya. Ini terlalu sulit untuk dia, melihat orang yang sudah terikat hubungan dengannya dan orang yang ia cintai malah bersama dengan Raina.

"Maafin gue," lirih Viona dengan suara yang bergetar berusaha menahan tangisnya saat melihat Viona juga menangis karena dirinya.

"Maafin Lo? Emangnya Lo salah apa Raina?" Balas Viona seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Untung saja ia bisa menahan air matanya agar tidak turun dulu.

"Maafin gue, hiks, maafin gue karna udah buat lo sakit hati," Ucapan Raina membuat Viona bingung. Sakit hati?

"Bukan gue doang yang sakit hati tapi Lo juga pasti," Kekeh Viona yang malah membuat bertambah sedih. Sekuat itukah Viona menyembunyikan lukanya dari semua orang?

"Jangan kayak gini Vio, Gue tau gue udah buat lo sakit hati. Gue tau semuanya Vio!" Raina duduk di samping Viona kemudian mengambil kedua tangan Viona kemudian di genggamnya erat. Sedangkan Kevin? ia hanya menyimak apa yang terjadi.

"Gue nggak apa-apa Rai," Celetuk Viona dengan kekehan nya membuat Raina semakin bersalah.

"Lo nggak bisa bohongin gue Vio, Gue udah tau semuanya! Lo nggak lupa kan," Ucap Raina yang mulai meninggikan suaranya. Sedangkan Kevin langsung merangkul Raina kembali untuk menguatkan gadis itu.

Viona hanya menatap Raina dan Kevin dengan tatapan sendunya kemudian kembali ceria.

"Tentang itu? Haha nggak apa-apa kali, Kevin lebih cocok sama lo dibandingkan dengan gue," Balas Viona yang berusaha menahan tangisnya. Ia tidak sanggup dengan semuanya. Itu terlalu berat.

"Vio jangan kayak gini, lo malah buat gue tambah bersalah dengan senyuman palsu lo itu!" Tegur Raina.

"Bahkan Lo juga ngeluarin senyuman palsu kan?" Viona membalasnya Lembut.

"Viona udah!!"

"Udah apa?" Tanya Viona polos yang malah membuat Kevin yang kesal.

"Vio!"

"Apa sih?"

"Viona gue udah sadar! Kalau yang lebih berhak sama Kevin itu Lo, ikatan kalian udah kuat!" Bentak Raina membuat Viona langsung tertunduk dan mengeluarkan air matanya.

"Gue udah tau Viona, gue udah tau!!Lo sama Kevin gue tau, gue tau kalo lo itu cinta sama Kevin Vio! Gue tau!" Sentak Raina membuat Viona semakin mengeluarkan air matanya.

Apa akting Viona kurang bagus untuk telihat baik baik saja?

"Gue bakalan pergi dari kehidupan kalian karena gue cuman benalu dalam hubungan kalian!" Teriak Raina.

"Rai g--gue ikhlas kok gue----"

"Gue tau kalo lo nggak bisa Vio! Lo cinta Kevin kan? Lo mau dia jadi milik lo seutuhnya kan? Gue bakalan ngelepasin Kevin demi Lo Vio! Demi Lo!"

"Gue rela Ngelepasin Kevin, gue rela, Hiks. Gue sadar, gue terlambat," Lirih Raina. Viona mendongak dan menatap Raina dan Kevin bergantian.

"Lo nggak salah Rai, disini kita berdua jadi korban. Tapi gue yang harus ngalah."

"Nggak Vio. Bukan Lo, Tapi gue!" Teriak Raina pada Viona.

"Gue nggak bisa sama Kevin," Balas Viona lirih sambil memegang kepalanya yang sudah pusing.

"Nggak, Lo yang harus sama dia. Gue cuman tunangan tapi lo nikah Vio!" Balas Raina. Tapi Viona  hanya menggeleng sambil terbatuk.

Viona terbatuk dan menutup mulut nya dengan kedua telapak tangannya kemudian membuka nya lagi. Dia terkejut saat melihat darah di tangannya yang berarti darah itu dari mulutnya? Viona tambah menagis histeris saat melihat darah itu.

"Viona..." Khawatir Raina dan Kevin. Kevin langsung berdiri di samping Viona.

"Hei gue nggak papa hiks," Viona yang sesenggukan saat melihat darah itu dan kepalanya juga  pusing. Sangat pusing itulah yang ia rasakan. Viona memegang Hidungnya dan mendapati Cairan kental yaitu darah keluar juga dari hidungnya?Apa yang terjadi.

"Al gendong dia cepat! Bawa ke rumah sakit!" Teriak Raina yang sudah sangat khawatir.

Yang awalnya Viona akan menolak tapi Kevin tetap memaksa alhasil ia di bopong oleh Kevin dan tidak lama ia pandangan nya kabur dan kemudian menggelap.

'Tuhan, jika ini adalah akhirnya maka aku akan menerimanya. Tolong jaga orang yang ku sayang dan persatukanlah Raina dan Kevin jika memang ini adalah akhirnya.' Ucap Viona dalam hati.


****

Jangan lupa Vote dan follow akun author ✨

AulliaTillah

Telah di Revisi
25 Januari 2021

My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang