🔥1 0 : Pacaran sama cewek centil?

38.3K 2.5K 13
                                    

Hari ini kelas Viona Free karena guru tidak masuk dikarenakan anaknya yang sedang sakit. Murid dikelas Viona pun amat senang dengan kabar itu.

"Vio,bosen tau nggak," Ucap Naya sambil menscrol asal layar hp nya.

"Iya gue juga," Gerutu Vika juga dan meletakkan kepalanya diatas meja dan menghadap ke arah Viona.

"Lah. Kenapa pada ngadu ke gue sih. Emang lo pikir gue nggak bosen apa?"Tanya Viona lalu meletakkan hp nya diatas Mejanya.

"Vio, ngantin yuk!" Ajak Vika seraya menarik lengan baju Viona.

"Iya Vio." Naya juga ikut ikutan menarik lengan baju Viona yang satu.

"Hmm ... Yaudah," Putus Viona lalu menyimpan Hp nya kedalam tasnya.

Selama perjalanan ke kantin, Vika dan Naya terus saja mengoceh dan hal itu Viona hanya memilih diam. Sampai di kantin pun ia hanya diam.

"Woy, Lagi mikirin apa neng. Diam diam bae?" Vika membuat Viona yang melamun jadi sadar.

"Iya kan!" Jawab Viona asal asalan.

"Bego, emang kita nanya ke lo?" Naya menjitak pelan dahi Viona dan disusul gelak tawa dari Vika yang melihat raut wajah Viona.

"Oh, Gue kira kalian nanya ke gue. Udah dong ketawanya ntar kedengaran guru piket baru tau rasa." Viona menatap tajam ke arah Kedua sahabatnya yang sudah meredakan tawanya.

"Tumben takut, biasanya nggak tuh," ejek Naya.

"Mau insaf gue."

"Yaelah, insaf nya satu hari. Besok nya kayak gitu lagi."

"Emang nggak ada gitu yang mau pesen makanan atau minuman?" Tanya Vika seraya berdiri menunggu kedua sahabatnya menyebutkan apa yang mereka inginkan.

"Gue Es teh manis" Jawab Viona ke Vika.

"Gue Jus Jeruk aja" Jawab Naya juga.

"Oke tunggu ya..." Vika berlalu untuk memesankan kedua sahabat serta untuknya.

Bebarapa menit kemudian Vika kembali dengan memegang nampan yang barisi pesanan kedua sahabatnya dan dirinya.

♡♡♡

Kevin dan teman-teman nya sedang berada di Rooftop menikmati angin yang menerpa wajah tampan mereka. Mereka bolos ke Rooftop dengan tujuan ingin merokok, jangan kira mereka tidak merokok itu adalah kesalahan besar rokok adalah salah satu pelarian terbaik mereka.

Dari awal mereka datang tidak ada satu pun yang mengangkat suara. Sampai akhirnya Rangga yang paling receh diantara mereka berbicara.

"Vin, Lo nggak minat gitu kembali kayak Kevin yang dulu?" Tanya Rangga dan menoleh kearah Kevin.

Kevin hanya memasang wajah cueknya "Nggak tau."

"Yaelah Vin, berubah kayak dulu apa susahnya sih? Jangan jadiin Dia sebagai alasan lo kayak gini. Andai lo tau aja ya, banyak orang yang rindu Kevin yang dulu, hangat, murah senyum, nggak cuek kayak sekarang yang bales pertanyaan sekata dua kata doang. Lo itu harus berubah, ingat Dia udah nggak ada. Dia udah pergi" Ujar Vino panjang Lebar.

My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang