Jangan lupa Vote ✨
***
"Seberat apa pun masalah yang kamu hadapi, yakinlah bahwa itu masih bisa untuk di hadapi. Untuk semua kepedihan yang kau alami, bersabarlah dan bertahanlah, Karena Tuhan tahu dimana batas kemampuanmu Nak"
******
Melihat orang yang kita sayangi terbaring lemah di brankar rumah sakit karena penyakit mematikan itu. Melihat orang yang kita sayangi tidak sekuat yang dulu membuat hati siapa saja sakit melihat itu.Menyesal? Iya Kevin sangat sangat menyesal karena telah menyia-nyiakan Viona selama ini. Ia sayang Viona bukan pada Raina, Ia perduli pada Raina karna Raina adalah cinta pertama sekaligus sepupu jauh Kevin.
Apa yang bisa dilakukannya sekarang?Meminta maaf pada orang yang telah ia sakiti selama ini? Apa orang itu akan memaafkannya? Sakit, sakit sekali hati Kevin saat melihat Viona seperti itu.
Kenapa harus Viona? Apa Viona akan menerima kenyataan kalo ia mengidap penyakit leukimia stadium 2? Apa ia akan menerimanya? Apa ia bisa melalui semuanya? Seharusnya Viona menikmati masa masa remaja nya tapi hanya karena penyakit Leukimia itu membuatnya drop.
Semua orang bingung bagaimana cara memberitahu gadis itu kalo ia mengidap penyakit kanker? Apa gadis itu akan tetap tabah?
Yang Kevin lakukan saat ini hanyalah memegang salah satu tangan Viona yang tidak terifus dan sesekali mencium nya. Ia sangat sangat merasa bersalah pada Viona, Apa ia akan kuat melihat Viona nantinya meringis dan mengeluh karena penyakitnya? Apa ia sanggup mendampingi gadis itu dalam proses kesembuhannya? Apa ia sanggup mendengar tangisan pilu yang akan Viona keluarkan? Apa ia sanggup?
Saat sedang beradu dengan pemikirannya Kevin merasa jari jari Viona bergerak membuatnya langsung mendongak dan mendapati Viona yang sudar sadar dari pingsannya yang semalam.
Viona meringis saat merasakan kepalanya pusing dan juga heran karena kenapa ia di infus. Tapi setelah mengingat kembali tentang itu ia ingat kalo terakhir kali ia batuk darah dan sudah tidak sadarkan diri.
"Vio, Gu--Gue panggilin Dokter dulu yah," Khawatir Kevin lalu akan melepaskan genggamannya. Tapi Viona tambah mengeratkan genggaman tersebut membuat Kevin kembali duduk.
"Nggak usah Vin. Lo disini aja ya, temenin gue," Pinta Viona dengan lemah membuat Kevin harus menahan tangisnya.
"Gue nggak akan kemana-mana, Gue bakalan disini sama lo." Kevin mengucapkan itu membuat Viona merasa di sayangi? ia Viona merasa Kevin berubah menjadi baik lagi?.
"Raina? Dia nggak marah kalo lo disini jagain gue?" Heran Viona saat tidak melihat Raina.
"Nggak akan pernah, karna Raina sayang lo makanya dia suruh gue kesini buat jagain lo. Sekarang jangan banyak gerak, jangan banyak pikiran. Sekarang lo harus fokus buat sembuh," Jelas Kevin panjang lebar membuat senyum Viona terbit dan hanya mengangguk.
"Vin, Gue sakit apa sih sampai harus nginap?" Tanya Viona sambil memandang Kevin penuh tanya membuat Kevin gelagapan untuk menjawabnya.
"Lo itu sakit..."
"Lo itu?"
"Lo cuman kecapean doang kok, makanya jangan banyak aktivitas dulu kata Dokter. Karna kalo lo ngelakuin itu lo bakalan drop Vio!" Peringat Kevin membuat Viona hanya menggelengkan kepalanya karena kepossessivan Kevin terhadapnya.
"Cuman kecapean doang? Terus kenapa gue batuk darah? Kenapa terus gue bersamaan sama mimisan? kenapa sih gue bingung?" Ringis Viona sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]
Ficção Adolescente[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PROSES REVISI MUNGKIN AKAN ADA ALUR YANG BERUBAH W a r n i n g ! Mengandung kata-kata yang membuat baper, ngakak, sedih, dan membuat emosi! ! T y p o B e r t e b a r a n ! •••••• KEVIN ALVARO BASKARA Cowok yang memili...