Happy Reading!
Jangan Lupa Vote✨
Hari yang di tunggu tunggu oleh keluarga MAHENDRA dan BASKARA pun tiba. Yaitu hari pertunangan Putra dan Putri mereka selangkah lagi menuju keluarga yang akan bahagia.
Vika dan Viona di rias di tempat yang sama, Mereka berdua terlihat cantik dengan Make up yang tidak terlalu tebal dan warna gaun yang cocok untuk mereka.
Keduanya memakai warna gaun yang sama yaitu warna putih. Mereka menggunakan gaun yang seperti dress tapi sangat mewah dan elegant.
Saat sedang asik memperhatikan wajah masing masing, keduanya menoleh pada sumber suara yaitu pintu.
Ceklek
Terlihat 2 wanita paruh baya berkepala empat itu memasuki ruang rias putri mereka.
"Hai sayang, udah siap?" tanya Rina pada Viona, ia hanya menggangguk sebagai tanda 'iya' karena ia sangat canggung dalam keadaan seperti ini.
"Kamu juga udah siap nak?" tanya Nadya pada Vika. Sama yang seperti dilakukan Viona, Vika juga hanya mengiyakannya dengan anggukan.
Sesudah merias wajah mereka, mereka kemudian di tuntun oleh masing-masing Orang tua mereka menuju tempat dilaksanakannya tunanga.
Pertunangan mereka dilaksanakan secara kembar dan di tempat yang sama yaitu kediaman Mahendra. Tamu yang di undangpun hanya keluarga-keluarga dekat bahkan mereka tidak mengundang Naya dan Rangga.
Setelah proses pemasangan cincin dan penentuan tanggal pernikahan mereka kemudian melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Pernikahan mereka akan dilaksanakan 2 minggu lagi dan dengan persetujuan kedua belah pihak.
****
Setelah beberapa beberapa jam akhirnya acara nya pun selesai dan para tamu pun mulai berkurang.
Viona yang merasa lelah dan badannya yang mulai lengket memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
"Vin, gue udah capek. Gue mau ke kamar duluan deh," Lirih Viona pada Kevin.
"Minta izin dulu," ucap Kevin. Viona pun dengan cepat menuju kedua orang tuanya untuk meminta izin naik ke kamarnya.
Setelah mendapat izin Viona pun langsung naik ke kamarnya karena ia sudah benar-benar lelah padahal ini baru pertunangan bukan pernikahan.
Setelah sampai di kamarnya ia langsung merebahkan dirinya dan menghela nafas berat.
Sedangkan di sisi lain Keluarga Baskara memutuskan untuk pulang setelah acara tersebut selesai.
***
Kevin yang baru saja sampai di rumahnya langsung menuju kamarnya tapi langkahnya terhenti begitu mendengar suara isakan tangis yang berasal dari kamar Vika. Ia membuka pintu kamar Vika dengan hati-hati dan melihat adiknya tengah memeluk lututnya sembari menangis.
Kevin menutup pintu kamar Vika kemudian duduk di samping Vika dan mengelus rambut adiknya itu dengan sangat lembut.
"Kenapa?" tanya Kevin membuat Vika mendongak dengan air mata yang ada di pipinya, hidung merahnya membuat ia tampak menggemaskan di depan sang Kakak.
"Apa pantas bang, gue nikah sam Vino?" tanya Vika balik membuat Kevin mengernyit tidak suka.
"Kenapa nggak?"
"Bang kita semua tau gimana gue, gue takut kedepannya bakalan berpengaruh ke keluarga Vino."
"Dengerin gue, kalau pun nanti terjadi sesuatu ke lo yang bertanggung jawab bukan diri lo sendiri Vika. Gue orang pertama yang bakalan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang terjadi nantinya. Lo nggak boleh ngomong gitu ke Mama, kita semua udah sepakat untuk lupain itu dan jadi keluarga yang utuh seperti keluarga yang lainnya." jelas Kevin panjang. Vika adalah salah satu orang yang berhasil membuat Kevin mengeluarkan kata-kata panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PROSES REVISI MUNGKIN AKAN ADA ALUR YANG BERUBAH W a r n i n g ! Mengandung kata-kata yang membuat baper, ngakak, sedih, dan membuat emosi! ! T y p o B e r t e b a r a n ! •••••• KEVIN ALVARO BASKARA Cowok yang memili...