🔥5 1 : B e r s y u k u r

31.1K 1.6K 20
                                    

Maaf yh baru update

Typo bertebaran!!

Jangan lupa Vote yah❤

Happy Reading Guys!

***

"B-Bunda...."

Rina yang tadinya menangis langsung menghentikan tangisnya, ia menatap orang yang memanggilnya dengan tatapan sendu nya.

"V-Vio, kamu udah sadar? Apanya yang sakit sayang? kepala? atau apa?!" tanya Rina dengan air mata yang terus mengalir.

Viona perlahan menghapus air mata Sang Bunda. "Vio nggak apa-apa bunda."

Rina langsung memencet tombol yang berada di atas brankar Viona, kemudian kembali duduk seraya mempererat genggaman tangannya.

Rina terus mencium kening Viona dengan sayang, begitu bersyukur karena masih bisa melihat senyum Viona.

Tak lama kemudian Dokter Nashar datang dengan beberapa suster dan langsung memeriksa keadaan Viona.

Rina menatap penuh harap ke arah Dokter Nashar, ia berharap Dokter Nashar akan mengatakan sesuatu yang membuatnya lega.

Selesai memeriksa keadaan Viona, Dokter Nashar menatap Rina.

"Alhamdulillah, keadaan Viona mulai membaik. Tapi Viona masih harus banyak beristirahat, Viona juga masih harus dirawat di rumah sakit mungkin sekitar 1 atau bahkan sampai 2 minggu. Viona masih belum bisa beraktivitas karna bisa membuat keadaannya kembali drop. Tapi sejauh ini, Keadaan Viona mulai membaik," Jelas Dokter Nashar, Rina menghela nafas lega.

"Baik dok, Terima kasih," Balas Rina yang diangguki Dokter Nashar kemudian keluar dari ruang rawat Viona dengan beberapa suster tadi.

Rina berjalan ke arah nakas kemudian mengambil minum untuk Viona, ia yakin pasti Viona haus.

Rina membantu Viona minum, Viona tersenyum tipis melihat perhatian sang Bunda. Ia merasa bahagia karena masih bisa melihat sang Bunda.

"Kevin mana Bun?" Tanya Viona lirih. Rina menatap anaknya terus menerus untuk menggoda anaknya itu.

"Mana bunda tau, lagi cari cewek lain mungkin" Ucap Rina untuk menggoda anaknya. Sedangkan Viona mengerucutkan bibirnya.

"Ish bunda Vio serius, Kevin dimana?" Tanya Viona dengan nada kesalnya, walaupun masih lirih.

"Bunda nyuruh Kevin pulang, Kasihan dia nggak makan satu hari cuman gara-gara kamu." Mendengar penjelasan Rina Viona tersenyum tipis.

"Ohh, kalau yang lain mana?" Tanya Viona kembali.

"Ayah ke kantor, mertua kamu pulang, Vika sama sahabat kamu lagi jagain Vino," Jelas Rina membuat Viona mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan Rina.

"Vino? emang dia kenapa?" Rina mengelus punggung tangan putrinya.

"Biasa, kalo kamu sakit dia pasti ikut ikutan," Ucap Rina sambil terkekeh.

"Ternyata penyakitnya Vino belum hilang ya Bun."

"Mungkin nggak bakalan hilang deh, kan dari lahir emang selalu kayak gitu."

Viona hanya terkekeh menanggapi apa yang dikatakan oleh Bundanya, ia begitu bersyukur sekarang karena ia masih bisa selamat dan kembali kepada keluarganya.

****

Disisi lain, Vika menghela nafas lega begitu beberapa menit lalu Vino sudah sadar dari pingsannya.

Tadi saat Vino bangun, yang pertama ia tanyakan adalah keadaan Viona. Ia khawatir dengan keadaan Viona, ia takut terjadi sesuatu dengan adiknya.

Dokter yang menangani Vino pun sudah memperbolehkan Vino untuk pulang karena keadaannya sudah membaik.

My Cold Husband (KeVio) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang