5. Suara Aneh

38.1K 1.9K 66
                                        

Dreeek dreeek

Suara itu membuat langkah Aldian tercekat lantas menoleh ke sumber suara, mengurungkan niat untuk menaiki anak tangga. Rupanya suara itu berasal dari pintu gudang yang tampak seperti ada seseorang ingin membuka pintu dari dalam.

Lagi, rasa penasaran Aldian menuntunnya menuju pintu gudang tersebut. Barang kali memang benar ada orang di dalam sana, siapa tahu Aldian bisa menolongnya.

"Ngapain kamu di dekat sana?"

Aldian terlonjak, lantas membalikkan badan. Untuk kesekian kalinya, Pak Darto menegurnya tiba-tiba.

"Saya kan sudah bilang berkali-kali ke kamu. Jangan dekati kamar Stevi, gudang, dan hutan terlarang. Kamu ini kok susah banget dibilangin," imbuh Pak Darto emosi.

Aldian memejamkan matanya sejenak, mencoba meredam emosinya sebisa mungkin. Percuma berdebat dengan penjaga asrama. Dia hanya ingin hidup tenang di sana sampai lulus dan bisa mencari kos atau penginapan yang lebih nyaman.

"Gini loh, Pak. Saya tadi lihat pintu gudang ini gerak-gerak gitu. Kayak ada orang yang terkunci di dalam sana," jelas Aldian.

"Tidak ada orang di dalam sana. Saya sudah menghimbau seluruh Mahasiswa di asrama ini agar menjauhi gudang itu," sangkal Pak Darto. "Jangan mengarang cerita! Pendapatan asrama ini sudah sangat minim. Kalau tidak ada Mahasiswa yang tinggal di asrama ini, lalu saya kerja apa?"

"Siapa yang mengarang cerita? Tadi saya benar-benar lihat-"

"Sudah! Sudah! Lain kali jangan pernah mendekati tiga tempat terlarang yang saya bilang." Pak Darto pun berlalu pergi setelah puas mengomel.

Aldian mendesis. Baru dua hari dia tinggal di asrama, entah sudah berapa kali dia dimarahi oleh Pak Darto. Andaikan saja mencekik tidak bernilai dosa, sudah pasti Aldian sudah mencekik leher lelaki paruh baya itu.

Saat memastikan Pak Darto sudah beranjak menjauh, pintu gudang kembali bergerak, seolah ada seseorang yang mencoba membuka pintu dari dalam.

Aldian terkesiap. Napasnya mendadak tak beraturan, cukup takut dengan rumor asrama yang dikatakan oleh Kafi, bahwa asrama adalah tempat yang sangat angker.

"Tolooong...." terdengar suara lirih dari dalam gudang.

Tangan Aldian gemetar, perlahan menuju gagang pintu. Dia tercekat ketika menurunkan gagang pintu tersebut. Sudah jelas Pak Darto menguncinya.

"Siapa di dalam?" tanya Aldian memastikan.

"Tolooong...." suara lirih itu tak menjawab pertanyaan dari Aldian.

Bulu kuduk Aldian mulai berdiri, bimbang antara ingin menolong seseorang yang ada di dalam sana ataukah membiarkannya begitu saja.

"Ah bodo amat!" Aldian menggeleng kuat-kuat, mencoba menampik kenyataan bahwa ia telah mendengar suara seseorang dari dalam sana.

"Mendingan, gue balik ke kamar ngerjain tugas." Lagi, Aldian bergidik dan segera kembali ke kamarnya.

❤❤❤❤❤
Zaimatul Hurriyyah
Rabu, 20 November 2019

Update suka-suka. Nggak tentu ya gais. 😑 Vote dan komen kalian bikin aku semangat update. You know that.😘

Penghuni AsramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang