Chapter I (Bagian 1) : Anak Yang Sendirian

235 21 0
                                    

Suara bising terdengar di sekeliling seorang gadis kecil yang sedang menyender di tembok sendirian.

Di sekelilingnya terdapat anak-anak yang sedang melatih ilmu sihir dasar sebagai tahap awal untuk menguasai sihir yang mereka miliki.

Sihir menerbangkan barang adalah teknik awal untuk melatih mana yang mengalir di tubuh mereka. Sedikit saja aliran mana di tubuh mereka bertabrakan, akan terjadi kerusakan pada tubuh mereka hingga membuat mereka terluka.

Tapi berbeda dengan gadis yang sedang menyendiri itu.

Gadis dengan rambut berwarna coklat pendek itu tidak bisa menggunakan kekuatan sihirnya, bahkan mana pun tidak punya.

Aliran mana di tubuh anak-anak harusnya mulai terasa sejak usia mereka 3 tahun. Tapi gadis yang selalu tersenyum ramah ini tidak merasakan mananya sedikit pun.

"Sofia, apa kau ingin bermain sesuatu?" Tanya seorang biarawati muda pada gadis itu.

"Tidak. Aku lebih suka membaca buku daripada bermain. Lagipula, jika aku ikut bermain mungkin akan membuat yang lainnya merasa tidak nyaman." Jawab gadis itu sedikit sedih, namun di wajahnya masih terlihat sebuah senyum yang begitu ramah dan manis.

Biarawati itu berjongkok di sebelah gadis bernama Sofia itu, "Begitu? Meskipun aku ingin bermain denganmu?"

Sofia menatap biarawati itu dengan mata yang terlihat begitu senang. Obat bagi yang merasa sendirian, adalah seseorang yang perhatian.

"Karena Sofia adalah anak yang suka membaca, bagaimana kalau Kakak ini yang menceritakan dongeng untukmu?"

Sofia tersenyum senang, ia mengangguk dan meng-iyakan tawaran biarawati bernama Lily itu.

Lily menggandeng tangan Sofia menuju ruang perpustakaan. Perpustakaan adalah tempat bermain bagi Sofia. Bukan hanya karena dikelilingi banyak buku, tapi juga karena ruang perpustakaan adalah ruangan yang paling sunyi di antara tempat lain. Ia bisa menyendiri tanpa merasa kesepian di sana.

"Lalu dongeng apa yang ingin kamu dengarkan Sofia?"

"Pahlawan Yang Tersesat!"

"Lagi? Kau suka sekali ya dengan cerita itu." ucap Lily sembari mengambil buku yang dimaksud Sofia di rak yang ada di hadapannya.

Mereka berdua duduk berpojok di tempat itu, Sofia mendengarkan cerita Lily dengan seksama, Lily menceritakan kisah dongeng yang disukai Sofia itu dengan penuh kasih sayang. Lily adalah pendongen yang baik, anak-anak selalu menyukai cerita yang diceritakan Lily pada mereka.

Cerita yang disukai Sofia sederhana. Itu bercerita tentang seorang pahlawan yang sedang berpetualang untuk mengalahkan Raja Iblis yang akan dibasminya untuk kedamaian dunia, namun saat Sang Pahlawan sudah sampai di istana Raja Iblis ternyata Raja Iblis itu adalah seorang wanita yang begitu cantik. Yang membuat dirinya terkejut. Bukan hanya itu, tapi ternyata wanita itu dikurung di jeruji besi yang tak seorang pun bisa membukanya. Wanita itu terlihat sangat sedih dan pasrah.

Sang Pahlawan pun bertanya, "Apa yang membuatmu bisa terkurung di jeruji besi ini wahai Raja Iblis?"

Dengan sedih Raja Iblis menjawab, "Bukankah jawabannya sudah jelas? Itu karena aku adalah seorang iblis. Aku dikurung di tempat ini berpuluh-puluh tahun yang lalu oleh seorang pahlawan yang mencoba membunuhku. Dan di saat sebelum kematiannya, dia mengurungku dengan kekuatan terakhir miliknya."

Tanpa berkutik panjang, Sang Pahlawan berkata, "Aku mengerti. Kalau begitu, pedangku ini akan menjadi pengakhir dari kehidupanmu yang tersiksa."

Raja Iblis tidak menjawab apapun, dia terlihat lemas dan sudah menyerah dengan kehidupannya. Melihat Raja Iblis yang seperti itu, membuat Sang Pahlawan merasa kasihan.

(Book 1)Invisible Sin : The Girl Who Was Cursed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang