Sofia kembali terbangun dari tidurnya, ia langsung melihat Alcott yang berpakaian rapi di hadapannya. Ia bahkan terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi.
"Oh, kau sudah bangun?" tanya Alcott setelah melirik Sofia.
"Kau akan pergi?"
"Ya, aku akan mengajar."
Oh dia seorang guru. Balas Sofia di dalam hatinya.
"Ah iya, bagaimana jika kau ikut?"
"Eh?"
"Tenang saja, sekolahku itu sekolah terbuka, menjadi guru hanyalah pekerjaan sampinganku. Sekalian memberitahumu tentang daerah sini."
Sofia hanya mengedipkan matanya, tapi setelah itu ia langsung berdiri dan pergi untuk mencuci wajahnya. Setelah itu, ia bersiap-siap dengan merapikan rambutnya yang acak-acakan.
"Baiklah. Ayo!" kata Sofia selagi melewati Alcott.
"Tunggu dulu!"
Sofia berbalik, "Ada apa?"
"Kau tidak mempunyai alas kaki, sebaiknya kita mencari itu untukmu dahulu."
Sofia melihat ke arah kakinya, "Ah, tidak perlu khawatir, aku tidak membutuhkannya."
"Tapi kita berjalan cukup jauh dari sini."
"Aku tidak keberatan, ayo pergi."
Sofia keluar dari rumah begitu saja, membuat Alcott benar-benar kebingungan. Tapi Alcott pun ikut keluar dan mengikuti Sofia.
"Kita berada di pinggiran kota Farxia, karena itu suasana di sekitar sini terasa seperti di desa. Tapi untuk menuju kota juga tidak terlalu jauh. Lagipula, ini bukan kota yang besar."
"Ohh..."
"Ah, aku baru pindah 3 bulan yang lalu dan mulai mengajar sejak sebulan yang lalu. Pekerjaan tetapku sebenarnya seorang penulis."
"Hee... Apakah kau seorang penulis novel?"
"Ya, benar. Tapi karyaku tidak begitu populer karena itu jarang ada yang tahu tentang novelku."
"Ohh..."
"Kau tidak penasaran?"
"Tidak. Aku tidak peduli apa yang kau tulis."
Sekejap Alcott merasa kesal. Anak kurang ajar pikirnya. Tapi dia tetap mencoba bersabar menghadapinya.
"Oh iya, sihirku sejenis sihir cahaya. Bagaimana denganmu? Apa kau menyembunyikan mana mu? Dari kemarin aku tidak merasakan aliran mana mu."
"Tidak, aku tidak punya mana." Jawab Sofia tanpa basa basi.
Alcott tercengang, "He? Benarkah?"
"Benar."
"Be-Begitu ya."
Setelah itu, Alcott tidak terlalu banyak berbicara. Ia hanya membicarakan tentang jalan yang dia tahu di sekitar sana.
Rumah kecil yang terlihat sedikit tua, itulah tempat sekolah yang diajari Alcott. Ia bilang ia adalah guru sukarela yang mau mengajar siapapun yang ingin bersekolah. Dan katanya, tempat itu dulunya dipakai para prajurit yang sedang berperang di tempat itu. Katanya tempat itu digunakan untuk penyimpanan senjata, namun kini Alcott sudah mengubah tempat itu menjadi sebuah sekolah.
Alcott menyuruh Sofia untuk ikut bersekolah di sana juga, katanya juga untuk menambah teman untuknya.
"Berbaur itu salah satu cara untuk bertahan di dunia ini." Kata Alcott berbicara layaknya seorang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Book 1)Invisible Sin : The Girl Who Was Cursed (END)
FantasyCerita tidak akan dilanjutkan Peringkat #3 cursed tgl 28/11/19 ~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku terbiasa sendiri. Terbiasa mengalah. Terbiasa tersenyum. Hariku selalu kulalui dengan penuh kerelaan. Hingga suatu hari, seseorang datang kepadaku dan mengakui bahw...