Keluarga.
Keberadaan indah seperti itu terasa terlalu mewah untukku. Aku merasa tidak layak untuk memilikinya.
Lalu, aku akhirnya berdiri di depan makam yang sudah lama ingin aku lihat.
Dadaku bergejolak dan aku kebingungan.
Aku sudah tidak peduli tentang siapa diriku sebenarnya. Dan di depan batu nisan yang sudah lama tersimpan dengan sangat rapi ini, aku mulai berharap.
Ini adalah bentuk harapan yang aku pun tahu sangat mustahil.
Tapi kemudian, aku mulai bergumam. "Bodoh sekali. Apa yang sedang aku harapkan?"
—Invisible Sin : Spring Tears
KAMU SEDANG MEMBACA
(Book 1)Invisible Sin : The Girl Who Was Cursed (END)
FantastikCerita tidak akan dilanjutkan Peringkat #3 cursed tgl 28/11/19 ~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku terbiasa sendiri. Terbiasa mengalah. Terbiasa tersenyum. Hariku selalu kulalui dengan penuh kerelaan. Hingga suatu hari, seseorang datang kepadaku dan mengakui bahw...