Chapter IV (Bagian 3) : Jalan Yang Retak

49 8 0
                                    

Hari terus berlanjut, Sofia sudah berkali-kali dijadikan percobaan tanpa belas kasih.

Diracun, dibakar, dibelah, diiris, semua hal yang tidak manusiawi terus dicoba pada tubuh Sofia sampai-sampai Sofia sudah lelah berteriak kesakitan karena perbuatan mereka. Tetapi meskipun mereka terus melakukan percobaan biadab pada Sofia, mereka tak menemukan hasil apapun.

Semuanya, hanya terjadi di dalam tubuh Sofia sendiri.

Meskipun salah satu tubuh Sofia dilepas, tubuh itu akan tumbuh kembali dan tubuh yang dilepaskan itu akan langsung membusuk tanpa sisa.

Sofia bahkan tidak diberi makan sedikit pun, namun tubuhnya tetap bagus dan tak terlihat kekurangan gizi sedikit pun.

"Untuk apa memberi makan seorang monster?"

Itulah yang dikatakan orang-orang di sana.

Karena mereka tak berhasil menemukan apapun dari eksperimen tubuh Sofia, mereka akhirnya memanggil beberapa ilmuan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan ilmuan yang paling terkenal akan kecerdasannya pun tidak berhasil menemukan apapun. Dan entah bagaimana, tiba-tiba hampir seluruh dunia mengetahui tentang keberadaan Sofia yang tidak akan pernah bisa mati meski dibunuh berapa kali pun. Separuh dari mereka ada yang percaya, separuhnya lagi menganggap itu kisah nyata dan mulai ketakutan. Meski mereka belum melihat sosoknya, mereka sudah berprasangka buruk tentangnya.

Itu pasti monster, dia pasti bukan manusia, dia tak layak disebut sebagai manusia meskipun sosoknya sama seperti manusia. Itulah yang mereka pikirkan.

Berbulan-bulan terasa seperti neraka. Meski Sofia masih selalu membuka matanya lebar-lebar ia merasa sudah tak sadarkan diri lagi.

Penyiksaan yang tidak akan berakhir, eksperimen yang tidak akan ada akhirnya.

Siang sudah terlelap, Sofia masih membuka matanya di malam ini. Mungkin tengah malam sudah hampir tiba, tapi tak ada sedikit pun rasa kantuk yang ia rasakan.

Di dalam hatinya ia berkata untuk segera tidur agar rasa lelahnya terobati meski sesaat, tapi jika dia tertidur maka hari esok akan cepat datangnya.

"Aku harap hari esok tidak akan pernah datang." gumamnya pelan.

Sofia mulai meresapi keheningan di sekitarnya. Ternyata saat malam hari tak ada suara apapun di sekitarnya. Mungkin itu efek dari ruangan bawah tananahnya, Sofia ditinggal sendiri di sana.

Sofia mulai berpikir, jika dibandingkan dirinya saat di panti dan dirinya saat di sini, mana yang lebih baik?

Apakah hinaan dan kedengkian dari anak-anak panti itu lebih baik daripada penyiksaannya di sini?

Ah, ada Lily di sana. Dia yang membuatku tetap bertahan di tempat itu. Gumam Sofia di dalam hatinya. Jika boleh memilih, dia ingin pergi jauh-jauh dari banyak orang dan tinggal hanya berdua dengan Lily. Bagi Sofia, hanya dia yang terbaik.

Paman dan kakaknya? Dia sudah kehilangan kepercayaan pada mereka. Dulu dia sedikit berharap pada pamannya, namun saat ia tahu tak ada info pencarian tentang dirinya, ia pun mulai tidak mempercayainya.

Sofia tahu Lily mungkin mengkhawatirkannya karena sudah tidak mengirim surat lagi. Tapi Sofia juga tahu, Lily tak bisa melakukan apa-apa untuk bisa menolongnya.

Sofia melihat ke arah jeruji yang baru dia sadari di hadapannya, ia mengingat cerita yang pernah Lily ceritakan kepadanya.

Jika boleh, Sofia juga ingin diselamatkan oleh seseorang. Tak peduli dia pahlawan atau bukan, Sofia ingin keluar dari tempat itu dan dibawa lari ke tempat yang jauh.

Karena sejak awal, Sofia tidak pernah tahu salahnya apa. Dulu dia hanya gadis polos yang masih harus belajar banyak hal, gadis yang masih belum tahu banyak tentang dunia ini. Lalu tiba-tiba dia dibawa ke sini dan diperlakukan tak layak.

Sofia mulai meremaskan tangannya, ia pun menggertakkan giginya, ia ingin marah. Namun kemudian ia kembali melemas, mencoba kembali mengatur napasnya dan akhirnya ia kembali tenang.

Tak lama ia pun bergumam, "Bagiku neraka lebih baik daripada tinggal di dunia ini."

Air matanya pun mulai menetes.

_____________________

Part dia menderita akan segera dibereskan, pokoknya di chapter 5 udah gak kerasa serius kayak gini lagi lah :v

Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan coment nya ya jika kalian menyukai ceritanya ^^

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Up : Selasa, 28 Januari 2020

(Book 1)Invisible Sin : The Girl Who Was Cursed (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang