part 1

28K 414 0
                                    

"ALEA MOORA CAVIERSAVA " teriak seorang gadis kepada lawan bicaranya.

Posisi mereka sekarang yang berada di tengah-tengah kantin membuat hampir seisi tempat itu menoleh, ia tidak perduli akan tatapan semua orang dari penjuru kantin.

Yang ia pedulikan adalah lawan bicaranya yang tak kunjung mendengarkannya sejak ia bicara sepuluh menit lalu.

Bagaimana sang lawan bicaranya itu akan mendengarkan jika yang ia lakukan adalah memainkan ponsel dengan wajah yang serius.

"Lea.." ulang nya sekali lagi dengan suara yang lebih pelan, lebih tepatnya menahan geram.

Setelah mendengar hal itu, lawan bicara gadis itu akhirnya mengalah. Memilih menghela nafas lalu kemudian meletakan ponsel nya di meja kantin untuk menatap sahabatnya itu.

"kenapa sih Lem?" Akhirnya gadis yang diketahui bernama Alea itu membuka suaranya. Tentu saja terpaksa karena ia risih dengan suara berisik sahabatnya itu.

"Nah gitu kek dari tadi" Lemy hampir saja menenggelamkan sahabatnya itu ke danau jika sekali lagi ia panggil sang empu tak menggubrisnya.

"Kenapa sih?" tanya ulang Tasya.

"Gini ya Alea sahabat gue yang paling cantik, paling imut, paling baik, paling seg-"

"Iya ntar gue kerjain, sekarang Lo diem dulu gue lagi stalk olshop inceran gue" Alea langsung menyela perkataan sahabatnya itu sebelum ia selesai bicara.

Ia tahu betul bahwa Lemy, bicara seperti itu hanya jika ia meminta nya untuk mengerjakan tugas dan PR yang diberikan oleh guru mereka, hanya itu!

"Hehe tau aja sih Lo, makasih Al"

Alea tidak memperdulikan perkataan Lemy dan kembali memainkan ponsel nya yang ia letakkan tadi.

Taka lama kemudian datang satu perempuan lagi ke arah Lemy dan Alea sambil membawa tiga mangkuk bakso dan jus mangga di dalam nampan yang ia bawa.

"Nih nyonya-nyonya" ucap perempuan itu sambil meletakan makanan di atas meja dengan dirinya yang mendaratkan bokong nya di kursi kantin itu.

"Wihhh.... makasih ya Ra, dapet rezeki nomplok nih gue hari ini" saut Lemy dengan wajah yang begitu sumringah.

"Kenapa Lo?" tanya Keira, perempuan yang tadi baru datang dengan membawa makanan yang notabene sahabat Alea dan Lemy.

"Gimana gak mau nomplok, udah tugas di kerjain Alea terus ga perlu antri makanan langsung dateng" jawabnya dengan cengiran wajah nya.

Keira hanya memutar bola matanya malas, sudah biasa dengan tingkah laku salah satu sahabatnya itu. Ia menyeruput jus yang ia beli tadi lalu menatap wajah orang sedang berada di depannya, gadis itu masih sibuk dengan ponselnya sambil sesekali menampakan berbagai ekspresi. Siapa lagi kalau bukan Alea.

"Dari tadi belom kelar?" tanya Keira pada Lemy.

"Apaan? Siapa?" Lemy mengernyitkan keningnya karena bingung.

Keira mengarahkan dagunya ke depan, Lemy ikut menoleh ke arah pandang Keira lalu kemudia mengerti maksud sahabatnya itu.

"Iya, sibuk sama dunia nya sendiri" jawab Lemy lagi.

Merasa sedang di bicarakan, Alea yang sedari tadi fokus kembali mematikan ponselnya kemudian menaruhnya di atas meja lalu menatap kedua orang yang ada di depannya.

"Kalian lagi ngomongin gue?" tanya nya sambil memicingkan mata.

"Geer ih"

"Bukan geer tapi kuping gue denger" ia menatap nyalang sahabatnya itu.

Cool and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang