Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)

10. Pandangan Pertama(Spesial?)

Burung-burung berkicau bersautan. Ayam jantan pun mulai terdengar suara lantangnya. Mentari pagi datang perlahan. Fajar terlihat indah di mata dunia.

Ya.. Hari mulai pagi.

Rusli terlihat sangat sibuk di dapurnya. Entah apa yang di lakukannya?

Ya. Apalagi kalau nggak memasak.

Rusli merupakan pria yang hobi masak. Bahkan cita-citanya ingin menjadi koki internasional. Masakannya pun sangat enak. Siapapun yang mecoba, pasti klepek-klepek. Dijamin deh!

Untuk siapakah Rusli memasak?

Yaps betul.. Untuk pujaan hatinya. Cintia. Rusli sengaja memasak untuk Cintia. karena baginya, Cintia merupakan orang yang spesial di hatinya.

Bagaimana tidak? Rusli telah dibuat jatuh cinta dengannya.

Masakan Rusli tak sembarangan. Rusli membuat nasi goreng. Jangan salah sangka dulu, nasi goreng ini bukan sembarang nasi goreng. Nasi goreng ini di tujukan kepada orang yang spesial, pastinya nasi goreng ini juga spesial.

Jangan diragukan lagi, karena buatan chef internasional seperti Rusli tak mungkin salah rasa.

Yap. Apalagi, ditambah hati dan ditambah cinta. Nggak hanya itu, dikali rindu dikali sayang.

Kebayang nggak, ada orang yang seperti itu dalam hidupmu ?

Sebenarnya, banyak masakan yang dapat Rusli masak. Tetapi karena faktor waktu, Rusli hanya sempat membuat nasi goreng untuk Cintia.

Rusli sangat berharap, Cintia menyukai masakannya. Rusli sampai rela bangun pagi demi memasakkan Cintia hidangan spesial miliknya. Rusli sudah berfikir untuk memasakkannya dari semalam.

Rusli merasa bahwa Cintia pantas untuknya. Alasan dibalik itu tak lain karena Cintia merupakan gadis baik dan sangat cantik.

Tak heran bukan, jika Rusli menyukai Cintia?

Rusli pun mengambil ponsel miliknya dan segera menelfon Cintia.

Saat telfon...

"Cin, aku ingin kamu bersamaku nanti saat istirahat dimulai. Aku tunggu kamu di taman kampus. " janji Rusli.

"Siap Rus, aku akan berusaha meluangkan waktu untukmu. " jawab Cintia dengan kepastian.

"Terimakasih banyakkk Cin, " ucap Rusli gembira.

"Yes, yey, hore. Akhirnya aku dapat janjian sama Cintia. " gumam Rusli di dalam hati.

*****

DRTT DRTT

Getaran alarm muncul di ponsel Senja. Waktunya Senja bangun tidur dan mempersiapkan diri berkuliah.

Senja tak pernah telat bangun tidur. Senja selalu bangun tidur pukul 04.00. Senja adalah orang yang tak pernah lalai dalam beribadah. Senja selalu menyempatkan diri untuk sholat shubuh.

Setiap kuliah, Senja selalu semangat. Tak hanya itu, setiap berangkat dari rumah, Senja tak lupa meminta restu dari ayahnya.

Senja juga ingin meminta restu ibunya. Senja ingin sekali bermain dan curhat dengannya, tetapi ibu yang dianggapnya meninggal tetaplah meninggal.

Hal itulah yang membuatnya sedih sebelum berangkat kuliah.Semua itu pun berubah dengan adanya Fajar dihidupnya. Senja selalu semangat untuk kuliah, bahkan ingin cepat-cepat pergi ke kampus.

*****

Sesampainya di kampus, Senja bertemu Fajar di kampus dan memintanya duduk sebentar.