44. Selingkuh

43 15 0
                                    

"Apa?  Kamu sudah menikah sama Rusli?  " kaget Senja saat Cintia baru saja pulang dari rumah.

"Ya, " jawab Cintia dengan nada sendu.

"Tapi kenapa? " sambung Pak Subadjo.

"Maafkan aku. Aku nggak akan beritahu alasannya, " tolak Cintia.

Cintia hanya dapat bersedih dan meratapi nasib. Ia selalu memikirkan hal tersebut disepanjang perjalanan. Dapat dibilang, Cintia datang ke rumahnya dengan menghabiskan seluruh air matanya.

Pak Subadjo dan Senja turut sedih atas cerita Cintia. Pak Subadjo tak percaya, anak pertamanya dapat senekat dan sebenari itu.

Pak Subadjo bingung dan tak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Pak Subadjo sama sekali tak mempunyai hak atas Cintia. Karena hak asuh Cintia masih berada ditangan Sara.

*****

Suatu hari, rumah Rusli sangat gelap. Sehingga tak terlihat seorang pun di rumahnya.

Tiba-tiba....

"Bagus, rencana kita berhasil, "

Terdengar bisikan suara sesorang yang sedang menelfon.

Ya, dia adalah Rusli. Ternyata, Rusli merencanakan sebuah jebakan dibalik pernikahannya dengan Rusli.

Dan siapakan orang misterius yang ada dibalik ponselnya? 

Yap, benar. Siti dan Rusli bersekongkol merencanakan sesuatu.

"Akhirnya,  jebakan yang aku berikan kepada Cintia berhasil juga, " ucap Siti gembira.

Telfon pun ditutup oleh Siti. Ia pun memuji dirinya sendiri.

"Ini keren. Aku nggak pernah melakukan aksi selicik ini. Akting Rusli bagus juga, "

Flashback on

Rusli dan Siti menuju tempat yang sepi untuk mengobrol.

"Sebaiknya kita selesaikan masalah ini, " tegas Rusli.

"Sebenarnya, aku cinta kamu Rus, " jujur Siti.

"Haaa? "

"Ma-maafkan aku Rus, " ucap Siti terbata-bata.

"Nggak, nggak perlu minta maaf, aku terima kamu," spontan rusli.

"Benarkah?" tanya Siti. "Bagaimana dengan Cintia?"

"Aku serius," jawab Rusli dengan tatapan yakin. "Untuk Cintia aku berubah pikiran. Berhubung dia menolakku, aku semakin benci dan dendam kepadanya. Rasanya aku ingin membalaskankan kepedihanku ini kepadanya." jelas Rusli.

"Bagus, kita akan mempermainkan Cintia," tegas Siti.

"Bagaimana caranya?" tanya Rusli penasaran.

"Kamu harus menikahi nya. Kamu harus ancam dia. Jika Cintia tak mau menikahimu, Fajar akan dibunuh dengan keji. Aku tahu seberapa besar cinta Cintia kepada Fajar. Cintia pasti akan menuruti perkataanmu dan kamu pasti akan menikah dengan nya. Kita tunjukkan kepadanya, bahwa kamu mencintaiku bukan Cintia. Dengan begitu hati Cintia akan merasa tersakiti dua kali lipat. Bagaimana rencanaku? Bagus or no?" tanya Siti kepada Rusli sambil memiringkan setengah alis dan bibirnya.

"Rencana bagus," pikir Rusli.

Flashback off

Tau?

Cintia lama-kelamaan mulai menerima pernikahannya dengan Rusli. Sampai-sampai, Cintia membuatkannya makanan spesial untuk Rusli. Setelah selesai memasak, Cintia pergi ke rumah Rusli dan mengetuk pintu rumahnya. Rusli langsung membukakan pintu rumahnya...

"Apa-apaan ini? " bentak Rusli.

"A-aku mau kasih makanan ini buat kamu, " jawab Cintia yang saat itu menunjukkan makanannya.

BRAAKK!

Rusli melempar makanan tersebut di depan rumahnya. Tentu saja Cintia merasa sangat terkejut.

"Apa-apaan sih ini Rus? " tanya Cintia.

"Kamu nggak perlu antar makanan busuk kayak gini, " cerca Rusli.

"Bu-busuk? "

"Ya busuk. Kamu itu istri yang hina, nggak sopan, biadab, nggak sempurna, cengeng, manjah, dan nggak tau diuntung, " cerca Rusli lebih parah.

"Apa kamu tega melakukan ini kepadaku? " tanya Cintia.  Ia nampak memegangi bahu Rusli.

"Jangan pegang-pegang. Liat wajah kamu aja jijik. Apalagi kalau kamu pegang aku, " jelas Rusli. Ia langsung melepaskan genggaman tangan Cintia dibahunya.

Kebetulan Siti berada di dalam rumah dan mendengar suara keributan di luar rumah Rusli. Ia pun memutuskan keluar rumah. Cintia terkejut mendapati Siti keluar rumah.

"Kakak?  Ngapain Kakak kemari? " tanya Cintia. Ia mulai berfikir sejenak."Jadi kalian berdua-duaan di sini? "

"Jangan asal bicara ya. Harusnya aku tanya kamu, ngapain kamu ke sini? " jawab Siti.

"Kenapa Kakak tega melakukan ini sama aku? " tanya Cintia dengan cucuran air mata.

"Diam, " bentak Rusli. Ia terlihat menggenggam tangan Siti sangat keras."Aku cinta sama Siti. Siti juga cinta sama aku. Kamu sekarang nggak berhak larang-larang aku sama Siti, " tegas Rusli.

"Tega sekali kamu, " ucap Cintia sambil memukuli tubuh Rusli.

"Satpam. Satpam, " panggil Rusli.

"Ya den? " tanya Pak Satpam.

"Usir orang gila ini dari rumahku sekarang! " perintah Rusli.

Cintia terpaksa pergi dan diseret oleh satpam untuk keluar dari rumah Rusli. Cintia sangat sedih. Ia tak mau pulang. Ia pun naik angkot untuk pergi ke jurang. Apalagi jika bukan percobaan bunuh diri?

Kebetulan Fajar dan Senja melihat Cintia menaiki angkot. Mereka pun memutuskan mengikuti angkot tersebut.

Jurang

Cintia masih sempat mempersiapkan mentalnya.

"Ya Allah, ampuni dosaku ini. Aku sudah nggak kuat menahan semua beban ini. Aku pingin mati aja. Rusli, mengapa kamu tega menghianatiku?  Mengapa Kak Siti juga sama?  Mengapa Rusli menjebakku dengan cara sesadis ini?  Seandainya Rusli tau, aku sekarang mencoba melupakan Fajar demi dia. Tapi Rusli?  Dia malah tega selingkuh dengan Kakak aku sendiri. Aku nggak nyangka akan jadi kayak gini. Penghianatan ini lebih sakit dari pada memendam perasaan. Selamat tinggal ayah, ibu, dunia, Senja, Fajar. Selamat tinggal, " bisik Cintia

Cintia langsung melompat dari atas, namun terdapat sebuah tangan yang menjulur untuk menyelamatkan Cintia. Tangan itu menggenggam erat tangan Cintia. Ya, tangan Fajar.

"Cin, pegang erat tanganku, " pinta Fajar.

"Lepaskan tanganmu, biarkan aku mati di sini. Biarkan penderitaanku hilang bersama ragaku, " jelas Cintia. Ia berusaha melepas-lepaskan tangan Fajar.

"Cin, naiklah. Kamu punya keluarga. Aku sayang kamu. Kamu harus kuat, " ungkap Senja.

.......

Haihaihaiiii
Ketemu lagi.
Kali ini udah mulai konflik nih.
Tunggu terus yaa...
Votee
29-03-2020
Mksh
LFH




Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang