13. Larangan Orang Tua

125 29 5
                                    

Pluk! Pluk!

Terdengar suara meronta-ronta. Suara apa itu?

Ya. Hari mulai pagi. Manusia-manusia terlihat murung bak macan kelaparan.

Apa lagi hewan?

Suara gelombang kegembiraan muncul dari sudut rumah Fajar. Hawa kelaparan yang mencekam hadir di sudut rumah seakan-akan meminta makanan.

"Jar, itu ik... " teriak Bu Fatimah yang belum menyelesaikan pembicaraannya.

"Ya bu..., Fajar denger kok. " jelas Fajar.

*****

Tak lama kemudian, Fajar segera bangun dari tempat tidurnya. Sebelum mandi, Fajar sempat menyelesaikan misinya terlebih dahulu di sudut rumah.

Di sudut rumah? apa itu?

"Hai, Pan.., selamat pagi. "

Pluk! Pluk!

Hanya suara itu yang terdengar dari mulut sosok misterius tersebut.

"Kamu lapar ya? " tanya Fajar.

Tak ada jawaban dari sosok tersebut. Seperti biasa, hanya terdengar.

Pluk! Pluk!

Suara percikan mulut di dalam air.

"Panca.., ini makan buat kamu. " ujar Fajar sambil menaburkan makanan yang enak itu.

Panca? Siapa lagi itu?

Yap. Raja satu Pancawarna Komet Niahmad. Salah satu ikan kesayangan Fajar dengan jenis ikan komet. Warnanya indah dan menawan. Ekornya sangat cantik bak sutra yang melambai. Wajahnya cemerlang rupawan.

Rupanya teman Fajar satu ini butuh makanan.

Teman?

Benar. Bagi Fajar, ikan idoalku. Fajar selalu menggapnya sebagai teman di kala sepi. Tak jarang, setiap Fajar mendekati aquarium yang indah tersebut, teman-temannya selalu meronta-ronta minta makanan. Hebatnya lagi, ikan Fajar sudah berukuran 27 Cm. Karena Fajar merawatnya sekitar 6 tahunan. Waw, lama banget!

"Ikan, aku mau kuliah nih. Do'ain aku ya, supaya lancar terus. "

Setelah menemani ikannya, Fajar melanjutkan aktivitasnya. Apa lagi jika bukan kuliah.

*****

Sepulang dari kuliah....

Mengaku

Fajar merasa bahwa Ia sudah sangat mencintai Senja. Banyak juga diantara teman-temannya yang menginginkan hubungan mereka ke tingkat yang lebih serius. Yaitu pacaran.

Teman-teman Fajar sangat mendukung keputusan itu. Namun, Fajar masih bingung. Apa yang Fajar harus lakukan?

Fajar sangat takut dan tak ingin mengulang masa lalunya di SMA. Fajar takut jika Senja menolaknya dan hati Fajar akan tersakiti sekali lagi.

Kegelisahan dan risau hati muncul terus disetiap pikirannya. Fajar sangat bimbang dan serasa tak ingin melangkah ke depan. Kecemasan itu bagaikan hantu yang menakuti dan menyelimutinya dalam kalbu.

"Kecemasan ini tak berarti! Apa susahnya coba, mengungkapkan perasaanku kepada Senja? Walau diriku berfikir kecemasan ini tak berarti, lantas mengapa diriku sangat susah diajak maju? Kenapa perasaan traumaku terhadap Cintia kembali lagi? Jujur, perasaanku kepada Cintia masih ada. Tapi, perasaan cintaku ke Senja lebih besar. Aku ingin mencintai Senja apa adanya. Tapi aku bingung. Ini keputusan besar. Kira-kira, aku bisa nggak ya mengambil keputusan ini? " batin Fajar sambil tidur-tiduran di kamar rumahnya.

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang