Senja sangat sedih dan frustasi dengan apa yang dialaminya. Sesampainya di rumah, Senja berdiri dihadapan ayahnya dengan tatapan muka kosong dan tatapan seolah tak hidup. Wajahnya pucat bak mayat dengan iringan hujan yang mengalir deras dari matanya. Dengan cekatan, Pak Subadjo pun memeluk Senja yang badannya mulai melemas.
"Kamu kenapa nak?" tanya Pak Subadjo khawatir. Seketika Senja langsung memeluk Pak Subadjo."Ayah ada di sini..."
Pak Subadjo mengelus rambut Senja dan mulai melepaskan pelukannya, untuk meminta Senja duduk.
"Cerita sama ayah nak," pinta Pak Subadjo.
"Aku telah patah hati ayah...," jawab Senja.
"Siapa yang sudah buat kamu patah hati?" tanya Pak Subadjo,"Apa Fajar?"
"Bukan ayah. Tapi Kakak aku sendiri," balas Senja.
"Ci-cintia?"
"Ya ayah, dia sudah rebut Fajar dariku. Ibu Fajar sudah menjodohkan Fajar dengan Cintia, itu karena kita miskin ayah," jelas Senja.
"Astagfirullah," ucap Pak Subadjo,"bisa-bisanya Cintia merebut kebahagiaan adiknya sendiri."
"Yah, apa menurut ayah aku salah? Apa aku salah untuk mencintai Fajar? Apa aku salah karena aku cemburu?" tanya Senja.
"Kamu nggak salah kok nak," jawab Pak Subadjo.
"Aku nggak pantas hidup yah, buat apa hidup kalau hanya ngerasain penderitaan? Lebih baik aku mati aja," balas Senja.
"Jangan bicara kayak gitu nak," tolak Pak Subadjo.
"Siapa lagi yang akan menemaniku lagi disetiap saat ayah?" tanya Senja histeris.
"Masih ada ayah nak, ayah aku selalu temani kamu," jelas Pak Subadjo.
"Ayah janji?" tanya Senja.
"Janji."
Pak Subadjo langsung tidur dan meminta Senja melupakan penderitaannya.
Kematian
Senja tertidur nyenyak. Ia pun bermimpi sesuatu yang mengejutkan. Ia menyadari, bahwa Ia berada di tempat yang sangat mengerikan. Ya, tempat itu adalah kuburan.
Senja melihat ayahnya berjalan menuju salah-satu makam di sana. Senja memanggil-manggil ayahnya , namun tak ada satu pun jawaban dari ayahnya. Ayah Senja hanya melanjutkan perjalanannya. Entah kemanakah Pak Subadjo pergi?
Senja mengikuti Pak Subadjo tanpa henti. Tanpa sepengetahuan Senja, Pak Subadjo berhenti dan menghilang di salah satu makam. Betapa kagetnya Senja setelah melihat batu nisan di makam tersebut. Di nisan tersebut, tertulis nama sesorang yang tak lain adalah Pak Subadjo. Senja langsung menjerit-jerit memanggil nama ayahnya.
"Ayah!" teriak Senja. Ternyata, Ia baru saja tersadar di alam nyata. "Untung saja semua ini hanya mimpi."
Senja langsung mencari Pak Subadjo kemana-mana. Namun, Ia tak juga menemukan Pak Subadjo.
Tiba-tiba...
"Ayah!!!!" teriak Senja. Ia melihat tubuh Pak Subadjo terbaring lemas di lantai kamar mandi. "Ayah kenapa?"
Dengan tanggap, Senja menelfon ambulans dengan tujuan membawa Pak Subadjo pergi ke rumah sakit.
****
Sesampainya di rumah sakit...
"Sebentar ya dik, saya akan memeriksa keadaan ayah adek," ucap Pak Dokter.
"Tolong selamatkan ayah saya pak," pinta Senja.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin," jawab Pak Dokter.
****
Setelah pemeriksaan.....
"Ayah gimana pak?" tanya Senja.
"Maaf dek, ayah adek nggak bisa diselamatkan," jawab Pak Dokter. Hati Senja langsung bertambah sakit dibuatnya.
"Nggak! Nggak mungkin. Dokter pasti bohong kan?"
"Silahkan kamu lihat sendiri di dalam," jawab Pak Dokter. Senja pun memasuki kamar Pak Subadjo dan menangis berat di atas jasadnya.
"Ayah, jangan tinggalkan aku sendiri. Jangan pergi ayah. Senja sayang ayah. Ayah kan sudah janji bakalan temenin aku. Mana janji ayah? Siapa yang akan menemaniku nanti? Ayah, bangun! Aku nggak bisa hidup tanpa ayah," jerit Senja.
Senja langsung merasa pusing dan pingsan di tempat itu.
****
Setelah Senja sadar....
"Dok, selamatkan ayah saya. Dia adalah orang satu-satunya yang saya miliki," pinta Senja.
"Pak Subadjo meninggal karena serangan jantung dek. Beliau sudah tak dapat diselamatkan," jawab Pak Dokter.
"Innalillahiwainnalillahirajiun. Aku nggak nyangka ayah pergi secepat ini. Ya Allah, mengapa engkau memberikan masalah bertubi-tubi seperti ini padaku? Setelah engkau rebut Fajar, sekarang engkau panggil ayahku pulang secepat ini. Siapa lagi yang akan selalu mendukungku ?" ucap Senja,"aku harus telfon Kak Cintia sekarang."
DRRTT DRRTT
"Senja kok malem-malem telfon?" gumam Senja.
Cintia langsung mengangkat telfon dari Senja. Ia penasaran dengan apa yang dikatakan Senja.
"Ayah meninggal Kak," lemah Senja.
"Kamu bohong kan?"
"Aku nggak bohong Kak."
"Innalillahi, Kakak akan ke sana."
"Aku tunggu Kakak di rumah sakit Jakarta Sehat," jawab Senja.
Sesampainya di rumah sakit....
"Sen, ayah sekarang di mana?" tanya Cintia.
"Ayah ada di kamar," tunjuk Senja. Cintia langsung masuk ke dalam dan mendapati jasad ayahnya tergeletak di atas kasur.
"Ayah..,ayah nggak boleh pergi. Cintia sayang sama ayah. Cintia mau minta maaf sama ayah. Karena, Cintia sudah menyakiti hati Senja. Yah, padahal kita barusan ketemu. Aku baru tau ayah adalah ayah kandungku, tapi kenapa ayah pergi secepat ini? Hanya kata sayang yang dapat Cintia ungkapkan. Ayah segalanya bagiku. Mafkan Cintia ayah...," ucap Cintia dengan segala tetesan air mata. Senja pun menangis ikut merasakan kesedihan Cintia.
****
Fajar mulai bersinar menerangi bumi. Burung-burung berkicau tanda sedih. Bunga-bunga layu tanda tak semangat. Bendera kuning menancap di rumah Pak Subadjo. Orang-orang pun berkumpul dengan wajah penuhb duka.
****
Siang harinya, Pak Subadjo dimakamkan. Semua orang berduka tak terkecuali Senja dan Cintia.
"Dek, kamu harus sabar. Jangan terus-terusan sedih. Yang penting kita harus selalu mendo'akan ayah. Agar, ayah dapat tenang di alam sana," ucap Cintia sambil mengelus punggung Senja.
"Iya Kak," jawab Senja. Ia berusaha menghapus air matanya.
"Masih ada kakak di sini. Sekarang kita pulang yuk?" ajak Cintia.
"Mari Kak, kita juga perlu menyiapkan pengajian untuk ayah," tutur Senja.
Mereka langsung menuju rumah Pak Subadjo dan mempersiapkan pengajian untuk nanti malam.
****
Ini semua telah menjadi kehendaknya
Alhamdulillah..
Upadte lagi..
Jangan lupa vote ya guys..
Salam , 03-04-20LfH
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)
Romance#Kisah Cinta segilima "Walau raga tak bersama, jiwa kita akan tetap abadi. " Judul awal: - Antara Fajar, Senja, dan Cintia -Cinta dan Tangis Rank # ( 1. Segilima 2/2/20) # (1. Terbenam 1/4/20) # (3. Bersemi 8/4/20) # (1. Cintamati 9/4/20) # Jangan l...