15. Anniversary day 1

101 27 1
                                    

Hati ini mengudara karenamu. Sudah sepantasnya kamu peka terhadap perasaanku.

*****

Udara serasa menghangat. Kebisingan mulai meredup. Omelan mulai hilang.

Setelah pertengkaran tersebut, Fajar pun siap-siap untuk pergi kuliah. Seusai siap-siap, Fajar langsung berangkat ke kampus.

Universitas

Fajar yang telah mengecheck buku diary ayahnya itu, langsung membicarakannya bersama teman-teman di kelas.

Kala itu, Fajar sedang merencanakan sesuatu,

"Guys, aku punya rencana yang menarik nih. Aku harap temen-temen mau membantuku. " harap Fajar.

"Apa rencana itu? " tanya Yusril.

"Aku berencana mengungkapkan perasaanku ke Senja. " jujur Fajar yang seketika pipinya berubah berwarna merah merona.

"Cieee! Anak bakul cilok udah gede.. " ejek Rendy.

"Iya tuh. Kakaknya nemo udah besar sekarang.. " balas Rama.

"Sa ae lu, bakul cimol. Heheh" timpal Fajar.

"Udah!" larang Rusli. "Terus rencanamu selanjutnya apa? "

"Aku bingung Rus, karena orang tuaku tak menyetujui perihal itu. " jelas Fajar.

"Yahh.., galau deh. " ejek Noni.

"Tapi, aku ada senjata istimewa. " jawab Fajar.

"Senjata istimewa? " tanya Rusli.

"Yap. Kebetulan, besok adalah hari anniversary ayah dan ibuku. " jelas Fajar.

"Owww.., aku tahu nih. Pasti kamu ingin membujuk orang tuamu dan membahagiakan mereka. Lebih-lebih, mencoba bertanya persetujuan mereka tentang hal ini. " tebak Candra.

"Yey! Aku nggak sabar nih. Pingin nemo cepet pacaran." ceplos Rama. "Eh, maksudnya Fajar. "

"Nemo! Nemo! , dasar kakek peot! " balas Fajar. " Btw, kamu nggak sabar ngapain? "

"Nggak sabar makan-makan di sana. Sekaligus merayakan anniversary papa moyang dan ibu moyangmu. " jawab Rama.

"Enak aja panggil-panggil orang tuaku dengan nama belakang moyang! " balas Fajar.

"Kalau aku, setuju dengan rencanamu. " ungkap Rusli sejujurnya.

"Iya , aku setuju dengan si bambang. " jawab Rendy.

Fajar hanya menghela nafas berat dengan perkataan teman-temannya yang selalu mengejeknya.

"Oke deh! Kita siapin barang-barang untuk keperluan anniversarynya nanti ya? " tanya Fajar yang ikut gembira mendengar persetujuan teman-temannya.

"Asuap! " balas Candra.

"Aku ikut dong! " pinta Noni.

"Boleh Non, " balas Fajar.

"Yey! " ucap Noni.

Sepulang sekolah, mereka langsung bergegas menyiapkan dan membeli barang-barang keperluan anniversary ayah dan ibu Fajar.

Kebetulan, Senja melihat kumpulan orang-orang aneh yang bergerombol kebingungan. Dan lebih kagetnya, disana ada Fajar.

"Ngapain mereka disana? bergerombol lagi! plus, ada Fajar di sana! " curiga Senja. "Lebih baik aku tanya sama mas yang disitu. "

"Eksusmi. Eh, maksudnya permisi, " ucap Senja sambil bertanya kepada mas-mas yang berdiri bersama pacarnya.

"Dek ya? Ngapa ada? " tanya Mas itu.

Senja sempat diam sebentar dan meresapi / memahami kata-kata mas itu.

"Ada apa? " balas pacar mas itu.

"Oh ya! Mengapa mereka bergerombol disana ya? " tanya Senja sambil menunjuk gerombolan orang-orang aneh tersebut.

"Ho! Uti, uam nakayarem sesery haya nad ubi Rajaf. " balas mas tersebut.

"Aduh! Nggak paham aku tu.., kenapa ya mbak ini bisa punya pacar yang ngomongnya dibalik-balik. " bingung Senja. "Pusing! "

"Maaf ya nek. Ups! Mbak. " ceplos pacar mas itu.

"Nek? Emang aku kelihatan kayak nenek-nenek? " tanya Senja.

"Iya, malahan kamu peot! " ceplos pacar tersebut.

"Aduh mbakk! jangan ngelawak sekarang deh!" larang Senja. "Sebaiknya, terjemahin bahasa pacarmu! "

"Iya mbak! Santet dong! Maksudnya, santaii.." ucap pacar mas tersebut sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Begono, "

"Begini! "

"Maaf mbak. Jadi begini, mereka sedang merencanakan perayaan anniversary Ibu dan Ayah Fajar. " jelas pacar mas tersebut.

"Oh, begitu.. " sadar Senja. "Makasih ya mbak. "

Mas dan pacarnya tersebut pun langsung pergi meninggalkan Senja sendiri.

"Tapi, mengapa aku dan Cintia nggak di ajak? " gumam Senja. "Apa sih tujuan Fajar sebenarnya? "

Senja sangat bingung sehingga memutuskan untuk curhat dan berbicara kepada sahabatnya.

"Aku perlu menelfon Cintia! " gumam Senja.

DRTT DRTT

Getaran muncul di ponsel Cintia. Cintia pun mengangkat telfonnya.

"Ada perihal apa Sen? " tanya Cintia.

"Hari ini Fajar sangat aneh. " jujur Senja.

"Anehnya gimana? " heran Cintia.

"Dia sama sekali nggak bersamaku tadi. Dan lebih anehnya, dia nggak ngajak kita ke perayaan anniversary ayah dan ibunya? " curhat Senja.

"Oh itu.., aku nggak ikut! " putus Cintia secara sepihak.

Alasan Cintia menolak ajakan Senja yaitu, Cintia malu kepada ayah dan ibu Fajar karena telah menolak cinta Fajar dahulu.

"Tapi kenapa? " tanya Senja.

"Nggak apa. Lagi males aja! Cepek! " elak Cintia.

"Okelah, kalau kamu nggak ikut aku juga nggak ikut! " putus Senja.

"Kamu nggak ikut? Kenapa? Kamu ikut aja. " paksa Cintia.

"Nggak Cin, ini sudah keputusanku. Keputusanku sudah kerucut! " jawab Senja.

"Kerucut? " bingung Cintia. "Maksud kamu bulat? "

"Bukan bulat, tapi kerucut. " greget Senja.

"Terserah lah. " jawab Cintia sambil menghela nafas sangat berat. " Berarti, kita sama-sama nggak ikut. "

Keputusan mereka telah trapesium untuk tak menghadiri pesta anniversary ayah dan ibu Fajar.

*****

Sementara itu, Fajar dan teman-temannya sangat sibuk mempersiapkan pesta anniversary.

Barang-barang yang dibeli pun banyak dan beraneka ragam. Mulai dari kado, kue, balon, perhiasan, dsb.

.
.
.
.
.
.
.

Dikit ya?
Gpp lah. Yang terpenting, jangan lupa vote dan komentar.
Author bakalan update setiap sabtu.
Tap tanda bintang dibawah.

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang