Hati ini mengudara karenamu. Sudah sepantasnya kamu peka terhadap perasaanku.
*****
Udara serasa menghangat. Kebisingan mulai meredup. Omelan mulai hilang.
Setelah pertengkaran tersebut, Fajar pun siap-siap untuk pergi kuliah. Seusai siap-siap, Fajar langsung berangkat ke kampus.
Universitas
Fajar yang telah mengecheck buku diary ayahnya itu, langsung membicarakannya bersama teman-teman di kelas.
Kala itu, Fajar sedang merencanakan sesuatu,
"Guys, aku punya rencana yang menarik nih. Aku harap temen-temen mau membantuku. " harap Fajar.
"Apa rencana itu? " tanya Yusril.
"Aku berencana mengungkapkan perasaanku ke Senja. " jujur Fajar yang seketika pipinya berubah berwarna merah merona.
"Cieee! Anak bakul cilok udah gede.. " ejek Rendy.
"Iya tuh. Kakaknya nemo udah besar sekarang.. " balas Rama.
"Sa ae lu, bakul cimol. Heheh" timpal Fajar.
"Udah!" larang Rusli. "Terus rencanamu selanjutnya apa? "
"Aku bingung Rus, karena orang tuaku tak menyetujui perihal itu. " jelas Fajar.
"Yahh.., galau deh. " ejek Noni.
"Tapi, aku ada senjata istimewa. " jawab Fajar.
"Senjata istimewa? " tanya Rusli.
"Yap. Kebetulan, besok adalah hari anniversary ayah dan ibuku. " jelas Fajar.
"Owww.., aku tahu nih. Pasti kamu ingin membujuk orang tuamu dan membahagiakan mereka. Lebih-lebih, mencoba bertanya persetujuan mereka tentang hal ini. " tebak Candra.
"Yey! Aku nggak sabar nih. Pingin nemo cepet pacaran." ceplos Rama. "Eh, maksudnya Fajar. "
"Nemo! Nemo! , dasar kakek peot! " balas Fajar. " Btw, kamu nggak sabar ngapain? "
"Nggak sabar makan-makan di sana. Sekaligus merayakan anniversary papa moyang dan ibu moyangmu. " jawab Rama.
"Enak aja panggil-panggil orang tuaku dengan nama belakang moyang! " balas Fajar.
"Kalau aku, setuju dengan rencanamu. " ungkap Rusli sejujurnya.
"Iya , aku setuju dengan si bambang. " jawab Rendy.
Fajar hanya menghela nafas berat dengan perkataan teman-temannya yang selalu mengejeknya.
"Oke deh! Kita siapin barang-barang untuk keperluan anniversarynya nanti ya? " tanya Fajar yang ikut gembira mendengar persetujuan teman-temannya.
"Asuap! " balas Candra.
"Aku ikut dong! " pinta Noni.
"Boleh Non, " balas Fajar.
"Yey! " ucap Noni.
Sepulang sekolah, mereka langsung bergegas menyiapkan dan membeli barang-barang keperluan anniversary ayah dan ibu Fajar.
Kebetulan, Senja melihat kumpulan orang-orang aneh yang bergerombol kebingungan. Dan lebih kagetnya, disana ada Fajar.
"Ngapain mereka disana? bergerombol lagi! plus, ada Fajar di sana! " curiga Senja. "Lebih baik aku tanya sama mas yang disitu. "
"Eksusmi. Eh, maksudnya permisi, " ucap Senja sambil bertanya kepada mas-mas yang berdiri bersama pacarnya.
"Dek ya? Ngapa ada? " tanya Mas itu.
Senja sempat diam sebentar dan meresapi / memahami kata-kata mas itu.
"Ada apa? " balas pacar mas itu.
"Oh ya! Mengapa mereka bergerombol disana ya? " tanya Senja sambil menunjuk gerombolan orang-orang aneh tersebut.
"Ho! Uti, uam nakayarem sesery haya nad ubi Rajaf. " balas mas tersebut.
"Aduh! Nggak paham aku tu.., kenapa ya mbak ini bisa punya pacar yang ngomongnya dibalik-balik. " bingung Senja. "Pusing! "
"Maaf ya nek. Ups! Mbak. " ceplos pacar mas itu.
"Nek? Emang aku kelihatan kayak nenek-nenek? " tanya Senja.
"Iya, malahan kamu peot! " ceplos pacar tersebut.
"Aduh mbakk! jangan ngelawak sekarang deh!" larang Senja. "Sebaiknya, terjemahin bahasa pacarmu! "
"Iya mbak! Santet dong! Maksudnya, santaii.." ucap pacar mas tersebut sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Begono, "
"Begini! "
"Maaf mbak. Jadi begini, mereka sedang merencanakan perayaan anniversary Ibu dan Ayah Fajar. " jelas pacar mas tersebut.
"Oh, begitu.. " sadar Senja. "Makasih ya mbak. "
Mas dan pacarnya tersebut pun langsung pergi meninggalkan Senja sendiri.
"Tapi, mengapa aku dan Cintia nggak di ajak? " gumam Senja. "Apa sih tujuan Fajar sebenarnya? "
Senja sangat bingung sehingga memutuskan untuk curhat dan berbicara kepada sahabatnya.
"Aku perlu menelfon Cintia! " gumam Senja.
DRTT DRTT
Getaran muncul di ponsel Cintia. Cintia pun mengangkat telfonnya.
"Ada perihal apa Sen? " tanya Cintia.
"Hari ini Fajar sangat aneh. " jujur Senja.
"Anehnya gimana? " heran Cintia.
"Dia sama sekali nggak bersamaku tadi. Dan lebih anehnya, dia nggak ngajak kita ke perayaan anniversary ayah dan ibunya? " curhat Senja.
"Oh itu.., aku nggak ikut! " putus Cintia secara sepihak.
Alasan Cintia menolak ajakan Senja yaitu, Cintia malu kepada ayah dan ibu Fajar karena telah menolak cinta Fajar dahulu.
"Tapi kenapa? " tanya Senja.
"Nggak apa. Lagi males aja! Cepek! " elak Cintia.
"Okelah, kalau kamu nggak ikut aku juga nggak ikut! " putus Senja.
"Kamu nggak ikut? Kenapa? Kamu ikut aja. " paksa Cintia.
"Nggak Cin, ini sudah keputusanku. Keputusanku sudah kerucut! " jawab Senja.
"Kerucut? " bingung Cintia. "Maksud kamu bulat? "
"Bukan bulat, tapi kerucut. " greget Senja.
"Terserah lah. " jawab Cintia sambil menghela nafas sangat berat. " Berarti, kita sama-sama nggak ikut. "
Keputusan mereka telah trapesium untuk tak menghadiri pesta anniversary ayah dan ibu Fajar.
*****
Sementara itu, Fajar dan teman-temannya sangat sibuk mempersiapkan pesta anniversary.
Barang-barang yang dibeli pun banyak dan beraneka ragam. Mulai dari kado, kue, balon, perhiasan, dsb.
.
.
.
.
.
.
.Dikit ya?
Gpp lah. Yang terpenting, jangan lupa vote dan komentar.
Author bakalan update setiap sabtu.
Tap tanda bintang dibawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)
Romance#Kisah Cinta segilima "Walau raga tak bersama, jiwa kita akan tetap abadi. " Judul awal: - Antara Fajar, Senja, dan Cintia -Cinta dan Tangis Rank # ( 1. Segilima 2/2/20) # (1. Terbenam 1/4/20) # (3. Bersemi 8/4/20) # (1. Cintamati 9/4/20) # Jangan l...