Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)

32. Dinosaurus!

Rembulan datang untuk menyinari. Matahari datang untuk menerangi. Sementara kamu datang untuk?

*****

Cintia pergi dan merasa sangat bebas. Tiba saatnya memberitahukan sahabatnya mengenai kondisinya.

Yang pastinya, lewat WA alias Whatsapp. Canggeh dong. Ya iyalah canggeh. Anak sultan.

Cintia : Senjaaa, aku telah terbebas dari para penculik itu!! √√

Senja: Alhamdulillah Ya Allah, kamu baik-baik aja kan? √√

Cintia: Baik dong Sen, untungnya nggak ada luka sedikit pun. √√

Senja : Hebat kamu Cin, bisa jaga diri, √√

Cintia : Iya makasih. Insyallah, aku bakalan ceritain kejadian tadi. √√

Senja : Wah keren, aku bakalan sedia dengerin kok √√

Cintia : Jangan lupa kabarin Fajar. √√

Senja : Pasti can, √√

Cintia : makasih untuk yang kedua √√

Senja : Ya, sama-sama. √√

Cintia dan Senja menghentikan obrolannya dan mematikan whatsapp serta ponselnya. Senja sangat gembira dan mengabarkan hal ini kepada Fajar.

"Faaajaarrrr..!!! " teriak gembira Senja.

"Aappa, telingaku sakit tau denger kamu teriak-teriak, " jawab Fajar agak keras.

"Cintia ketemuuu, barusan chat sama akuu, " ucap Senja sambil jingkrak-jingkrakan.

"Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah, " syukur Fajar atas nikmat Tuhan Y. M. E.

"Kalau gitu, skuy kita pulang, " ajak Senja.

"Gassskeun, " jawab Fajar sangat semangat.

Tanpa menunggu apa-apa, mereka pun pulang menuju rumah masing-masing.

Sementara Cintia, mencoba melangkahkan kakinya ke dalam rumah Ibu Sara dengan ragu dan ketakutan. Keringat yang bercucuran, hampir membanjiri bagian depan pintu rumah.

Ternyata, sambutan datang dari 7 rupa wajah licik Siti. Siti terlihat marah seperti penampakan yang sangat tajam. Yang pasti, setajam silet. Lirikan matanya serasa hampir menusuk. Bibirnya tersenyum setengah kubus. Tubuhnya gagah dan ganas. Cintia merasa, bahwa hari ini merupakan hari kemarahan terbesar Kak Siti.

"Bahaya! Bahaya! Dinasaurus mengamuk," ucap Cintia di dalam hatinya sambil tertawa lirih.

"Ngapain kamu senyum-senyum? " tanya Siti dengan mata melotot yang seakan-akan bakalan terlepas dari tubuhnya.

"Ma-maaf kak, " jawab Cintia singkat dan terbata-bata.

"Maaf! Maaf! Asal kamu tau ya Cin, aku sangat mencintai Rusli. Tiada siapapun yang dapat menghancurkan kebahagiaanku. Termasuk kamu. Wanita kegatelan yang sok cantik, " ucap Siti terus terang. Karena, Siti tak mau memendamnya.

'Masyallah kak, " jawab Cintia merasa tersindir.

"Masyallah? Dasar sok alim kamu. Wanita murahan. Munafikk. Aku jijik sama kamu, " sindir Siti kembali.

Siti tak mau kalah dengan kata-kata adik tirinya yang dianggap murahan itu. Siti akan terus menghinanya, agar Cintia merasa jera.

"Aku nggak berniat melakukan itu kak, " bela Cintia.

"Assh. Omdo taukk. Mana ada penjahat yang mau ngaku? " hina Siti tuk Cintia.

"Kakak anggap aku penjahat? " tanya Cintia terkejut. Karena, baru kali ini kakaknya itu berkata seperti itu kepadanya.

"Kamu itu terhina. Perebut kebahagiaan orang. Apa itu bukan penjahat? " tanya Siti sambil tersenyum sadis.

"Apa kakak tau masalah tadi? dari kata-kata kakak aku curiga, " ucap Cintia di dalam hatinya.

"Kamu pasti mikir, apa aku tahu kejadian tadi apa tidak? Iya kan? " sindir Siti dengan sangat panas.

"Loh, kok Kak Siti tahu? " tanya Cintia sejujurnya.

"Aku tau? Ya. Aku punya indra keenam, " jawab Siti yang mungkin agak ngelawak.

"Hemm, menghancurkan orang adalah ahliku. Aku akan menghancurkan Senja dan menjadikannya korban kekejamanku. Setelah itu, aku akan menghancurkan adik tiri murahan ini. Aku perlu berfikir keras untuk menghancurkan Senja. Lihat saja nanti, Rusli akan menjadi milikku, " ucap Siti di dalam hati sambil tersenyum picik.

Cintia sangat curiga dengan apa yang dipikirkan kakaknya saat ini. Cintia semakin curiga dengan adanya senyuman licik darinya. Cintia merasa, bahwa akan ada yang dilakukan kakaknya demi mendapatkan Rusli.

Cintia dan Siti mulai saling menjauh untuk pergi ke kamar masing-masing.

"Aduh..., firasat apa ini? "

.
.
.
Hayo
Vote ya..
Komemtar
Makasih

18-03-2020

LFH.