22. 5 Hari Lagi?

110 19 2
                                    

Seandainya aku dapat
memilikimu

*****

Rerintihan air terdengar syahdu dipenghulu sungai. Ikan-ikan sangat bergembira dan turut bahagia dengan hubungan Fajar dan Senja. Langit hitam mulai membiru. Dadaunan terus berganti seiring berjalannya waktu. Dan inilah waktu yang tepat.

Sudah lama ulang tahun Cintia berlalu.  Kini, giliran Cintia yang mencari tahu ulang tahun teman-temannya.

Cintia yang penasaran, langsung menanyakan tanggal lahir teman-temannya kepada sekretaris kelas. Nama sekretaris kelas tersebut adalah Nadia Vega. Ia biasa dipanggil dengan nama Nadia. Ia bersifat baik hati, lembut, dan penyayang.

" Nadia, aku boleh pinjam data kelahiran mahasiswa-mahasiswi di kelas ini? " pinta Cintia.

"Boleh saja Cin, " balas Nadia dengan nada suara lembut dan penuh kesopanan.

"Tolong ambilkan data itu ya.., " pinta Cintia kembali.

"Oke Cin,  " jawab Nadia.

Nadia pun mengambilkan data kelahiran mahasiswa-mahasiswi kampus di kelasnya.

"Ya Allah, sebenarnya hatiku masih sakit karena peristiwa kemarin. Tapi, izinkan aku untuk merayakan dan membahagiakan temanku. Setidaknya aku telah membuat mereka bahagia," renung Cintia.

Nadia pun kembali dengan membawakan data kelahiran mahasiswa-mahasiswi kelas tersebut.

"Ini Cin, " Ucap Nadia sambil menjulurkan data tersebut ke hadapan Cintia.

"Sebentar ya,  aku check terlebih dahulu, " balas Cintia.

Cintia pun mulai melihat isi didata tersebut.

"Humm, siapa ya yang sebentar lagi ulang tahun?  "

Mata Cintia pun seketika melebar dan tak mengedipkan mata sama sekali.

" Apa?  Masyallah, sahabat aku sendiri 5 hari mendatang ulang tahun? " shock Cintia. " Aku udah nggak sabar mau merayakannya, "

"Terimakasih ya Nad, " ucap Cintia sambil memberikan kembali data kelahiran tersebut kepada Nadia.

"Ya Cin,  sama-sama, " balas Nadia.

Cintia yang telah mengetahui hal tersebut langsung bergegas menelfon Fajar.

Saat telfon Cintia diangkat oleh Fajar...

" Hallo Jar, aku punya kabar bagus nih, " ucap Cintia dengan semangat menggebu-gebu.

" Kabar apa itu Cin?" tanya Fajar penasaran.

"Gini-gini Jar, " pancing Cintia.

"Gini gimana? " tanya Fajar semakin penasaran.

"Jadi.. "

"Jadi gimana Cin ?" jawab Fajar semakin geram.

"Aku Cinta ka... "

Seketika kata-kata Cintia terhenti. Ia teringat dengan malam 17 Maret itu. Cintia tak menyangka bahwa Ia akan keceplosan bilang kata-kata itu.

"Kamu cinta siapa? " tanya Fajar.

"Nggak kok Jar, aku cinta ka.. leng. Ya.Kaleng," balas Cintia.

"Ha?  Kaleng? " heran Fajar. " Kamu cinta sama benda mati?  Kok ngakak ya..,  bocah ngapa ya?  Gak ada kerjaan cinta kaleng, " jawab Fajar.

"Nggak lah Jar, aku itu cinta sama uang yang di kalengnya, " tutur Cintia.

"Kamu belum berubah ya.., masih mementingkan uang kaleng dari pada..."

"Dari pada apa? " tanya Cintia.

"Ah!  Nggak perlu dibahas," larang Fajar. " Kamu tadi mau ngomong apa selain ini? "

"5 hari lagi Senja ulang tahun lho Jar, " jelas Cintia.

"Wah iya, kabar gembira. Skuy kita rayakan," putus Fajar dengan semangatnya.

"Gimana kalo kita hari ini ketemuan di perpustakaan? " tanya Cintia.

"Ayo Cin, " setuju Fajar.

Mereka langsung menutup telfon dan pergi ke perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan...

Mereka langsung berdua duduk bersama dan melanjutkan obrolannya yang tadi.

"Jadi gimana Jar?  Apa kita rayakan? " tanya Cintia.

"Ya jelas Cin,  kita rayakan, " jawab Fajar semangat 45.

"Gimana sama rencanamu? " tanya Cintia.

"Rencana aku, kita rayakan ulang tahun Senja di rumahnya sendiri. Tapi sebelum itu, kamu harus mengajaknya untuk berbelanja atau terserah kamu mau kemana. Agar Senja tak cepat-cepat pulang ke rumah. Dan yang penting, Senja tak curiga, " tutur Fajar. "Nah, aku bakalan siapin barang-barang keperluan ulang tahun di rumah Senja. Tak lupa, menghias rumah Senja, "

"Okey, kamu sip, " balas Cintia.

"Sepulang kuliah, kamu ajak Senja pergi ya? biar aku bisa merencanakan hal ini dengan ayah Senja," pinta Fajar.

"Ya Jar, "

"Kamu perhatian sekali Jar, seandainya saja aku dapat memilikimu. Aku pasti sangat bahagia. Aku juga nggak bakalan merasakan kesedihan seperti ini," ungkap batin Cintia sambil memaksakan senyum kepada Fajar.

Setelah obrolan selesai, mereka langsung kembali ke kelas masing-masing.

*****

Bel pulang berdering sangat kencang. Mahasiswa-mahasiswi kampus pun pulang. Cintia mengajak Senja untuk berbelanja di mall. Awalnya Senja menolak ajakan Cintia, namun dengan segala paksaan, Senja mau menuruti ucapan Cintia.

"Ini ngapain sih.. " ujar Senja.

"Sudahlah..,  aku belikan apa yang kamu minta deh, " jawab Cintia.

"Hemmta, " gumam Senja.

Spesial akhir bulan februari
Spesial juga buat 400 vote.
Makasih banget ya..
Love you.
Jangan lupa nabung buat beli buku ini kalo nanti udah terbit.
See yoo..
voteee!!!

29 Pebruari 2020

Lasmana Fajar H.

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang