Mengapa aku masih saja cemburu melihat mereka bersama?
*****
Matahari tepat pada tengah-tengah kepala. Udara sejuk nampak kurang berseri. Pagi mulai berganti jam. Tepatnya, pada siang hari.
Suatu hari di kampus, udara sangat panas dan tak berseri. Tumbuhan-tumbuhan yang indah serasa ikut bersedih karena kekurangan air.
Cintia dan Siti kebetulan berpapasan saat perjalanan menuju kelas masing-masing. Saat itu, Siti menatap Cintia bak nasi yang diinjak-injak. Cintia langsung menundukkan kepalanya dan merasa sangat bersalah. Saat itu, banyak mahasiswa-mahasiswi kampus yang melihatnya.
"He bocah bodoh! " sapa Siti dengan ucapan kasar. Karena Siti telah membenci adiknya itu.
"Kakak kenapa sih? " tanya Cintia heran.
"Pura-pura nggak tau lagi, " maki Siti terhadap Cintia.
"Kakak ini kenapa? " tanya Cintia sekali lagi.
"Hentikan! Stop! Berhenti memanggilku kakak, " tolak Siti dengan sangat tegas.
"Kakak benci aku? Kenapa kak? Kenapa kakak benci aku? Memang aku salah apa? " tanya Cintia bingung.
"Salah apa? " judes Siti. "Kamu sudah berani merebut Rusli dariku. "
"Merebut Rusli? " tanya Cintia. "Kakak salah paham. Percaya sama aku kak, aku nggak suka sama Rusli."
"Bohong, " singkat Siti tak percaya.
Tiba-tiba Senja datang...
"Ada apa sih ini Cin? " tanya Senja baik-baik.
"Sudah diam kamu anak ingusan, " hina Siti kepada Senja.
"Kakak ngapain hina Senja? Dia itu sahabatku, " tanya Cintia heran.
"Nggak peduli, " singkat Siti. "Senja! Jika kamu nggak mau aku apa-apakan, mendingan kamu pergi."
"Ta-tapi..., " ucap Senja.
"Aku bilang apa tadi? " perintah Siti. " Pergi! "
Kebetulan, Fajar melewati mereka dengan tujuan ke perpustakaan.
"Ada apa ini? " tanya Fajar.
"Ngg...ngg-ak kok Jar, " jawab Senja.
"Oh.., jadi Siti biang keroknya. Kamu berani sama Senja? " bentak Fajar.
"Beranilah. Ngapain takut? bocah ingusan kayak gini aja takut. Lalu kenapa kalau aku berani sama anak ingusan itu? " tanya Siti.
"Kurang ajar kamu, " hina Fajar.
"Halah. Nggak berguna aku bicara sama kamu, " jawab Siti.
"Sudah sudah! Lebih baik kamu pergi! " perintah Fajar dengan nada tinggi.
"Okay, aku pergi. Tapi ingat, aku akan membalas semua ini, " ancam Siti.
"Aku nggak takut sama ancaman kamu, " ucap Fajar bersikap berani.
"Sekarang kamu boleh menghinaku, tapi esok hari aku akan mengalahkanmu. Kamu boleh bermain fisik, tapi otakku lebih canggih darimu. Aku akan bermain otak dan memanfaatkannya, " ucap Siti di dalam hati sambil menatap tajam wajah Fajar, kemudian pergi.
Fajar melihat badan Senja dari atas hingga bawah dan mencari-cari celah apakah Senja baik-baik saja.
"Sen, kamu nggak apa-apa kan? " tanya Fajar khawatir.
Seketika tatapan Cintia menjadi murung dan berbicara di dalam hatinya,
"Kenapa aku nggak bisa melupakan Fajar? Mengapa aku masih saja cemburu melihat mereka bersama? Seharusnya, aku senang melihat mereka berdua bersama. Seharusnya, aku nggak membawa-bawa Fajar dan Senja kepermasalahanku ini. Aku nggak ingin mereka berdua terjerat masalah hanya karenaku. Dan karena Kak Siti yang salah paham serta cemburu denganku. Aku nggak mau Kak Siti balas dendam kepada Fajar dan Senja. Cukup aku saja yang tersakiti. Cukup aku saja yang diberikan hukuman oleh Kak Siti. Mereka berdua tak pantas tersakiti karena ulahku, " ucap Cintia dengan cucuran air mata kesedihan.
"Nggak apa Jar, " jawab Senja.
Senja tak sengaja melihat Cintia dengan wajah murung. Senja mulai bertanya secara baik kepada Cintia.
"Cintia, kenapa wajah kamu murung seperti ini? "
"Nggak apa kok Sen, " jawab Cintia yang mulai terbangun dari angannya.
"Pasti kamu lagi mikirin perubahan drastis sikap kakak kamu? " tebak Senja.
"I-iya, " gugup Cintia.
"Tenang saja Cin, masih ada aku kok. Aku bakalan terus temani kamu, " ucap Fajar tersenyum lebar.
Wajah Cintia yang murung langsung kaget dan tersenyum mendengar kata itu muncul dari mulut Fajar.
"Ya Allah, mengapa perasaanku sangat mendalam untuk Fajar? Mengapa Fajar berkata seperti itu? jantungku berdebar-debar mendengar kata tersebut muncul dari Fajar," ucap Cintia di dalam hatinya sambil senyum-senyum sendiri.
"Makasih ya Jar, " ucap Cintia tersenyum bebas.
"Kenapa sikap Fajar ke Cintia aneh banget ya? Apalagi sikap Cintia ke Fajar lebih aneh. Apa ada yang mereka sembunyikan dariku? " tebak Cintia di dalam hati.
*****
Saat perjalanan menuju ke kelas, Cintia terselandung batu sehingga terjatuh. Cintia terluka dibagian sikunya karena tergesek bebatuan.
Kebetulan Rusli lewat jalan tersebut dan menemukan Cintia yang terjatuh dan dibantu oleh sahabatnya(Senja) . Cintia merasa kesakitan sekali sehingga keringatnya terus bercucuran.
Senja sangat panik dan meminta bantuan kepada Rusli. Saat Rusli membantunya, Cintia langsung menolaknya.
Cintia melihat Siti and the geng (teman-temannya) berjalan menuju arah Cintia. Sesampainya di lokasi kecelakaan, Siti menegor Cintia yang sedang bersama dengan sang pujaan hatinya.
"Hai adik tiri, " sapa Siti dengan senyuman sadis.
Cintia tak menjawab kata-kata Siti. Cintia hanya melihat Siti dengan wajah penuh ketakutan.
"Kamu punya mulut? " sindir Siti tajam.
"Iya punya kak, " jawab Cintia lugu.
" Kalau punya mulut itu dijawab dong, jangan didengerin aja, " bentak Siti dengan perintahnya.
"I-iya kak, " jawab Cintia ketakutan.
"Kamu ngapain kemari hah? " tanya Siti sambil menjewer telinga Cintia dan mencoba menyeretnya.
"A-aduh kak, ampun.. " jawab Cintia mereka kesakitan.
"Sini ikut kakak, " pinta Siti sambil memegang telinga Cintia dengan kuat.
Rusli tak tega melihat Cintia dan menghentikan Siti melakukan hal tersebut.
"Apa-apaan sih ini? " bentak Rusli sambil menarik tangan Siti dengan wajah geram.
"Ru-Rusli? " jawab Siti dengan tatapan sedih.
Siti langsung berlari menuju kelasnya sambil menangis.
"Ternyata, Rusli lebih sayang kepada Cintia dari pada aku. Hatiku sangat sakit sekali. Aku akan balas dendam kepada orang yang pernah menyakitiku, " ucap Siti sambil berlari.
*****
Begitulah Cinta. Cinta yang awalnya membahagiakan justru menjadi pembalasan dendam. Disaat cinta ada, besar kemungkinan ada yang tersakiti.
.
.
.
Haii
Wlcm to part new
Makasih udah vote dan baca.
Silahkan vote di bawah ini..
Aku menunggu:)12-03-2020
LFH.
![](https://img.wattpad.com/cover/205517001-288-k968753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)
Romance#Kisah Cinta segilima "Walau raga tak bersama, jiwa kita akan tetap abadi. " Judul awal: - Antara Fajar, Senja, dan Cintia -Cinta dan Tangis Rank # ( 1. Segilima 2/2/20) # (1. Terbenam 1/4/20) # (3. Bersemi 8/4/20) # (1. Cintamati 9/4/20) # Jangan l...