55. Epilog

126 15 5
                                    

Flashback on

Sebelum kepergian Senja, Rusli, dan Siti sempat merencanakan kejahatan. Rencana tersebut berhasil.

"Bagaimana jika kita bunuh Senja dengan melepaskan alat pernapasannya?" saran Siti.

"Kamu bijak," setuju Rusli. Seperti yang mereka katakan, mereka pun pergi ke kamar Senja dan melepaskan alat pernapasannya itu. Setelah melepasnya, mereka pun kabur dan seketika Fajar datang.

Flashback off

Fajar merasa kematian Senja telah direncanakan. Ia pun meminta petugas rumah sakit melihat rekaman CCTV. Ternyata, memang dalang dari pembunuhan itu adalah Siti dan Rusli. Fajar tak tinggal diam. Ia tak memaafkan perbuatannya itu. Tiba-tiba...

"Nak, dimana Senja? Ibu nyesel nak..." ucap Bu Sara.

"Ada di dalam," jawab Fajar.

Bu Sara langsung menemui jasad Senja yang terbaring kaku. Penyesalan secara tulus pun keluar lewat air matanya.

"Nak, ibu jatuh miskin sekarang, maafkan ibu ya nak? Karena ibu sudah sia-siakan kamu. Bahkan, ibu nggak peduli sama kamu. Akhirnya, Allah buat ibu menyesal dan sadar. Sekarang, ibu merasakan apa yang kamu rasakan. Ibu yang kaya mendadak miskin seperti inidan udah nggak punya rumah kayak gini. Maafkan ibu ya nak?"

Flashback on

Setelah melepas selang pernapasan Senja, Rusli dan Siti pun pergi ke rumah Bu Sara untuk menguasai hartanya.

Tok! Tok! Tok!

Bu Sara pun membukakan pintu dan terkejut melihat Siti dan Rusli yang langsung menodongkan pistol di kepala Bu Sara.

"Eh! Eh! Ada apa ini?" tanya Bu Sara ketakutan.

"Eh ibu nggak pernah diuntung! Serahin harta lo!" sentak Siti.

"Serahin semua isi di rumah ini serta rumah ini juga," balas Rusli.

"Nggak! Ini rumahku," tolak Bu Sara.

"Kamu berani lawan kami?" tanya Siti.

"Kurang ajar kamu Siti. Kamu udah aku rawat dari kecil sampai besar, apa ini balasan kamu?" tanya Bu Sara.

"Heh wanita culun. Lo ngerawat aku dari kecil? Nggak, lo selalu hina aku, hajar aku, dan lo rawat aku cuman karena Pak Gunawan kan?" tanya Siti.

Bu Sara hanya terdiam sembari Rusli menyeret Bu Sara dengan menjambak dan mendorongnya sampai keluar rumah.

Flashback off

"Begitu ceritanya..."

"Sabar bu....," ucap Fajar. Fajar tak tinggal diam dan melaporkan kejadian ini kepolisi. Rusli dan Siti pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Rumah Bu Sara kembali ke tangannya. Senja dan Cintia juga dimakamkan dengan layak dan ikhlas.

Di pemakaman Senja...

Fajar termenung dan meratapi kejadian yang menimpanya sepanjang hidupnya dengan Senja....

Fajar akan selalu yakin, bahwa setiap detiknya pasti Senja bersamanya.

Fajar akan selalu ingat, disaat muncul rembulan, berarti Senja telah datang melatar belakanginya.

Pada hakekatnya, disaat Fajar terbit, pasti Senja akan padam, dan disaat Fajar terbenam, disitulah Senja ada.

Pada hakekatnya, Cinta mereka tak akan bersatu. Namun, cinta mereka akan saling melengkapi.

Kita selalu diajarkan, cinta itu ada. Tetapi, belum tentu saling memiliki.

~•~

End

.
.
.
.
Yeyee,  Alhamdu... lillah..
Kok End sih kak:)
Ya gimana lagi, kalo udah end ya end.
Makasih ya
Silahkan vote
Komentarr..
Minggu, 05-04-2020

Lasmana Fajar H.
Love kalian semua... 😍

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang