40. Tenangkan Dirimu

48 14 1
                                    

Fajar merasa gelisah dan mencari-cari Senja. Saat seperti itu, emosi Fajar masih tinggi. Api yang menggebu-gebu belum lepas dari dirinya.

Dengan sepeda motornya, Fajar mencari Senja di tengah-tengah kemacetan dan polusi udara. Fajar tak menyerah mencari Senja, walau dalam keadaan apapun.

Fajar memutuskan berhenti sejenak untuk menghirup udara segar.

"Dimanakah kamu sebenarnya Senja?  Aku akan mengatakan kejadian yang sebenarnya kepadamu. Aku nggak akan menyerah tuk mencarimu. Semangattt! " ucap Fajar dalam hati. Ia mencoba menyemangati diri sendiri.

Matahari mulai terbenam. Hari mulai malam. Tetapi Fajar, tak menyerah mencari Senja. Fajar kelelahan dan memutuskan beristirahat disekitar danau tempat Senja merenung. Fajar tak tahu bahwa Senja juga berada di danau tersebut.

Fajar memutuskan bersandar di sebuah pohon besar yang ada di dekat danau tersebut. Kebetulan, Senja juga bersandar di pohon yang sama seperti Fajar. Mereka tak sadar, bahwa mereka saling membelakangi antar satu sama lain.

Senja tak sadar, bahwa Fajar berada dibaliknya. Begitu juga dengan Fajar yang tak sadar, bahwa Senja berada dibaliknya sekarang. Mereka saling merenung dengan tatapan sendu.

"Mengapa Fajar tega melakukan ini?  mengapa Fajar sanggup mencintai Cintia yang menjadi sahabat aku sendiri?  Apa yang dipikirkan Fajar?  Mengapa Ia tega menyakitiku dengan cara seperti ini?  Aku nggak sanggup dengan semua drama ini. Mungkin, aku belum ditakdirkan bersama Fajar. Mungkin, aku tak pantas bersama Fajar. Mungkin, hubunganku dengan Fajar selama ini palsu. Mungkin, Fajar dan Cintia telah saling mencintai. Mengapaaa? " tanya Senja di dalam hati sambil menangis sendu.

"Lelaki macam apa aku ini?  Untuk menjelaskan hal yang sebenarnya saja aku nggak bisa. Untuk mencari Senja saja nggak bisa. Memang aku nggak berguna. Aku merasa, aku nggak pantas jadi pendamping Senja. Aku hanya bisa menyakiti hatinya. Senja, dimana kamu?  Aku rindu kamu. Aku nggak pingin jauh darimu. Ya Allah, beritahu aku keberadaan Senja sekarang. Aku mohon Ya Allah, " pinta Fajar sambil meratapi kesedihan. Ia juga melempar-lempar kerikil di sana.

Senja merasa, bahwa Senja tak ingin duduk di sana. Senja pun berdiri untuk meninggalkan tempat itu.

Saat Senja berdiri, Senja melangkahkan kakinya satu langkah kedepan. Senja tak sengaja menginjak ranting pohon yang patah dari pohonnya.

KREEEKK

Fajar mendengar suara itu dan berdiri memanggil nama Senja. Secara bersamaan, mereka saling menoleh kebelakang dan saling bertatap muka.

Fajar tak membiarkan Senja pergi. Ia berusaha mengejar Senja yang berusaha menjauh darinya.

"Sen, tunggu!" pinta Fajar.

"Nggak perlu bicarakan apa-apa, " spontan Senja.

"Sen, jangan seperti ini. Aku beneran tulus mencintaimu. Aku beneran tulus sayang sama kamu, " jelas Fajar.

"Bohong, " singkat Senja.

Fajar menarik tangan Senja dan Senja tertarik oleh tarikan tangan dari Fajar. Mereka saling dekat dan bertatap muka.

Saat itu, cuaca sangat indah. Rembulan tampak bersinar dan melatar belakangi Fajar dan Senja yang sedang bertatap muka. Rembulan itu, menjadi background mereka berdua.

Rembulan adalah saksi cinta mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rembulan adalah saksi cinta mereka. Cahaya rembulan bersinar sangat indah dengan ditemani oleh bintang-bintang.

"Sen, rembulan bakalan jadi saksi cinta kita berdua. Aku ingin kamu tahu. Aku mencintaimu tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam. Aku sayang sama kamu kayak sosok Romeo dan Julia. Kisah cinta kita akan abadi. Aku tegaskan sama kamu. Aku cinta dan sayang sama kamu. Jadi, jangan tinggalkan aku. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Aku janji, aku bakalan mencintaimu dan menyayangimu setiap saat," ucap Fajar.

"Aku juga akan menuliskan kisah cintaku ini selalu dihatiku. Aku nggak akan pernah meninggalkanmu. Aku percaya, bahwa kamu nggak akan mungkin pergi dariku. Aku ingin kamu tahu, bahwa aku mencintaimu dan menyayangimu selalu. Aku nggak bisa jauh darimu. Karena namamu telah aku tuliskan di hatiku, " jawab Senja penuh keyakinan.

"Maafkan aku ya Sen, " pinta Fajar dengan satu atau dua tetesan air mata.

"Kamu nggak perlu meminta maaf. Aku yang salah. Karena aku lebih mempercayai iblis dari pada kamu. Aku bakalan senantiasa menyayangimu, " ucap Senja lega.

" Aku juga akan senantiasa menyayangimu Senja, " jawab Senja.

Mereka pun saling berpelukan dengan erat.

*****

Sesampainya di rumah Cintia...

Senja mengetuk pintu rumahnya. Cintia pun membukakan pintu itu. Spontan, Cintia memeluk Senja dan menangis.

"Maafkan aku ya Sen,  aku nggak bermaksud seperti itu. Ak-aku.. " ucap Cintia yang bingung berkata-kata.

"Nggak apa, ini bukan salah siapa-siapa. Kita telah terkena hasut dari kakak kamu, " jujur Senja.

"Hasut? " jawab Cintia tak mengerti.

"Iya, kita dihasut agar kita saling membenci, " jelas Senja.

"Berani sekali Kak Siti, " spontan Cintia.

Cintia membalikkan badannya dengan tujuan menemui kakaknya. Namun, Senja menghentikan Cintia. Senja menggelengkan kepada sebagai isyarat tidak.

"Jangan Cin, selesaikan saja secara baik. Aku nggak pingin memperpanjang masalah. Yang penting, masalah ini telah selesai, " larang Senja.

"Ok Sen, " turut Cintia.

Fajar dan Senja memutuskan pergi dari rumah Cintia untuk pulang ke rumah masing-masing.

Seperti kata Senja, Cintia tak akan mempersalahkan hal tersebut kembali kepada Kakaknya.

*****

Ingat, Cinta tetap Cinta. Tak ada yang dapat mengahncurkannya. Walau kamu bertubi-tubi menghancurkannya.

.
.

Yey update 2 kali dalam sehari.
Jangan lupa vote yaaa..
Semangatt kalian semua
I Love readers and Voters wkwk

25-03-20

Lasmana Fajar H.

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang