Waktu dan waktu terus berlalu, putaran sudut terus berganti. Matahari terbit dan tenggelam sesuai jadwalnya.
Sudah 2 hari Senja dirawat di rumah sakit, kini saatnya Pak Subadjo, Cintia, dan Fajar membantu Senja pulang ke rumah.
*****
Sesampainya di rumah, Pak Subadjo menyampaikan nasihatnya,
"Sabar ya Sen, kamu nggak boleh putus asa dengan semua cobaan ini, "
"Iya ayah, aku akan selalu sabar. Aku sangat bahagia memiliki kalian sebagai bagian dari hidupku. Aku bangga memiliki ayah seperti Pak Subadjo, pacar seperti Fajar, dan sahabat seperti Cintia," jawab Senja merasa gembira.
"Bagus Sen, " jawab Pak Subadjo menampakkan senyum manisnya.
"Jika kalian tak ada, mungkin aku telah... " ucap Senja ragu.
"STTSs.., sudah Sen, jangan bicara seperti itu. Hidup dan mati hanya ditangan Allah, " jawab Fajar.
Cintia langsung teringat memori masa lalunya bersama Fajar yang pernah berkata seperti itu saat menyelamatkannya dari takbrakan truck. Cintia menjadi sendu seketika.
*****
Keesokan harinya...
Senja meminta Pak Subadjo untuk mengijinkannya berkuliah. Senja tak ingin berlama-lama berdiam diri di rumah. Ia sangat bosan sekali.
"Ayah, aku hari ini mau kuliah, " ucap Senja ragu, " boleh kan? "
"Ya Allah Senja, kamu masih sakit. Apa kamu yakin? " tanya Pak Subadjo merasa ragu.
"Yakin ayah, " spontan Senja.
"Jangan deh nak, " larang Pak Subadjo.
"Tenang saja ayah, aku yakin bisa jaga diri aku, " jelas Senja.
"Nggak, tetep nggak boleh, " larang Pak Subadjo kembali.
"Aku mohon ayah, " pinta Senja yang sambil menyempitkan wajah.
"Ayah sudah bilang, nggak boleh, " paksa Pak Subadjo.
"Tapi ayah..., " pinta Senja.
"Nggak! " sahut Pak Subadjo.
Senja merasa sangat sedih karena tak dapat berangkat kuliah. Senja merasa heran, mengapa ayahnya tak mengijinkannya untuk berkuliah?
Raungan motor terdengar sangat keras dari luar rumah. Ternyata, Fajar datang ke rumah Senja dengan membawa bingkisan kecil.
Fajar masuk ke dalam rumah Senja tanpa melupakan adab salam dan ketuk pintu.
TOK! TOK! TOK!
"Oh Fajar, " ucap Senja yang langsung mendekati Fajar.
"Ini buat kamu, " ucap Fajar sambil memberikan sebuah bingkisan.
Bingkisan apa itu?
"Apa ini? " tanya Senja penasaran.
"Buka saja! " perintah Fajar tersenyum manis.
Senja membuka bingkisan kecil tersebut. Senja merasa terkejut karena membuka bingkisan kecil itu. Ya, isinya adalah sebuah coklat manis.
"Itu buat kamu, coklat manis untuk orang yang selalu manis, " gombal Fajar.
"Bisa aja kamu Jar, " jawab Senja senyum-senyum sendiri.
"Bisa dong, kamu kan emang manis, " ucap Fajar yang ikut tersenyum manis.
Senja tersenyum manis hari ini. Pipinya memerah tanda malu. Jantungnya berdetak kencang. Senja dapat merasakan cinta Fajar yang luar biasa dihatinya.
"Sen, kamu hari ini nggak kuliah? " tanya Fajar penasaran.
"Aku pingin banget kuliah, tapi... Ayah melarangku, " jawab Senja tertunduk sendu.
"Jangan sedih dong. Kamu gini aja sudah cantik. Apalagi kalau kamu hapus kesedihan kamu, pasti kamu lebih cantik. Kamu cantik kalau senyum, " gombal Fajar kembali.
"Makasih Jar, " jawab Senja yang menggariskan lingkaran senyum dibibirnya.
"Jar, aku minta sama kamu buat meyakinkan ayahku agar aku dapat kuliah hari ini, " pinta Senja kepada Fajar.
"Tapi.., kamu kan masih sakit? " raga Fajar dengan diselimuti rasa khawatir.
"Aku mohon Jar, aku pingin banget kuliah, " pinta Senja sekali lagi.
"Oke Sen, aku akan mencoba meyakinkan ayahmu, " turut Fajar.
Tak lama kemudian...
Pak Subadjo keluar dari kamarnya. Fajar langsung meyakinkan Pak Subadjo agar Senja diperbolehkan untuk kuliah hari ini.
"Pak, aku mau bicara sebentar, " pinta Fajar.
"Bicara saja Jar, " jawab Pak Subadjo.
"Begini, sebelumnya aku mau minta maaf, bapak boleh mengijinkan Senja untuk kuliah? " tanya Fajar penuh harap.
" Tapi kan, kamu tau sendiri keadaan Senja, " jawab Pak Subadjo.
"Ya pak, saya tahu. Justru itu aku akan menjaga Senja dan nggak akan membiarkan Senja kenapa-napa, " jelas Fajar.
"Tapi..., " ragu Pak Subadjo, "bolehlah, yang penting kamu harus jaga Senja dengan baik, " jawab Pak Subadjo yang kali ini mengijinkan.
"Makasih Pak, aku bakalan jaga Senja dengan baik, " ucap Fajar merasa gembira.
Dengan gembira, Fajar memberitahukan hal baik ini kepada Senja. Tak perlu diduga, Senja pasti gembira mendengar kabar ini.
"Sen, aku ada kabar baik, " kabar Fajar sangat lembut.
"Kabar apa itu Jar? " tanya Senja penasaran.
"Kamu sekarang boleh kuliah, " jawab Fajar gembira.
"Alhamdulillah, makasih Jar, " ucap Senja dengan semangatnya.
"Sama-sama, " jawab Fajar.
"Kalau gitu, kita berangkat bareng yuk!" ajak Fajar semakin semangat.
"Ayo Jar, " jawab Senja,"aku siap-siap dulu ya? "
"Ya, aku tunggu kamu, " setuju Fajar.
Dengan santai dan gembira, Fajar menunggu Senja bersiap-siap. Fajar menunggu Senja sambil duduk dan melihat pemandangan unik di rumahnya.
Guys
Vote dong
Jangan bosen-bosen bacaa.
Ini author relain update tiap hari lo:)
Maaf kemarin ngga update
Minggu, 22 Maret 2020LFH.
![](https://img.wattpad.com/cover/205517001-288-k968753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)
Romance#Kisah Cinta segilima "Walau raga tak bersama, jiwa kita akan tetap abadi. " Judul awal: - Antara Fajar, Senja, dan Cintia -Cinta dan Tangis Rank # ( 1. Segilima 2/2/20) # (1. Terbenam 1/4/20) # (3. Bersemi 8/4/20) # (1. Cintamati 9/4/20) # Jangan l...