21. Peristiwa 18 Maret

88 21 2
                                    

Peristiwa 18 Maret...

Selalu sabar dan sabar
Karena, Allah bersama dengan orang-orang yang sabar

****

Angin mulai berhembus sepoi-sepoi. Udara menjadi sangat dingin. Embun-embun mulai berserakan. Warna biru kehitaman menerangi bumi.

Apakah ini pertanda pagi hari?

Desisan ombak terdengar nyaring ditelinga. Burung-burung berkicauan dan terbang dari sangkarnya. Suara ayam jantan mulai terdengar.

Yap. Benar. Hari mulai pagi.

Sementara, wajah Fajar dan Senja sangatlah terlihat mengantuk. Mereka baru sadar, bahwa hari mulai pagi. Dan kelas (kuliah)  akan dimulai pagi ini.

Senja pun baru bangun dari tidurnya..

"Masyallah..,  hari ini kan ada jadwal kuliah," sadar Senja.

Dengan tanggap, Senja membangunkan Fajar yang tertidur di sebelahnya.

"Jar, Jar. Waktunya kita untuk siap-siap berkuliah. Hari mulai pagi. " ucap Senja yang sangat mengantuk.

Fajar pun mulai membuka matanya perlahan demi perlahan.

"Oh ya Sen, aku lupa banget kalau hari ini ada jadwal kuliah," jawab Fajar.

"Nah, " balas Senja.

"Sebaiknya, kita pulang saja terlebih dahulu. Untuk persiapan kuliah," saran Fajar.

"Baiklah Jar, " balas Senja.

*****

Mereka langsung pulang dalam keadaan ngantuk berat. Sesampainya di rumah masing-masing, mereka langsung melaksanakan sholat dan kemudian mandi.

FAJAR

"Jar, kamu yakin hari ini mau kuliah?  Kamu yakin kalau kamu nggak ngantuk? " tanya Bu Fatimah khawatir.

"Sebenarnya sih, ngantuk bun,  tapi gimana lagi?  Aku kan harus kuliah, " jawab Fajar.

"Apa kamu nggak masuk kuliah saja? " saran Bu Fatimah.

"Masuk aja deh bun, " paksa Fajar.

"Yaudah kalau kamu memaksa, " balas Bu Fatimah.

*****

SENJA

Sesampainya Senja di rumahnya, Pak Subadjo bertanya hal yang sama kepada Senja.

"Sen, kamu kok kelihatan pucat banget? Kamu nggak mau ijin dulu ta? " tanya Pak Subadjo.

"Tenang saja ayah, aku kuat kok, " ujar Senja memaksakan dirinya berkuliah.

"Terserah kamu deh Sen, tapi kamu harus janji sama ayah. Kamu harus jaga kesehatanmu," tutur Pak Subadjo.

"Iya ayah, makasih, " balas Senja.

*****

FAJAR

Sesampainya di kampus, mereka berdua langsung menuju ke kelasnya masing-masing. Langkah kaki Fajar pun terhenti sampai pintu kelasnya. Ia sangat disambut baik dan gembira oleh teman-temannya.

"Yey!  Fajar berhasil, " ucap Noni dengan mata penuh kegembiraan.

"Hebat kamu Jar. Kamu udah berani ungkap perasaanmu, " Puji Rusli.

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang