Disatukan namun tak dapat dipisahkan
*****
Pulang Kuliah
Waktu tak terasa terus berjalan. Hingga tiba saatnya bel pulang berbunyi sangat kencang. Siti keluar dari kelasnya dan berjalan cepat menuju kafe kopi. Ia mempersiapkan segalanya dengan rapi.
Disisi lain, Cintia ke kafe tersebut sendiri. Cintia sangat bersemangat dan tak percaya kakaknya dapat berubah drastis seperti itu.
Fajar yang telah bilang bahwa dirinya ikut ke kafe kopi, menemui Senja yang sedang berberes-beres di kelasnya.
Senja bilang kepada Fajar, bahwa Ia bakalan agak lama membereskan barang-barang miliknya.
Hal itu membuat Fajar menunggu lebih lama dan membuat mereka telat pergi ke kafe.
Sesampainya Cintia di kafe kopi, wajah Cintia menyempit, matanya melotot tajam terkejut, dan keringat dingin membasahi tubuh mulusnya. Cintia merasa terkejut melihat sebuah papan besar bertuliskan I Love Cintia.
Cintia pun terkejut dan memanggil nama Kak Siti sekeras-kerasnya.
"Kak Siti! Kak Siti! Keluar!" teriak Cintia shock.
"PROK! PROK! PROK! "
Siti keluar dengan wajah busuknya. Ia bertepuk tangan bak anak ABK.
"Selamat ya Cin, Fajar bakalan jadi milikmu nanti, " puji Siti penuh siasat buruk.
"Maksud kakak apa? " tanya Cintia bingung.
"Kamu lihat papan itu? " tunjuk Siti ke arah papan bertuliskan I Love Cintia.
"Ini semua dari Fajar. Ini semua cara Fajar untuk mengungkapkan perasaannya kepadamu. Kak Siti sama Fajar telah membuat dekorasi indah ini untukmu. Kamu suka? " tanya Siti dengan senyum mematikan.
"Tapi mana mungkin? Fajarkan sudah pacaran sama Senja? Aku nggak mudah percaya begitu saja, " sangkal Cintia.
"Terserah kalau kamu nggak percaya, "timpal Siti.
Cintia meneteskan air mata dan tak percaya dengan semua itu. Cintia takut, reaksi Senja bakalan terkejut mendengar hal itu.
Tiba-tiba, Fajar dan Senja datang membuka pintu kafe kopi. Mereka juga sama seperti Cintia. Sangat terkejut.
Dengan tangkas, Cintia menghampiri Fajar dan memakinya.
"Jar, tega-teganya kamu menghianati Senja. Aku nggak percaya kamu melakukan ini," tegas Cintia menangis tersedu-sedu. Senja sangat bingung dengan semua yang terjadi.
"Apa maksud kamu? " bingung Fajar.
"Lihat itu! " tunjuk Cintia ke papan bertuliskan I Love Cintia.
"I Love Cintia.. ," baca Fajar merendah, " apa maksud dari semua itu? "
"Seharusnya aku tanya sama kamu. Apa maksud kamu buat itu? " tanya balik Cintia.
Fajar semakin bingung dengan semua ini. Begitu pula dengan Senja yang kurang paham dari maksud rencana ini. Siti ikut bicara tuk memanas-manaskan.
"Ya Allah Jar, kamu ngaku aja kalau udah berhianat sama Senja, " tuduh Siti.
"Apa maksud kamu? " bentak Fajar.
"Kamu kan yang masang papan bertuliskan I Love Cintia? " tanya Siti agar suasana jadi semakin panas.
Senja langsung paham dengan maksud Siti dan seketika memegang pundak Fajar.
"Jar, tatap aku sekarang, " pinta Senja dengan muka sendu.
Fajar menoleh dan menatap mata Senja. Fajar semakin terfitnah dengan semua ini.
"Kamu barusan chat aku dan bilang kalau kamu sayang sama aku. Tapi kenapa sekarang kamu menghianatiku seperti ini? Kamu lihat! Cintia itu sahabat aku. Kamu kok tega sih? Apa maksudnya semua ini? Kamu nggak akan bisa ngerasain rasa sakitku ini. Sungguh sangat sakit Jar. Kamu tau? Aku sayang kamu. Tapi kenapa kamu nggak pernah sayang aku? Aku coba berfikir positif. Mungkin aku sudah jelek dimata kamu," ucap Senja sambil menangis tersedu-sedu.
"Sen, aku nggak... "
"Sudah, aku nggak butuh penjelasan darimu, " potong Senja.
Senja pergi sambil menangis. Senja kecewa dan merasa sakit karena kejadian itu. Senja memutuskan pergi ke daerah danau yang sangat sepi untuk menenagkan diri.
Cintia merasa marah dan pergi meninggalkan fajar dan Siti sendirian.
"Tega kamu Jar, " ucap Cintia langsung meninggalkan kafe.
"Bagus, rencanaku berhasil, " tawa Siti di dalam hatinya.
"Aku emang cinta sama kamu Jar, Tapi aku gak bisa khianati sahabat aku sendiri demi kepentinganmu. Aku nggak pingin buat hati Senja, " ucap Cintia penuh haru.
"Kok jadi kayak gini? Aku salah apa? Kenapa kesalahpahaman ini terjadi? pasti gara-gara Siti. Ya. Nggak salah lagi, " pikir Fajar.
Fajar merasa marah dan meluapkan kemarahannya kepada Siti.
"Pasti kamu. Pasti kamu kan yang menyebabkan semua ini terjadi? " bentak Fajar.
"Kenapa kamu tuduh aku? " sangkal Siti.
"Mana ada penjahat yang mau ngaku, " sindir Fajar agar Siti mau buka mulut.
"Ya. Aku yang buat semua ini. Aku pernah bilang sama kamu. Kalau aku bakalan balas semua dendamku kepadamu," ucap Siti.
"Nggak bergunaaa! " bentak Fajar yang telah siap mengepalkan tangannya.
"Apa? Kamu mau tonjok aku? Tonjok aja. Silahkan. Aku nggak akan menyerah untuk menghancurkan hubunganmu dengan Senja," tegas Siti.
"Aku nggak boleh marah sekarang. Tugasku sekarang adalah untuk menenagkan Senja," ucap Fajar di dalam hati.
Fajar langsung meninggalkan kafe. Sementara Siti tersenyum sadis dan belum beranjak dari kafe tersebut. Siti sibuk merayakan kemenangannya.
.
.
Sadis woii
Jangan lupa vote ya guys
Vote
Vote
Awas ga vote wkwk
Canda...
Terus dukung aku ya?Makasih
25-03-2020
LFH
![](https://img.wattpad.com/cover/205517001-288-k968753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)
Romance#Kisah Cinta segilima "Walau raga tak bersama, jiwa kita akan tetap abadi. " Judul awal: - Antara Fajar, Senja, dan Cintia -Cinta dan Tangis Rank # ( 1. Segilima 2/2/20) # (1. Terbenam 1/4/20) # (3. Bersemi 8/4/20) # (1. Cintamati 9/4/20) # Jangan l...