Orang tua. Apa sih definisi orang tua bagi kalian? pasti, semua orang mempunyai definisi yang berbeda-beda.
Banyaknya masalah pada kehidupan Senja, membuat Senja sangat merindukan ibunya kembali.
Ayahnya tak pernah menunjukkan foto Ibu Senja kepadanya. Ia juga belum pernah menceritakan identitas Ibu Senja secara lengkap. Setiap kali muncul pertanyaan, Ayah Senja selalu mengelak.
Senja juga belum pernah bertemu Bu Sara. Sebaliknya, Cintia juga belum mengetahui profil keluarga Senja yang sebenarnya. Cintia hanya tau, ayah kandungnya adalah Pak Gunawan yang telah meninggal. Padahal, Pak Gunawan bukanlah ayah kandungnya.
"Ayah, sebenarnya hari ini aku rindu ibu. Aku mau ketemu dengannya. Selama ini ayah kan nggak pernah sama sekali cerita tentang identitas ibu, menunjukkan fotonya, dan pergi ke makamnya. Sekarang, aku minta ayah melakukan semua itu," pinta Senja penasaran.
"Ta-tapi, buat apa itu nak? " gugup Pak Subadjo.
"Aku mau tahu ayah. Masak aku nggak boleh tahu tentang Ibu? " tanya Senja.
"Bo-boleh, tapi ayah nggak bisa cerita sekarang. Ayah sibuk. Banyak kerjaan, " jelas Pak Subadjo.
"Ta-tapi.. "
"Sudahlah, ayah mau berangkat kerja dulu, " selat Pak Subadjo.
"Iya ayah, " jawab Senja pasrah.
Peristiwa Pasar
Senja merasa lapar dan menuju dapur. Di dapur, tak ada makanan dan bahan membuat makanan sama sekali. Karena Senja kelaparan, Senja memutuskan pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan keperluan memasak.
Sesampainya di pasar, Senja merasakan hawa yang sangat nyaman. Langit sangat cerah. Burung-burung tepat melintas di atas kepala Senja. Aroma pasar juga tak seperti biasanya yang bau.
"Ya Allah, apa yang aku rasakan saat ini? Apa ini pertanda buruk? " batin Senja.
*****
Senja melangkahkan kakinya satu persatu dengan perlahan. Senja tak memandang siapapun. Senja berjalan fokus ke depan, tanpa menoleh sama sekali.
Tanpa sadar, Senja menabrak seorang wanita cantik. Senja juga tak tahu identitas wanita cantik tersebut.
Yang Senja tahu, wanita itu berciri-ciri mata bulat, rambut panjang terurai, berhidung mancung, tinggi, sedikit gemuk, agak tua, dan kelihatan seperti orang kaya.
"Masyallah.., " heboh wanita cantik itu, " siapa yang tabrak aku tadi? "
"Sa-saya bu, " jawab Senja mengakui perbuatannya. Ia melihat wanita tersebut dari bawah hingga atas.
"Oh anak miskin. Dari tampangnya saja kelihatan," hina wanita tersebut.
"Maafkan saya bu, saya memang orang miskin. Tapi, saya punya harga diri. Ibu nggak perlu bilang kayak gitu sama saya. Jika saya salah, maafkan saya, " jawab Senja lantang.
"Heh anak miskin, " hina wanita cantik tersebut. Ia pun mendorong bahu Senja. "Jangan naif deh. Miskin ya miskin aja. Sudah tau salah, tapi kok malah ngajak ribut. Untung bukan anakku, kalau kamu anakku, pasti udah aku beri dia pelajaran, " tegas wanita cantik tersebut.
"Ibu ini cantik tapi jahat ya? Saya tegaskan, aku nggak bakalan pernah mau jadi anak kamu. Untung saja aku nggak dilahirkan dari rahim ibu, " tegas Senja.
"Kurang ajar,"
Wanita tersebut mengangkat tangannya dan berusaha menampar Senja. Senja merasa shock dengan perlakuan wanita cantik tersebut.
Kemudian, datanglah pahlawan Fajar. Siapa lagi jika bukan Fajar. Fajar memegang tangan wanita cantik itu dan menggagalkan misi wanita itu untuk menampar Senja.
"Apa-apaan ini? " lantang Fajar.
"Kamu siapa? Kamu berani ikut campur urusan saya? " tentang wanita cantik itu.
"Maafkan saya bu, tapi aku nggak bakalan biarkan Senja kenapa-napa, " timpal Fajar.
"Oh, jadi wanita tersebut bernama Senja. Kamu siapanya? " tanya wanita cantik itu.
"Aku pacarnya, " spontan Fajar.
Hati Senja berdecak kagum. Angin berhembus perlahan hingga mengibaskan rambut Senja dan wanita tersebut yang terurai. Detak jantung Senja sangat kencang. Kemarahannya hilang dan berganti senyuman manis.
"Jadi kamu pacarnya? Bilang sama pacar kamu, agar dia dapat berfikir dan lebih sopan berbicara dengan orang yang lebih tua, " jelas wanita cantik itu.
"Ibu jangan ceramahi saya ya? " jawab Fajar merasa benar.
"Kamu ya..., " timpal wanita itu.
"Sudah. Sudah. Ayo kita pergi aja dari sini. Nggak ada gunanya. Orang itu juga nggak akan pernah ngalah, " selat Senja.
Fajar dan Senja pergi dengan menatap wanita cantik itu tajam. Tak mau kalah, wanita cantik itu membalaskan tatapan tajamnya itu kepada mereka. Tatapannya lebih tajam dari pada Fajar dan Senja.
Setelah Fajar dan Senja tak tampak oleh mata, wanita cantik itu mulai berfikir sejenak.
"Kenapa aku merasa bahwa ada ikatan batin antara aku dengan gadis itu? Mengapa saat aku memarahinya tadi, aku sulit sekali membalas perkataannya. Aku nggak habis pikir, mengapa aku sedekat itu dengannya? Hati dan fikiranku terasa menyatu dengannya. Contohnya tadi, sifatnya sangat tegas seperti sifatku. Aku merasa banyak memiliki sifat persamaan sifat dengannya. Apa ikatanku dengan dia? Jangan-jangan..., ah aku inget! Aku inget namanya Senja. Seperti anakku waktu itu bersama Subadjo. Aku juga pernah mendengar nama Senja dari Cintia sewaktu dia menceritakan sosok sahabatanya itu.Tapi,ini kebetulan banget. Apa benar Senja putriku? " pikir Bu Sara.
Curhat
Fajar dan Senja sangat kesal. Ia mengajak Cintia untuk pergi ke tempat wisata ancol. Sekaligus untuk refresing dan menenangkan diri. Sambil jalan, mereka mengobrol bersama,
"Cin, tadi itu ada kejadian aneh banget, " curhat Senja.
"Kejadian apa itu? " tanya Cintia penasaran.
"Tadi, ada wanita yang marah-marah sama aku, nggak jelas banget. Padahal aku cuma nyenggol dia," jelas Senja.
"Apa ciri orangnya? " tanya Cintia.
"Mata bulat, rambut panjang terurai, hidungnya mancung, tinggi, agak gemuk, agak tua, dan kelihatan orang kaya, " jelas Senja.
"Itu ibuku Sen, nggak salah lagi. Aku kenal betul cirinya, " spontan Cintia.
"Ibumu? "
"Iya, "
.
.
.
.
Gaisss..
Balik lagi nih..
Vote ya
Sekalian koreksikan..
Karena aku lagi mls ngedit wkwk
Kalo typo bilangin yaaa26-03-2020
LFH......
![](https://img.wattpad.com/cover/205517001-288-k968753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI)
Romance#Kisah Cinta segilima "Walau raga tak bersama, jiwa kita akan tetap abadi. " Judul awal: - Antara Fajar, Senja, dan Cintia -Cinta dan Tangis Rank # ( 1. Segilima 2/2/20) # (1. Terbenam 1/4/20) # (3. Bersemi 8/4/20) # (1. Cintamati 9/4/20) # Jangan l...