49. Hasutan Sayton

41 14 0
                                    

Udara semakin mencekam. Warna langit sudah tak seperti biasanya dengan diiringi mood Senja yang memburuk.

Beberapa hari kemudian....

Fajar terlihat bugar. Nampaknya, Ia telah kembali sembuh. Fajar dapat melakukan aktivitasnya seperti dulu, namun tanpa Senja.

****

Masa perkuliahan kembali lagi. Waktunya bagi mahasiswa-mahasisiwi kampus berkuliah. Senja yang sedang berjalan menuju kelasnya, ditemukan dengan sosok sayton atau yang disebut Siti.

Dugg!!

Siti menjegal kaki Senja dan membuatnya terjatuh. Ia langsung pura-pura jatuh dan kesakitan.

"Aduh! Gimana sih kalau jalan? Punya mata nggak?" bentak Siti.

"Sudah jelas, siapa yang nggak punya mata? Siapa yang tadi jegal aku?" tantang Senja.

"Dasar anak belatung,"

Siti pun langsung menjambak rambut Senja. Fajar kebetulan lewat dan melihat pertengkaran itu terjadi.

"Ngapain sih ini?" pisah Fajar,"lepasin Senja. Ia mendorong Siti dan melepas tangan Siti yang sedang menjambak rambut Senja.

"Eh, mantan," sindir Siti,"denger-denger, hubungan kalian sudah kandas kan?"

"Hentikan!" bentak Senja. Ia langsung pergi meninggalkan Fajar dan Siti di sana.

"Sen, Sen, tunggu!" pinta Fajar. Ia sempat menjulurkan tangannya agar Senja berhenti berjalan.

"Biarkan Senja pergi," ucap Siti.

"Kamu puas? Kamu puas buat Senja tambah marah sama aku?" bentak Fajar.

"Mmmm...puas."

"Kurang ajar."

"Santai-santai bro," jawab Siti sambil tersenyum licik.

"Mau kamu itu apasih?" tanya Fajar.

"Gini ya Jar, kamu mau tau kenapa Senja bersikap seperti ini sama kamu?"

"Emang kamu tau?"

"Ya, aku tahu. Senja menjauhimu karena Ia tak cinta lagi sama kamu," jelas Siti.

"Aku nggak percaya," balas Fajar.

"Terserah kalau kamu nggak percaya," jawab Siti dengan senyuman tajam.

Tanpa berfikir panjang, Siti meninggalkan tempat itu dan menuju kelasnya.

****

"Ok anak-anak, sekarang dengarkan penjelasan dari saya. Bahwa...."

Pak Burhan yang sedang menjelaskan pun terhenti setelah melihat wajah Fajar yang terlihat termenung.

"Kamu kenapa Jar?" tanya Pak Burhan.

"A-aku nggak apa pak," balas Fajar.

"Biasa pak, hubungan mereka baru saja kandas," sahut Yusril.

"Mereka siapa?"

"Senja pak," balas Yusril.

"Aku senang akhirnya mereka kandas juga," batin Rusli.

Pak Burhan menghela nafas berat dengan diiringi tawa mahasiswa-mahasiswi di kelas.

"Ya Allah, kuatkanlah hamba dalam menghadapi semua cobaan ini. Aku nggak mau hubunganku sama Senja kandas begitu saja. Aku berharap, hubunganku dan Senja pulih kembali. Aku nggak percaya dengan ucapan Siti. Aku nggak boleh percaya," batin Fajar.

Seperti kata-katanya , memang benar Fajar nggak percaya sama Siti. Fajar menganggap bahwa cinta itu selalu abadi.

****

Dibalik Kesusahan, di situ ada kebaikan.

Yeyyy!
Ga perlu tunggu lama buat update lagi..!!
Yuhuuu...
Jangan lupa vote yaaa...

Cinta & Air Mata✔️ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang