10. Something Wrong

5.5K 325 22
                                    

Hi, aku up lagi loh. Jangan bosen2 dan terus kasih komen positif ya biar aku semangat ngetiknya.

Karena kemaren2 nggak bisa up dan mungkin banyak di antara kalian yang sampe lupa sama jalan ceritanya, baca dari awal lagi aja wkwk...

Vote dulu ya. Abis itu nanti komen...

Hasil vote masih aku tunggu siapa yang nanti bakalan jadi castnya Ethan. Jadi buat yang belum milih, ayo dipilih-dipilih biar rame ..😁😁😁😊

Happy reading all!!

***

"Loh, kenapa Na?" Lita ikut berhenti ketika Nina tiba-tiba berhenti di koridor kampus. Gadis itu menatap Nina, Nina kemudian menunjuk sesuatu di depannya tanpa bersuara.

Lita jadi merasa aneh, Nina bukan anak indihome ya, eh indigo maksudnya.

Lantas Lita mengikuti arah dimana telunjuk Nina mengarah. Ia agak terkejut karena sekarang, tepat di samping meja yang ada di koridor, Dimas sedang berdiri. Beberapa mahasiswa yang sebelumnya tengah berbicara satu-persatu mulai meninggalkan pria itu.

Kini, Dimas tengah menatapnya.

"Kamu bikin salah sama kak Dimas ya?" bisik Nina.

"Eh, apa? Enggak." kata Lita mengelak.

Dimas yang semula hanya berdiri, kini berjalan ke arah Lita. Membuat Nina menampilkan wajah bingungnya, Nina kemudian melipir entah kemana, meninggalkan Lita yang kini berdiri seorang diri.

"Apa kabar, Ta." tanya Dimas.

"Baik," ucap Lita.

"Syukurlah. Bisa bicara bentar?" tanya Dimas.

Mau tidak mau, Lita mengangguk dan Dimas berjalan mendahului Lita ke arah pojok koridor yang jarang dilewati orang.

Lita mulai was-was, jangan-jangan Dimas merasa tersinggung karena chatnya waktu itu. Ia tidak bisa berpikir dengan jernih waktu. Karena Ethan marah, Lita jadi merasa takut dan langsung mengirim chat itu pada Dimas.

"Kakak mau bicara apa ya?" tanya Lita hati-hati.

"Aku masih nggak ngerti kenapa kamu nyuruh aku buat jauhin kamu. Kenapa?" tanya Dimas.

"Kan kakak tau aku udah punya suami." lirih Lita. Tidak enak kalau ada yang mendengarnya. Padahal mahasiswa yang sudah menikah kan bukan hanya satu dua orang.

Dimas tersenyum miring, "hanya karena itu?"

"Ap-apa maksud kakak?"

"Kamu nikah karena apa sih? Kamu dipaksa? Kamu diancam? Ta, kamu nggak bener-bener suka sama pria itu kan? Karena sejak dulu yang kamu suka itu, cuma aku..." ucapan Dimas membuat Lita terkejut.

"Maksud kakak apa ya? Aku udah punya suami, emang salah ya kalo suami aku larang buat deket sama cowok lain?" ucap Lita.

Dimas tertawa pelan, Lita jadi tidak mengenali Dimas lagi sekarang.

"Ta, tapi aku nggak ngijinin kamu menjauh dariku." nada bicara Dimas terdengar dalam dan penuh ancaman.

"Aku nggak butuh ijin dari kakak untuk melakukan apapun. Aku deketin kakak atas keinginanku sendiri, dan aku jauhin kakak juga atas keinginan aku sendiri." kata Lita. Gadis itu kemudian tersenyum, "permisi kak." Ia lalu meninggalkan Dimas seorang diri. Dimas mengepalkan tangannya. Buku jarinya terlihat memutih. Sekuat tenaga ia mencoba menahan amarahnya.

Di balik dinding, ada seseorang yang melihat mereka berdua dengan emosi yang meluap-luap. Matanya menatap nyalang ke arah tempat dimana Lita menghilang setelah meninggalkan Dimas tadi.

All My Heart [the END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang