Warning! A little bit mature content in the end of chapter. Bagi yang masih piyik kalo masih nekad baca jan tanya mama papanya maksudnya apa ya. 🙈🙈🙈
***
"Jujur aja aku nggak nyangka loh, kak Ethan yang aku kenal pendiem ternyata brisik juga."
"Ck, ngaca dong. Siapa yang suka ngeliatin cowok jogging diem-diem."
"Ya kan aku cewek. Masa aku ngegas duluan."
"Alasan aja. Kalo kamu gak masuk kamar aku.. Bayangin apa yang bakalan terjadi."
"Kakak nikah sama Serly, dosen killer ku... Wkwk."
"Dih ogah!"
Ethan menyeruput pink lavanya, lalu mengelap bibirnya dengan tisu. Lumayan kenyang juga dirinya. Ia kemudian mencuci tangannya dan kembali duduk di depan Lita. Ia masih menatap gadis di depannya yang sedang asyik melomoti tulang ayam di kedua tangannya. Persis bocah!
Lita sesekali mencolek keju miliknya. Gurih enak. Keju adalah favoritnya sepanjang masa. Lita tiba-tiba berhenti makan, "kak ada minuman lain gak sih? Aku gak suka. Es teh kek, wkwk." suka sekali dia tuh sama es teh.
Ethan menggeleng, "nggak ah."
Lita menghembus napas kecewa. Ia kemudian melanjutkan melomoti tulang ayamnya hingga bersih tak bersisa. Terakhir, kuliiiiit ayaaaaaaam! Double yummy!
Seperti melihat harta karun, Lita sangat antusias memakan kulit ayam spesialnya.
Mungkin, Ethan sudah jadi bucin sejati Lita ya. Melihat Lita makan berantakan saja bagi Ethan tetap cute selalu. Padahal dia akan susah membangun komunikasi dengan Lita karena sudah bertahun-tahun mereka tidak saling sapa. Tapi kenyataannya, Lita di dalamnya adalah seseorang yang perhatian, baik, caring, tapi terkadang susah dalam mengungkapkan isi hatinya sampai akhirnya jadi meledak-ledak karena emosinya meluap.
Ethan itu tipe pria yang agak sulit dalam mengutarakan perasaan. Dia pikir, dengan menjalin hubungan asmara dengan gadis lain, perlahan dirinya bisa melupakan Lita. Makanya ia nekad menyatakan cinta pada seorang gadis yang diam-diam menyukainya saat masih SMA. Dan nampaknya keputusan itu salah. Gadis itu memilih menyelingkuhinya. Sungguh kasihan sekali pria ini.
"Jalan-jalan yuk, keliling kota." ajak Ethan.
Lita mengangguk antusias. Ia segera mencuci tangannya dan memasukkan ponselnya ke dalam tas.
Ethan mengangsurkan helm pada Lita. Gadis itu menerimanya dengan senang hati. Keduanya mengendarai motor di jalanan kota yang cukup ramai karena jam makan siang. Motor ini sengaja Lita pinjam dari pegawai di hotel Ethan. Lita ingin sekali-sekali seperti pasangan lain yang bisa naik motor keliling kota.
Lita dengan nyamannya melingkarkan kedua tangannya di sekeliling pinggang Ethan. Ia mencium aroma harum dari suaminya yang tampan, hehe. Rasanya seperti mimpi. Dulu ia hanya bisa halu dan membayangkan seandainya ia menikah dengan cowok ganteng yang wangi. Eh, tidak disangka ternyata benar terjadi. Padahal awalnya Lita menolak mati-matian. Sekarang dia malah menjilat ludah sendiri.
"Kemana kita?" tanya Lita.
"Kemana-mana, keliling kota. Kita lewati tempat-tempat yang belum pernah kamu lewatin." kata Ethan.
"Emang kakak tau? Ntar kesasar."
"Kan kamu bisa liat maps. Hehe."
"Modal nekad ama yakin ini mah." gumam Lita.
Kebiasaan kalau dia dan Nina ingin kemana-mana tapi tidak tahu jalan. Alhasil hanya bisa mengandalkan maps, yang penting yakin. Untung saja meskipun kadang tidak tentu arah, mereka tidak nyasar dan selalu bisa kembali ke kosan dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Heart [the END]
RomanceSEQUEL ALL MY FAULT {*Disarankan untuk baca cerita yang pertama (All My Fault) supaya kalian paham jalan ceritanya. Dan untuk mengobrak-abrik perasaan kalian, hehe.*) *** Tiba-tiba saja Lita terbangun di sebuah kamar seorang pria yang akan menikah d...